Pengguna anonim
Perang Khaibar: Perbedaan antara revisi
→Rampasan Perang
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 108: | Baris 108: | ||
==Rampasan Perang == | ==Rampasan Perang == | ||
Rasulullah saw menugaskan Farwah bin Amr al-Bayadhi untuk menjaga harta rampasan perang (ghanimah) Khaibar yang didapat dari benteng | [[Rasulullah saw]] menugaskan Farwah bin Amr al-Bayadhi untuk menjaga harta rampasan perang (ghanimah) Khaibar yang didapat dari benteng Syaq, Nuthat dan Kutaibah. Beliau berpesan, sekalipun jika ada yang mengambil benang dan jarum harus segera mengembalikannya. Rasulullah saw membagi ghanimah itu menjadi lima bagian. Satu bagian ([[Allah swt]] yang disebut [[Khumus]]) beliau sisihkan untuk diberikan kepada istri-istri beliau, [[Ahlulbait]] ([[Ali as]] dan [[Fatimah sa]]), anak keturunan [[Abdul Muththalib]] bin Hasyim bin Abdu Manaf, keturunan Muthallib bin Abdu Manaf, sebagian [[sahabat]], anak-anak yatim dan fakir miskin. Sementara empat bagian lainnya beliau jual.<ref>Waqidi, jld. 2, hlm. 680-682, 690, 693-696. Ibnu Hisyam, jld. 3, hlm. 363, 365-366. Ibnu Sa’ad, jld. 2, hlm. 107-108. Ibnu Zanjawiah, jld. 1, hlm. 187. </ref> Sedangkan harta yang diperoleh dari Khaibar daerah lain, seperti dari Wathih dan Salalim, karena diperoleh tanpa terjadi pertempuran (Fai’), khusus dimiliki Rasulullah saw. <ref>Waqidi, jld. 2, hlm. 670-671. Ibnu Farra’, hlm. 200-201. Sahmudi, jld. 4, hlm. 1209-1210. Shalihi Syami, jld. 5, hlm. 143. </ref> | ||
==Pihak Penerima Ghanimah== | ==Pihak Penerima Ghanimah== |