Lompat ke isi

Imam Ja'far al-Shadiq as: Perbedaan antara revisi

imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Baris 67: Baris 67:


==Nasab, Julukan, dan Gelar==
==Nasab, Julukan, dan Gelar==
Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib as, imam keenam mazhab [[Syiah Imamiyah]]<ref>Ja'fariyan, ''Hayate Fikri Siyasi Imamani Syiah'' (Kehidipuan pemikiran politik para imam Syiah)</ref> , dan imam kelima mazhab [[Ismailiyah]]<ref>Shabiri, ''Tarikh Firaq Islami'' (Sejarah kemunculan sekte-sekte Islam)</ref>, nama ayahnya Imam Muhammad Baqir as dan ibundanya adalah Ummu Farwah putri Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar.<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 180</ref>. Sesuai penukilan buku ''Kasyf al-Ghummah'' karya seorang alim sunni, karena nasab ibu Imam Shadiq as, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu menyambung ke Abu Bakar, maka Imam berkata: "{{ia|لقد ولّدنی ابوبکر مرتین}}; saya dilahirkan dua kali dari ABu Bakar". Berangkat dari pernyataan Allamah Syusytari dan Muhammad Baqir Majlisi, sebagian ulama menilai riwayat ini sebagai riwayat yang palsu.<ref>Lihat: Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 29, hlm. 651-652</ref>
Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib as, imam keenam mazhab [[Syiah Imamiyah]]<ref>Ja'fariyan, ''Hayate Fikri Siyasi Imamani Syiah'' (Kehidipuan pemikiran politik para imam Syiah)</ref> , dan imam kelima mazhab [[Ismailiyah]]<ref>Shabiri, ''Tarikh Firaq Islami'' (Sejarah kemunculan sekte-sekte Islam)</ref>, nama ayahnya [[Imam Muhammad Baqir as]] dan ibundanya adalah [[Ummu Farwah]] putri Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar.<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 180</ref>. Sesuai penukilan buku ''Kasyf al-Ghummah'' karya seorang alim sunni, karena nasab ibu Imam Shadiq as, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu menyambung ke Abu Bakar, maka Imam berkata: "{{ia|لقد ولّدنی ابوبکر مرتین}}; saya dilahirkan dua kali dari ABu Bakar". Berangkat dari pernyataan Allamah Syusytari dan [[Muhammad Baqir Majlisi]], sebagian ulama menilai riwayat ini sebagai riwayat yang palsu.<ref>Lihat: Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 29, hlm. 651-652</ref>


Julukan masyhur Imam Shadiq as adalah Abu Abdillah (melihat bahwa anak keduanya bernama Abdullah Afthah). Ia juga dijuluki dengan Abu Ismail (melihat bahwa anak pertamanya adalah Ismail) dan Abu Musa (melihat bahwa salah satu anaknya adalah [[Imam Musa Kazhim as]]).<ref>Paketchi, ''Ja'far Shadiq as, Imam'', hlm. 181</ref>
Julukan masyhur Imam Shadiq as adalah Abu Abdillah (melihat bahwa anak keduanya bernama [[Abdullah al-Afthah]]). Ia juga dijuluki dengan Abu Ismail (melihat bahwa anak pertamanya adalah Ismail) dan Abu Musa (melihat bahwa salah satu anaknya adalah [[Imam Musa Kazhim as]]).<ref>Paketci, ''Ja'far Shadiq as, Imam'', hlm. 181</ref>


Gelar utama Imam yang termasyhur adalah Shadiq yang berarti orang yang jujur.<ref>Paketchi, ''Ja'far Shadiq as, Imam'', hlm. 181</ref> Menurut sebuah hadis, Nabi saw memberikan gelar tersebut kepadanya supaya terbedakan dengan Ja'far al-Kadzab;<ref>Shaduq, ''Kamaluddin...'', hlm. 319; ''Alqab al-Rasul wa Itratihi", hlm. 60-61; Bahrani, ''Hilyat al-Abrar'', jld. 4, hlm. 11 </ref>. Namun sebagian ulama mengatakan bahwa Imam Shadiq as dijuluki Shadiq karena mencegah diri dari ikut serta dalam pemebrontakan-pemberontakan pada masanya. Sebab, orang yang pada masa itu merekrut orang-orang disekitarnya dan menggerakkan meraka untuk bangkit meawan pemerintah, disebut Kadzdzab (pembohong).<ref>Lihat: Paketchi, ''Ja'far Shadiq as, Imam'', hlm. 181</ref> Pada periode para Imam masa itu, julukan ini digunakan untuk Imam Shadiq as.<ref>Paketchi, ''Ja'far Shadiq, Imam'', hlm. 181</ref>
Gelar utama Imam yang termasyhur adalah Shadiq yang berarti orang yang jujur.<ref>Paketci, ''Ja'far Shadiq as, Imam'', hlm. 181</ref> Menurut sebuah hadis, [[Nabi saw]] memberikan gelar tersebut kepadanya supaya terbedakan dengan Ja'far al-Kadzab;<ref>Shaduq, ''Kamaluddin...'', hlm. 319; ''Alqab al-Rasul wa Itratihi", hlm. 60-61; Bahrani, ''Hilyat al-Abrar'', jld. 4, hlm. 11 </ref>. Namun sebagian ulama mengatakan bahwa Imam Shadiq as dijuluki Shadiq karena mencegah diri dari ikut serta dalam pemebrontakan-pemberontakan pada masanya. Sebab, orang yang pada masa itu merekrut orang-orang disekitarnya dan menggerakkan meraka untuk bangkit melawan pemerintah, disebut Kadzdzab (pembohong).<ref>Lihat: Paketci, ''Ja'far Shadiq as, Imam'', hlm. 181</ref> Pada periode para Imam masa itu, julukan ini digunakan untuk Imam Shadiq as.<ref>Paketchi, ''Ja'far Shadiq, Imam'', hlm. 181</ref>


Beberapa ulama Ahlusunnah seperti Malik bin Anas, Ahmad bin Hanbal dan Jahizh juga menyebut Imam Shadiq dengan julukan ini.<ref>Paketchi, ''Ja'far Shadiq, Imam'', hlm. 181</ref>
Beberapa ulama [[Ahlusunnah]] seperti Malik bin Anas, Ahmad bin Hanbal dan Jahizh juga menyebut Imam Shadiq dengan julukan ini.<ref>Paketchi, ''Ja'far Shadiq, Imam'', hlm. 181</ref>


==Biografi Kehidupan==
==Biografi Kehidupan==
Pengguna anonim