Lompat ke isi

Ziarah Kubur: Perbedaan antara revisi

6 bita ditambahkan ,  31 Oktober 2016
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Ziarah kubur''' adalah kebiasaan-kebiasaan Islami yang berdasarkan ayat-ayat [[Al-Quran]] dan berbagai riwayat dari [[Nabi Muhammad Saw]], Para Imam Maksum adalah suatu perbuatan yang mustahab. Ziarah kubur adalah amalan-amalan yang telah menarik perhatian kaum Muslimin, dan terkait dengan hal ini tidak ada perbedaan pendapat di antara [[Ahlu Sunah]] dan Syiah. Sirah Nabi Muhammad Saw, amalan [[sahabat]] [[sirah]] kaum muslimin dan demikian juga [[fatwa-fatwa]] 4 ulama Ahlu Sunah dan madzhab Syiah merupakan dalil-dalil yang paling terang atas fadhilah ziarah kubur.
'''Ziarah kubur''' adalah kebiasaan-kebiasaan Islami yang berdasarkan ayat-ayat [[Al-Quran]] dan berbagai riwayat dari [[Nabi Muhammad Saw]], Para Imam Maksum adalah suatu perbuatan yang mustahab. Ziarah kubur adalah amalan-amalan yang telah menarik perhatian kaum Muslimin, dan terkait dengan hal ini tidak ada perbedaan pendapat di antara [[Ahlusunnah]] dan [[Syiah]].  
 
Sirah Nabi Muhammad Saw, amalan [[sahabat]] [[sirah]] kaum muslimin dan demikian juga [[fatwa-fatwa]] 4 ulama Ahlu Sunah dan madzhab Syiah merupakan dalil-dalil yang paling terang atas fadhilah ziarah kubur.
[[Ibnu Taimiyyah]] dengan berpegang pada riwayat syaddu rihal ziarah syar’i dibatasai hanya dengan [[salam]] dan [[doa]], sedangkan amalan-amalan lainnya misalnya melakukan safar untuk melakukan [[ziarah]] dinilai sebagai  [[bid’ah]] dan [[syirik]]. Sangat banyak ulama Sunni dan Syiah yang menyanggah pendapat Ibnu Taimiyyah dalam kitab-kitab karangan mereka. Ibnu Taimiyyah menilai bahwa riwayat syaddu rihal bermakna sebagai fadhilah ziarah tiga masjid sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis.
[[Ibnu Taimiyyah]] dengan berpegang pada riwayat syaddu rihal ziarah syar’i dibatasai hanya dengan [[salam]] dan [[doa]], sedangkan amalan-amalan lainnya misalnya melakukan safar untuk melakukan [[ziarah]] dinilai sebagai  [[bid’ah]] dan [[syirik]]. Sangat banyak ulama Sunni dan Syiah yang menyanggah pendapat Ibnu Taimiyyah dalam kitab-kitab karangan mereka. Ibnu Taimiyyah menilai bahwa riwayat syaddu rihal bermakna sebagai fadhilah ziarah tiga masjid sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis.


Pengguna anonim