Lompat ke isi

Doa Nadi Ali: Perbedaan antara revisi

893 bita ditambahkan ,  28 Februari 2023
imported>Rizal
imported>Rizal
Baris 12: Baris 12:
Kalimat ini telah dinukil pula dalam kitab ''Farhang Ghadir'', karya Jawad Muhaddisi, dengan sedikit tambahan, {{ia|“نَادِ عَلِيّاً مَظْهَرَ الْعَجَائِبِ، تَجِدْهُ عَوْناً لَكَ فِي النَّوَائِبِ، كُلُّ هَمٍّ وَ غَمٍّ سَيَنْجَلِي، بِنُبُوَّتِکَ یا مُحَمَّد، بِوَلايَتِكَ يَا عَلِيُّ}} yang artinya sebagai berikut:  
Kalimat ini telah dinukil pula dalam kitab ''Farhang Ghadir'', karya Jawad Muhaddisi, dengan sedikit tambahan, {{ia|“نَادِ عَلِيّاً مَظْهَرَ الْعَجَائِبِ، تَجِدْهُ عَوْناً لَكَ فِي النَّوَائِبِ، كُلُّ هَمٍّ وَ غَمٍّ سَيَنْجَلِي، بِنُبُوَّتِکَ یا مُحَمَّد، بِوَلايَتِكَ يَا عَلِيُّ}} yang artinya sebagai berikut:  


Serulah(panggillah) Ali yang merupakan lokus manifestasi(madzhar) keajaiban(sifat-sifat kesempurnaan yang menakjubkan), engkau akan mendapatinya sebagai penolongmu dalam kesulitan; setiap kesedihan akan hilang, berkat kenabianmu, ya Muhammad! Dan kewalianmu ya Ali![2]
Serulah(panggillah) Ali yang merupakan lokus manifestasi(madzhar) keajaiban(sifat-sifat kesempurnaan yang menakjubkan), engkau akan mendapatinya sebagai penolongmu dalam kesulitan; setiap kesedihan akan hilang, berkat kenabianmu, ya Muhammad! Dan kewalianmu ya Ali!<ref> Muhaddisi, ''Farhang Ghadir'', 1386 HS, hlm. 563 </ref>


Allamah Majlisi dalam Bihar al-Anwar dan Mirza Muhammad Taqi Sepehr dalam Nasikh al-Tawarikh telah menyebutkan riwayat dari Maibadi Yazdi.[3] Dalam Bihar al-Anwar, tidak disebutkan referensi dan sumber dari doa ini.[4] Yadullah Duzduzani, seorang faqih abad ke-15, merkipun mengatakan tidak ada masalah dalam membaca zikir ini dengan harapan memperoleh pahala, namun dia mengatakan doa atau zikir tersebut tidak punya sanad yang valid(muktabar).[5]
Allamah Majlisi dalam Bihar al-Anwar dan Mirza Muhammad Taqi Sepehr dalam Nasikh al-Tawarikh telah menyebutkan riwayat dari Maibadi Yazdi.<ref> Allamah Majlisi, ''Bihar al-Anwar, 1403 Q, jld. 2, hlm. 73:Sepahr, ''Nasikh al-Tawarikh'', 1385 HS, jld. 2, hlm. 902 </ref> Dalam Bihar al-Anwar, tidak disebutkan referensi dan sumber dari doa ini.<ref>Allamah Majlisi, ''Bihar al-Anwar, 1403 Q, jld. 2, hlm. 73 </ref>  Yadullah Duzduzani, seorang faqih abad ke-15, merkipun mengatakan tidak ada masalah dalam membaca zikir ini dengan harapan memperoleh pahala, namun dia mengatakan doa atau zikir tersebut tidak punya sanad yang valid(muktabar).<ref> Duzduzani Tabrizi, ''Istiftaat Hazrate Ayatullah al-Udhma Duzduzani Tabrizi'', 1379 HS, Hlm. 72 </ref>


Taqi al-Din Ibrahim Kaf'ami, seorang ulama Syiah abad ke-9 Hijriah, telah menyebutkan dalam kitab ''Misbah'', bahwa dia melihat bagian(kalimat) tersebut  dengan  tulisan tangan Syahid Awal dan menambahkan bahwa itu dibacakan dan diulangi untuk menemukan sesuatu yang hilang dan budak yang melarikan diri.[6] Hal yang sama telah dikutip dari Misbah oleh Muhaddis Nuri dalm kitab Mustadrak al-Wasail.[7] Allamah Sayid Muhammad Husain Husain Tehrani telah mengutip dari al marhum Sayid Hasyim Haddad bahwa barang siapa yang setiap hari sebanyak 110 kali mengatakan:
Taqi al-Din Ibrahim Kaf'ami, seorang ulama Syiah abad ke-9 Hijriah, telah menyebutkan dalam kitab ''Misbah'', bahwa dia melihat bagian(kalimat) tersebut  dengan  tulisan tangan Syahid Awal dan menambahkan bahwa itu dibacakan dan diulangi untuk menemukan sesuatu yang hilang dan budak yang melarikan diri.<ref> Kaf'ami, ''Misbah'' Nasyr dar al-Radzi, hlm. 183 </ref> Hal yang sama telah dikutip dari Misbah oleh Muhaddis Nuri dalm kitab Mustadrak al-Wasail.<ref> Nuri, ''Mustadrak al-Wasail'', 1408 Q, jld. 15, hlm. 483 </ref> Allamah Sayid Muhammad Husain Husain Tehrani telah mengutip dari al marhum Sayid Hasyim Haddad bahwa barang siapa yang setiap hari sebanyak 110 kali mengatakan:


  {{ia|نادِ علیًّا مَظهَرَ العجائبَ، تَجِدْهُ عَونًا لکَ فی النَّوائب، کُلُّ همٍّ و غمٍّ سَیَنجَلی، بعَظَمَتِکَ یا اللَهُ، بِنُبوَّتِکَ یا محمّد، بولایتکَ یا علیُّ یا علیُّ یا علیّ}}
  {{ia|نادِ علیًّا مَظهَرَ العجائبَ، تَجِدْهُ عَونًا لکَ فی النَّوائب، کُلُّ همٍّ و غمٍّ سَیَنجَلی، بعَظَمَتِکَ یا اللَهُ، بِنُبوَّتِکَ یا محمّد، بولایتکَ یا علیُّ یا علیُّ یا علیّ}}


mengamalkan bacaan ini selama tiga hari berturut-turut, maka Allah akan memberikan apapun yang dia hajatkan.[8]
mengamalkan bacaan ini selama tiga hari berturut-turut, maka Allah akan memberikan apapun yang dia hajatkan.<ref> Husaini Tehrani, Sayid Muhammad Husain, ''Mathla' al-Anwar'', jld. 2 hlm. 155 </ref>
Zikir Nadi Ali Shagir dengan perubahan pada kalimat terakhir tertulis dalam prasasti Masjid Jami Bijapur di India Selatan.[9] Bagian yang disebutkan berbeda itu adalah sebagai berikut: {{ia|نُبُوَّتِکَ یا مُحَمَّد بِوِلایَتِکَ یا عَلیّ}} (Dengan kenabianmu Ya Muhammad! Dan kewalianmu Ya Ali!).[10] Zikir Ini terlihat pula di Benteng Ahmadnagar di India dalam bentuk singa.[11]
Zikir Nadi Ali Shagir dengan perubahan pada kalimat terakhir tertulis dalam prasasti Masjid Jami Bijapur di India Selatan.<ref> Tarihi, ''Tarikh al-Syiah fi al-Hind'', 1427 Q jld. 2 hlm. 117 </ref> Bagian yang disebutkan berbeda itu adalah sebagai berikut: {{ia|نُبُوَّتِکَ یا مُحَمَّد بِوِلایَتِکَ یا عَلیّ}} (Dengan kenabianmu Ya Muhammad! Dan kewalianmu Ya Ali!).<ref> Tarihi, ''Tarikh al-Syiah fi al-Hind'', 1427 Q jld. 2 hlm. 117 </ref> Zikir Ini terlihat pula di Benteng Ahmadnagar di India dalam bentuk singa.<ref> Tarihi, ''Tarikh al-Syiah fi al-Hind'', 1427 Qjld. 2 hlm. 81 </ref>


Syair-syair Persia
Syair-syair Persia
Beberapa penyair berbahasa Persia telah menyebutkan Nadi Ali Saghir dalam syair-syair mereka; Diantaranya, Mirza Muhammad Taqi Hujjat al-Islam, dikenal dengan Nayir Tabrizi, yang menuliskan seperti ini: [12]
Beberapa penyair berbahasa Persia telah menyebutkan Nadi Ali Saghir dalam syair-syair mereka; Diantaranya, Mirza Muhammad Taqi Hujjat al-Islam, dikenal dengan Nayir Tabrizi, yang menuliskan seperti ini:<ref> Muhaddisi, ''Farhang Ghadir'', 1386 HS, hlm. 564 </ref>
درمانده منم شاه ولی را برسان
درمانده منم شاه ولی را برسان
یارب به علی سینجلی را برسان
یارب به علی سینجلی را برسان
Baris 34: Baris 34:
Ketika ajal umurku tiba
Ketika ajal umurku tiba


Penyair lain, yang namanya tidak diketahui, menuliskan sebagai berikut:[13]
Penyair lain, yang namanya tidak diketahui, menuliskan sebagai berikut:<ref> Muhaddisi, ''Farhang Ghadir'', 1386 HS, hlm. 564 </ref>
Kepatuhan yang diterima Allah adalah mengingat Ali
Kepatuhan yang diterima Allah adalah mengingat Ali


Pengguna anonim