Lompat ke isi

Ziarah Kubur: Perbedaan antara revisi

4 bita dihapus ,  12 Desember 2017
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba
imported>Ismail Dg naba
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14: Baris 14:
'''Ziarah kubur''' (bahasa Arab:{{ia|زيارة القبور}}) adalah kebiasaan-kebiasaan Islami yang berdasarkan ayat-ayat [[Al-Quran]] dan berbagai riwayat dari [[Nabi Muhammad saw]], [[Imam-imam Syiah|para Imam Maksum]] adalah suatu perbuatan yang [[mustahab]]. Ziarah kubur adalah amalan-amalan yang telah menarik perhatian kaum [[Muslimin]], dan terkait dengan hal ini tidak ada perbedaan pendapat di antara [[Ahlusunnah]] dan [[Syiah]].  
'''Ziarah kubur''' (bahasa Arab:{{ia|زيارة القبور}}) adalah kebiasaan-kebiasaan Islami yang berdasarkan ayat-ayat [[Al-Quran]] dan berbagai riwayat dari [[Nabi Muhammad saw]], [[Imam-imam Syiah|para Imam Maksum]] adalah suatu perbuatan yang [[mustahab]]. Ziarah kubur adalah amalan-amalan yang telah menarik perhatian kaum [[Muslimin]], dan terkait dengan hal ini tidak ada perbedaan pendapat di antara [[Ahlusunnah]] dan [[Syiah]].  
Sirah Nabi Muhammad saw, amalan [[sahabat]], sirah kaum muslimin dan demikian juga [[Fatwa|fatwa-fatwa]] 4 ulama Ahlusunnah dan madzhab Syiah merupakan dalil-dalil yang paling terang atas fadhilah ziarah kubur.
Sirah Nabi Muhammad saw, amalan [[sahabat]], sirah kaum muslimin dan demikian juga [[Fatwa|fatwa-fatwa]] 4 ulama Ahlusunnah dan madzhab Syiah merupakan dalil-dalil yang paling terang atas fadhilah ziarah kubur.
[[Ibnu Taimiyyah]] dengan berpegang pada riwayat ''syaddu rihal'' ziarah syar'i dibatasi hanya dengan salam dan doa, sedangkan amalan-amalan lainnya misalnya melakukan safar untuk melakukan [[ziarah]] dinilai sebagai  [[bid'ah]] dan [[syirik]]. Sangat banyak ulama Sunni dan Syiah yang menyanggah pendapat Ibnu Taimiyyah dalam kitab-kitab mereka. [[Ibnu Taimiyyah]] menilai bahwa riwayat ''syaddu rihal'' bermakna sebagai fadhilah ziarah tiga [[masjid]] sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis.
[[Ibnu Taimiyyah]] dengan berpegang pada riwayat ''syaddu rihal'' ziarah syar'i dibatasi hanya dengan salam dan doa, sedangkan amalan-amalan lainnya misalnya melakukan safar untuk melakukan [[ziarah]] dinilai sebagai  [[bid'ah]] dan [[syirik]]. Sangat banyak ulama Sunni dan Syiah yang menyanggah pendapat Ibnu Taimiyyah dalam kitab-kitab mereka. Ibnu Taimiyyah menilai bahwa riwayat ''syaddu rihal'' bermakna sebagai fadhilah ziarah tiga [[masjid]] sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis.


==Ayat, riwayat dan sirah Nabi Muhammad saw dan Para Imam==
==Ayat, riwayat dan sirah Nabi Muhammad saw dan Para Imam==
Baris 49: Baris 49:
Ulama Syiah dan Sunni menyebutkan riwayat-riwayat yang berkenaan dengan ziarah kubur yang sebagiannya berkenaan dengan ziarah kubur dalam makna umum dan sebagian lainnya berkenaan dengan ziarah kubur secara khusus yang dilakukan oleh [[Nabi Muhammad saw]]
Ulama Syiah dan Sunni menyebutkan riwayat-riwayat yang berkenaan dengan ziarah kubur yang sebagiannya berkenaan dengan ziarah kubur dalam makna umum dan sebagian lainnya berkenaan dengan ziarah kubur secara khusus yang dilakukan oleh [[Nabi Muhammad saw]]
*Ibnu Hubairah [[499 H/1105-560 H/1165) Hanbali, dalam kitab ''Ittifaq al-Aimmah'' menukilkan bahwa [[Maliki]], [[Syafi'i]], [[Abu Hanifah]], [[Ahmad bin Hanbal]] menulis bahwa ziarah kubur Nabi adalah [[mustahab]]. <ref>Muhammadi Nejad, Ziyārat Qubur wa Safarhāi Ziyārati az Negāh Ahlu Sunah, Winter, 1393, hl. 135. </ref>
*Ibnu Hubairah [[499 H/1105-560 H/1165) Hanbali, dalam kitab ''Ittifaq al-Aimmah'' menukilkan bahwa [[Maliki]], [[Syafi'i]], [[Abu Hanifah]], [[Ahmad bin Hanbal]] menulis bahwa ziarah kubur Nabi adalah [[mustahab]]. <ref>Muhammadi Nejad, Ziyārat Qubur wa Safarhāi Ziyārati az Negāh Ahlu Sunah, Winter, 1393, hl. 135. </ref>
*Dari Ahmad bin Hanbal dinukilkan bahwa ketika Nabi memasuki komplek pemakaman, ia membaca [[surah al-Fatihah]] dan [[mu'awwidzatain]]
*Dari Ahmad bin Hanbal dinukilkan bahwa ketika Nabi memasuki komplek pemakaman, ia membaca [[surah Al-Fatihah]] dan [[mu'awwidzatain]]
«اذا دخلتم المقابر فاقرؤوا الفاتحة والمعوذتین» <ref>Muhammadi Nejad, Ziyārat Qubur wa Safarhāi Ziyārati az Negāh Ahlu Sunah, Winter, 1393, hl. 136. </ref>
«اذا دخلتم المقابر فاقرؤوا الفاتحة والمعوذتین» <ref>Muhammadi Nejad, Ziyārat Qubur wa Safarhāi Ziyārati az Negāh Ahlu Sunah, Winter, 1393, hl. 136. </ref>
*Syamsuddin bin Abdul Wakhid Muqadasi, seorang ulama Hanbali (w. 663 H/1265) dengan menyandarkan kepada beberapa hadis menjelaskan bahwa semua kaum muslimin dalam semua tempat dan zaman pergi ziarah kubur dan membacakan [[Al-Quran]] bagi penghuninya. Ia menyebut hal ini sebagai sunah masyarakat dan berkata bahwa tidak ada seorang pun yang memungkirinya.
*Syamsuddin bin Abdul Wakhid Muqadasi, seorang ulama Hanbali (w. 663 H/1265) dengan menyandarkan kepada beberapa hadis menjelaskan bahwa semua kaum muslimin dalam semua tempat dan zaman pergi ziarah kubur dan membacakan [[Al-Quran]] bagi penghuninya. Ia menyebut hal ini sebagai sunah masyarakat dan berkata bahwa tidak ada seorang pun yang memungkirinya.