wikishia:Artikel Pilihan/2021/32

Dari wikishia

Karbala termasuk salah satu kota ziarah kaum Syiah di Irak. Kesyahidan Imam Husain as dan para sahabat setianya dalam peristiwa Karbala pada tahun 61 H dan haram Imam Husain as serta Abul Fadhl Abbas as di Karbala, telah menjadikan kota ini sebagai kota penting.

Sejarah Karbala kembali pada pra Islam dan pada masa Babul (Babilon). Setelah penaklukan-penaklukan Islam, beberapa kabilah tinggal di sekitar Karbala dan dekat sungai Eufrat. Pasca kesyahidan Imam Husain dan para sahabatnya pada hari Asyura, 10 Muharram dan pemakaman jasad mereka di Karbala, umat Syiah datang ke Karbala untuk menziarahi pusara beliau as. Atensi orang-orang Syiah untuk menziarahi Imam Husain dan para syuhada Karbala lainnya merubah Karbala menjadi pemukiman bagi kaum Syiah. Dari abad kedua dan ketiga ke atas, pembangunan dan pengembangan pertama di Karbala dirintis. Pada masa Alu Bawaih, ada banyak langkah untuk pengembangan kota Karbala. Tetapi sebagian besar upaya pengembangan kota Karbala kembali pada masa Safawi dan Qajar.

Bersamaan dengan perkembangan kota Karbala, sekolah-sekolah agama Karbala didirikan pada abad ketiga. Kegemilangan hauzah ilmiah (pusat studi Islam) Karbala di sepanjang sejarah diiringi dengan pasang surut. Seiring perkembangan ilmiah sejumlah hauzah Karbala, sejumlah klan Syiah menetap di Karbala untuk menimba ilmu, diantaranya adalah Alu Tha'mah, Alu-Naqib, Behbahani, Syahristani dan Syirazi.

Dalam dua abad terakhir, kota Karbala telah mengalami banyak insiden. Serangan kelompok Wahabi ke Karbala, invasi Najib Pasha, penguasa Ottoman ke kota ini, revolusi 1920 dan Intifada Syakbaniyah adalah beberapa peristiwa dari dua abad ini.

Kaum Syiah dari pelbagai penjuru dunia datang ke kota ini untuk berziarah dalam pelbagai acara dan peristiwa. Puncaknya adalah pada masa berkabung Muharram dan Safar, khususnya dalam longmarch Arbain. Populasi peziarah Arbain pada tahun 2015 dan 2016 dilaporkan sekitar 20 juta peziarah. Selengkapnya...