Lompat ke isi

Firqah Najiyah: Perbedaan antara revisi

imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 18: Baris 18:
==Urgensi Firqah Najiyah==
==Urgensi Firqah Najiyah==
{{Main|Hadis Iftiraq}}
{{Main|Hadis Iftiraq}}
Firqah Najiyah berarti kelompok atau golongan yang selamat di [[hari kiamat]]. Firqah Najiyah sebuah ungkapan yang digunakan dalam hadis yang dinisbahkan kepada [[Nabi saw]] dengan nama [[hadis Iftiraq]]. Berdasarkan hadis ini, Nabi saw meramalkan bahwa setelahnya, umatnya akan pecah menjadi 73 golongan, semenatara hanya satu golongan di antara mereka yang selamat.<ref>Ibnu Hanbal, ''Musnad'', jld. 3, hlm. 145, Ibnu Majah, ''Sunan Ibnu Majah'', jld. 2, hlm. 364; Allamah Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 28, hlm. 4, Hakim Naisyaburi, ''al-Mustadrak'', jld. 1, hlm. 271; Tirmidzi, ''Sunan al-Tirmidzi'', jld. 5, hlm. 26; Haitsami, ''Majma' al-Zawaid'', jld. 1, hlm. 260; Thabrani, ''al-Mu'jam al-Kabir'', jld. 17, hlm. 13; Dani, ''al-Sunan al-Waridah'', jld. 3, hlm. 624</ref> Masing-masing dari golongan kaum muslimin berupaya menjelaskan kriteria-kriteria supaya dirinya menjadi perwujudan dari Firqah Najiyah.<ref>Agha Nuri, ''Hadits-e Iftiraq-e Ummat..'', hlm. 133</ref>  
Firqah Najiyah berarti kelompok atau golongan yang selamat di [[hari kiamat]]. Firqah Najiyah sebuah ungkapan yang digunakan dalam hadis yang dinisbahkan kepada [[Nabi saw]] dengan nama [[hadis Iftiraq]]. Berdasarkan hadis ini, Nabi saw meramalkan bahwa setelahnya, umat akan pecah menjadi 73 golongan, semenatara hanya satu golongan di antara mereka yang selamat.<ref>Ibnu Hanbal, ''Musnad'', jld. 3, hlm. 145, Ibnu Majah, ''Sunan Ibnu Majah'', jld. 2, hlm. 364; Allamah Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 28, hlm. 4, Hakim Naisyaburi, ''al-Mustadrak'', jld. 1, hlm. 271; Tirmidzi, ''Sunan al-Tirmidzi'', jld. 5, hlm. 26; Haitsami, ''Majma' al-Zawaid'', jld. 1, hlm. 260; Thabrani, ''al-Mu'jam al-Kabir'', jld. 17, hlm. 13; Dani, ''al-Sunan al-Waridah'', jld. 3, hlm. 624</ref> Masing-masing dari golongan kaum muslimin berupaya menjelaskan kriteria-kriteria supaya dirinya menjadi perwujudan dari Firqah Najiyah.<ref>Agha Nuri, ''Hadits-e Iftiraq-e Ummat..'', hlm. 133</ref>  


Jakfar Subhani, teolog [[Syiah]], meyakini bahwa kerancuan dalam berbagai penukilan hadis ini menyebabkan tidak bisa bersandar kepadanya.<ref>''Buhuts fi al-Milal wa al-Nihal'', jld. 1, hlm.40-41</ref> Dikatakan juga bahwa hadis ini tergolong khabar wahid sehingga tidak bisa dijadikan sandaran untuk menetapkan keyakinan dan menentukan golongan yang selamat.<ref>Agha Nuri, ''Hadist-e Iftiraq-e Ummat...'', hlm. 136</ref>
Jakfar Subhani, teolog [[Syiah]], meyakini bahwa kerancuan dalam berbagai penukilan hadis ini menyebabkan tidak bisa bersandar kepadanya.<ref>''Buhuts fi al-Milal wa al-Nihal'', jld. 1, hlm.40-41</ref> Dikatakan juga bahwa hadis ini tergolong khabar wahid sehingga tidak bisa dijadikan sandaran untuk menetapkan keyakinan dan menentukan golongan yang selamat.<ref>Agha Nuri, ''Hadist-e Iftiraq-e Ummat...'', hlm. 136</ref>
Pengguna anonim