Pengguna anonim
Ziarah Kubur: Perbedaan antara revisi
→Riwayat syaddu rihal
imported>Ismail Dg naba |
imported>Ismail Dg naba |
||
Baris 79: | Baris 79: | ||
Berbeda dengan kebanyakan kaum muslimin, sekelompok kecil orang-orang dengan mendasarkan kepada riwayat syaddu rihal, melakukan safar ziarah Baqi untuk bertabaruk kepada pusara para Nabi, para Imam dan Auliya adalah [[makruh]] [[haram]] atau menganggap bahwa hal itu tidak memiliki dasar hukum syar'i. Teks riwayat yang ada di sumber-sumber Ahlusunah seperti [[Sahih Bukhari]], [[Sahih Muslim]], Sunan bin Majah dan sebagian sumber-sumber lain adalah: | Berbeda dengan kebanyakan kaum muslimin, sekelompok kecil orang-orang dengan mendasarkan kepada riwayat syaddu rihal, melakukan safar ziarah Baqi untuk bertabaruk kepada pusara para Nabi, para Imam dan Auliya adalah [[makruh]] [[haram]] atau menganggap bahwa hal itu tidak memiliki dasar hukum syar'i. Teks riwayat yang ada di sumber-sumber Ahlusunah seperti [[Sahih Bukhari]], [[Sahih Muslim]], Sunan bin Majah dan sebagian sumber-sumber lain adalah: | ||
«لاتُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَی ثَلاثَةِ مَسَاجِد المَسْجِدِ الحَرَام وَمَسْجِدِی هَذَا وَالمَسْجِدِ الأَقْصَی» | «لاتُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَی ثَلاثَةِ مَسَاجِد المَسْجِدِ الحَرَام وَمَسْجِدِی هَذَا وَالمَسْجِدِ الأَقْصَی» | ||
Janganlah berusaha mengadakan perjalanan kecuali pada tiga masjid: [[Masjidil Haram]], [[Masjid Nabawi]] saw dan [[Masjid | Janganlah berusaha mengadakan perjalanan kecuali pada tiga masjid: [[Masjidil Haram]], [[Masjid Nabawi]] saw dan [[Masjid al-Aqsha]]" <ref>Abasi, Muqadam, Barrasi Matni wa Sanadi Riwāyat Syaddu Rihal, 1391, hal 192-193. </ref> | ||
Ibnu Taimiyyah, menuliskan dalam kitab "Ziarah" bahwa sebab terpenting baginya mengapa ia menentang ziarah: Safar dengan niat berziarah ke pusara para Nabi dan para saleh tidak diperbolehkan atas dasar riwayat Nabi yang ada dalam dua kitab sahih bahwa tidaklah seseorang pergi safar kecuali ke 3 masjid: Masjidil Haram, Masjidku dan Masjidil Aqsha. Dan semua ulama menyepakati akan kesahihan hadis ini dan mengamalkannya. Ia di tempat lain ia menulis bahwa tidak ada riwayat muktabar lain yang berkenaan dengan ziarah Nabi dan segala riwayat yang berkenaan dengannya adalah dhaif dan palsu. <ref>Abasi, Muqadam, Barrasi Matni wa Sanadi Riwāyat Syaddu Rihal, 1391, hal 193. </ref> | Ibnu Taimiyyah, menuliskan dalam kitab "Ziarah" bahwa sebab terpenting baginya mengapa ia menentang ziarah: Safar dengan niat berziarah ke pusara para Nabi dan para saleh tidak diperbolehkan atas dasar riwayat Nabi yang ada dalam dua kitab sahih bahwa tidaklah seseorang pergi safar kecuali ke 3 masjid: Masjidil Haram, Masjidku dan Masjidil Aqsha. Dan semua ulama menyepakati akan kesahihan hadis ini dan mengamalkannya. Ia di tempat lain ia menulis bahwa tidak ada riwayat muktabar lain yang berkenaan dengan ziarah Nabi dan segala riwayat yang berkenaan dengannya adalah dhaif dan palsu. <ref>Abasi, Muqadam, Barrasi Matni wa Sanadi Riwāyat Syaddu Rihal, 1391, hal 193. </ref> | ||
Sangat banyak kaum muslimin dari berbagai madzhab Islam, menulis buku untuk menjawab dan menolak klaim Ibnu Taimiyyah. <ref>Abasi, Muqadam, Barrasi Matni wa Sanadi Riwāyat Syaddu Rihal, 1391, hal 193. </ref> | Sangat banyak kaum muslimin dari berbagai madzhab Islam, menulis buku untuk menjawab dan menolak klaim Ibnu Taimiyyah. <ref>Abasi, Muqadam, Barrasi Matni wa Sanadi Riwāyat Syaddu Rihal, 1391, hal 193. </ref> |