Hadis Laulaka: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
<onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box | |||
| prioritas =a | |||
| kualitas =b | |||
| link =sudah | |||
| foto =- | |||
| kategori =sudah | |||
| infobox =sudah | |||
| navbox =sudah | |||
| alih=sudah | |||
| referensi = | |||
| Artikel bagus = | |||
| Artikel pilihan = | |||
}}}}</onlyinclude> | |||
{{Infobox Hadis|image=حدیث لولاک.jpg|Tema=Kebaradaaan Nabi saw sebagai tujuan penciptaan semesta|Diriwayatkan dari=Hadis Qudsi|Periwayat utama=[[Nabi saw]]|Sumber Syiah="Ilal al-Syarai', Al-Anwar fi Maulid al-Nabi, [[Bihar al-Anwar (buku)|Bihar al-Anwar]], Jannah al-'Ashimah|Sumber Ahlusunah=Al-Mustadrak 'ala al-Shahihain, Yanabi' al-Mawaddah}} | |||
'''Hadis Laulāka''' (bahasa Arab: {{ia| حديث لولاك}}) adalah hadis dari [[Rasulullah saw]] yang termasuk dalam kategori [[hadis Qudsi]] yang isinya menyebutkan jika Nabi Muhammad saw tidak ada, maka alam semesta tidak akan diciptakan, dan jika [[Imam Ali as]] tidak ada maka Nabi Muhammad saw tidak akan diciptakan dan jika [[Fatimah binti Muhammad Sa|Fatimah sa]] tidak ada maka Allah swt tidak akan menciptakan Nabi Muhammad saw dan Imam Ali as. Muatan hadis ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang kedudukan Sayidah Fatimah sa bila dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw dan Imam Ali as. | '''Hadis Laulāka''' (bahasa Arab: {{ia| حديث لولاك}}) adalah hadis dari [[Rasulullah saw]] yang termasuk dalam kategori [[hadis Qudsi]] yang isinya menyebutkan jika Nabi Muhammad saw tidak ada, maka alam semesta tidak akan diciptakan, dan jika [[Imam Ali as]] tidak ada maka Nabi Muhammad saw tidak akan diciptakan dan jika [[Fatimah binti Muhammad Sa|Fatimah sa]] tidak ada maka Allah swt tidak akan menciptakan Nabi Muhammad saw dan Imam Ali as. Muatan hadis ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang kedudukan Sayidah Fatimah sa bila dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw dan Imam Ali as. | ||
Baris 20: | Baris 34: | ||
Ayatullah Sayid Musa Syubairi berpendapat sanad riwayat tersebut memliki cacat sehingga tidak bisa diyakini keshahihannya <ref>Mir Jahani, ''Jannatu al-āshimah'', hlm. 148. </ref> | Ayatullah Sayid Musa Syubairi berpendapat sanad riwayat tersebut memliki cacat sehingga tidak bisa diyakini keshahihannya <ref>Mir Jahani, ''Jannatu al-āshimah'', hlm. 148. </ref> | ||
Ayatullah Muhammad Ali Gharami juga menyatakan bahwa beberapa perawi dari riwayat tersebut adalah orang-orang yang tidak dikenali namun juga tidak menganggap bahwa hadis tersebut adalah hadis palsu.<ref>[http://rahebartar.ir/faq/show/26114 Apakah hadis Laulaka itu shahih?] </ref> Ia menulis sebuah kitab dengan judul Laula Fatimah untuk memberikan penjelasan dan syarah mengenai maksud dari hadis Qudsi tersebut. <ref>[http://www.ayat-gerami.ir/list.asp?L=1&t=Title&gid=28 Situs Ayatullah Gharami.] </ref> | Ayatullah Muhammad Ali Gharami juga menyatakan bahwa beberapa perawi dari riwayat tersebut adalah orang-orang yang tidak dikenali namun juga tidak menganggap bahwa hadis tersebut adalah hadis palsu.<ref>[http://rahebartar.ir/faq/show/26114 Apakah hadis Laulaka itu shahih?] </ref> Ia menulis sebuah kitab dengan judul Laula Fatimah untuk memberikan penjelasan dan syarah mengenai maksud dari hadis Qudsi tersebut. <ref>[http://www.ayat-gerami.ir/list.asp?L=1&t=Title&gid=28 Situs Ayatullah Gharami.] </ref> | ||
==Catatan Kaki== | ==Catatan Kaki== |