Ammar bin Yasir: Perbedaan antara revisi
→Zaman Nabi Muhammad saw
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 35: | Baris 35: | ||
==Zaman Nabi Muhammad saw== | ==Zaman Nabi Muhammad saw== | ||
Ammar, ayahanda dan ibundanya termasuk golongan pertama yang masuk [[Islam]]. <ref> Ibnu Atsir, Usdu al-Ghābah, jld. 4, hlm. 309. </ref> Berdasarkan sebuah riwayat, ia adalah orang yang masuk Islam pada urutan ke 30-an dan pada hadis yang lain ia tercatat sebagai tujuh orang yang pertama kali masuk Islam. Ammar, saudaranya (Abdullah), ayahandanya dan ibundanya (Sumayyah), Bilal, Habban dan Shuhaib disiksa oleh kaum Quraisy dengan siksaan yang sangat berat dengan tujuan supaya berbalik keyakinannya dari agama Islam. [[Sumayyah binti Khabbath]] dan [[Yasir bin 'Amir|Yasir]] karena menderita akibat siksaan yang dilancarkan oleh kaum [[Quraisy]] akhirnya meneguk cawan kesyahidan. Mereka termasuk syuhada pertama Islam. <ref> Al-Amin, A'yān al-Syiah, jld. 13, hlm. 28. </ref> | Ammar, ayahanda dan ibundanya termasuk golongan pertama yang masuk [[Islam]]. <ref> Ibnu Atsir, Usdu al-Ghābah, jld. 4, hlm. 309. </ref> Berdasarkan sebuah riwayat, ia adalah orang yang masuk Islam pada urutan ke 30-an dan pada hadis yang lain ia tercatat sebagai tujuh orang yang pertama kali masuk Islam. Ammar, saudaranya (Abdullah), ayahandanya dan ibundanya (Sumayyah), Bilal, Habban dan Shuhaib disiksa oleh kaum Quraisy dengan siksaan yang sangat berat dengan tujuan supaya berbalik keyakinannya dari agama Islam. [[Sumayyah binti Khabbath]] dan [[Yasir bin 'Amir|Yasir]] karena menderita akibat siksaan yang dilancarkan oleh kaum [[Quraisy]] akhirnya meneguk cawan kesyahidan. Mereka termasuk syuhada pertama Islam. <ref> Al-Amin, A'yān al-Syiah, jld. 13, hlm. 28. </ref> | ||
Kaum Musyrikin juga memaksa Ammar untuk menjelek-jelekkan [[Nabi Muhammad saw]], namun Nabi Muhammad saw mengampuninya dan berkata bahwa apabila kaum Musyrikin memaksanya untuk berbuat demikian lagi, maka lakukanlah hal itu. Karena kejadian inilah, turun ayat:"Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman, (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)" {{enote|[[QS. Al-Nahl]]: 106 مَن کفَرَ بِاللَّهِ مِن بَعْدِ إِیمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُکرِ هَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِیمَانِ}}<ref>Ibnu Atsir, jld. 4, hlm. 309; Al-Amin, A'yān, jld. 13, hlm. 28. </ref> | Kaum Musyrikin juga memaksa Ammar untuk menjelek-jelekkan [[Nabi Muhammad saw]], namun Nabi Muhammad saw mengampuninya dan berkata bahwa apabila kaum Musyrikin memaksanya untuk berbuat demikian lagi, maka lakukanlah hal itu. Karena kejadian inilah, turun ayat:"Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman, (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)." {{enote|[[QS. Al-Nahl]]: 106 مَن کفَرَ بِاللَّهِ مِن بَعْدِ إِیمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُکرِ هَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِیمَانِ}}<ref>Ibnu Atsir, jld. 4, hlm. 309; Al-Amin, A'yān, jld. 13, hlm. 28. </ref> | ||
Berdasarkan berbagai laporan, Ammar adalah salah seorang yang juga [[hijrah ke Habasyah]]. <ref> Ibnu Hisya, al-Sirah al-Nabawiyah, jld. 1, hlm. 220. </ref> | Berdasarkan berbagai laporan, Ammar adalah salah seorang yang juga [[hijrah ke Habasyah]]. <ref> Ibnu Hisya, al-Sirah al-Nabawiyah, jld. 1, hlm. 220. </ref> |