Lompat ke isi

Syura Enam Orang: Perbedaan antara revisi

56 bita ditambahkan ,  9 Juli 2017
imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 47: Baris 47:


==Orientasi Dan Tujuan syura==
==Orientasi Dan Tujuan syura==
Sebagian meyakini bahwa penyusunan syura seperti ini akan berakhir dengan terpilihnya Utsman, karena sesuai dengan prediksi Imam Ali as, Sa’ad tidak menentang anak pamannya Abdurrahman dan Abdurrahman yang merupakan suami dari saudara perempuan Utsman, memberikan suara kepadanya. Dengan demikian, apabila Zubair dan Thalhah sepakat untuk memilih Ali juga tidak memberikan faedah, karena Abdurrahman adalah kelompok pendukung Utsman. <ref>Nahjul Balāghah, Dasyti, hlm. 30; Syarh Nahjul Balāghah, Ibnu Abi al Hadid, jld. 1, hlm. 188. </ref>  
Sebagian meyakini bahwa penyusunan syura seperti ini akan berakhir dengan terpilihnya [[Utsman bin Affan|Utsman]], karena sesuai dengan prediksi [[Imam Ali as]], [[Sa'ad bin Abi Waqqas|Sa'ad]] tidak menentang anak pamannya Abdurrahman dan Abdurrahman yang merupakan suami dari saudara perempuan Utsman, memberikan suara kepadanya. Dengan demikian, apabila [[Zubair]] dan [[Thalhah]] sepakat untuk memilih Ali juga tidak memberikan faedah, karena Abdurrahman adalah kelompok pendukung Utsman. <ref>Nahjul Balāghah, Dasyti, hlm. 30; Syarh Nahjul Balāghah, Ibnu Abi al Hadid, jld. 1, hlm. 188. </ref>  
 
Sa’ad sejak awal memberikan suaranya kepada Abdurrahman. Zubair membatalkan dukungannya kepada Ali sebagai kandidat khalifah. Abdurrahman mengumumkan bahwa dirinya tidak menginginkan khilafah, Thalhah adalah anak pamannya Abu Bakar dan penentang Ali, membatalkan dukungannya kepada Utsman. Oleh karena itu, hanya Ali dan Utsman kandidat khalifah<ref>Tārikh al-Umam wa al-Muluk jld. 3 hlm. 296, Syarh Nahjul Balāghah, Ibnu Abi al Hadid, jld. 1 hlm. 188. </ref>  dan pendapat Abdurrahman menjadi sangat penting.
Sa’ad sejak awal memberikan suaranya kepada Abdurrahman. Zubair membatalkan dukungannya kepada Ali sebagai kandidat khalifah. Abdurrahman mengumumkan bahwa dirinya tidak menginginkan khilafah, Thalhah adalah anak pamannya Abu Bakar dan penentang Ali, membatalkan dukungannya kepada Utsman. Oleh karena itu, hanya Ali dan Utsman kandidat khalifah<ref>Tārikh al-Umam wa al-Muluk jld. 3 hlm. 296, Syarh Nahjul Balāghah, Ibnu Abi al Hadid, jld. 1 hlm. 188. </ref>  dan pendapat Abdurrahman menjadi sangat penting.


Baris 53: Baris 54:
Abdurrahman  setelah 3 hari berunding dan berkonsultasi kepada beberapa orang terutama pemuka-pemuka arab dan pejabat, pertama-tama ia meminta Ali untuk berjanji, seandainya jika ia menjadi khalifah akan berbuat sesuai dengan kitabullah, sirah nabi, Abu Bakar dan Umar. Ali as dalam menjawabnya berkata: “Aku hanya ingin berbuat sesuai dengan ilmu, kemampuan dan ijtihadku berdasarkan kitab Allah dan sunnah Rasulullah”. Kemudian Abdurrahman menyampaikan syarat tersebut kepada Utsman dan ia langsung menerimanya.
Abdurrahman  setelah 3 hari berunding dan berkonsultasi kepada beberapa orang terutama pemuka-pemuka arab dan pejabat, pertama-tama ia meminta Ali untuk berjanji, seandainya jika ia menjadi khalifah akan berbuat sesuai dengan kitabullah, sirah nabi, Abu Bakar dan Umar. Ali as dalam menjawabnya berkata: “Aku hanya ingin berbuat sesuai dengan ilmu, kemampuan dan ijtihadku berdasarkan kitab Allah dan sunnah Rasulullah”. Kemudian Abdurrahman menyampaikan syarat tersebut kepada Utsman dan ia langsung menerimanya.


Sebagian sumber menyebutkan bahwa Ali menganggap syarat Ibnu Auf adalah suatu bentuk tipu daya dan beliau berkata kepadanya: “Kau memilih Utsman supaya khilafah kembali kepadamu”. Ini bukanlah pertama kali kau mencegah dan menghalangi hak kami. Perkara ini telah berganti menjadi sunnah (kebiasaan) untuk melawan kami. <ref>(catatan 1:) Thabari menyebutkan peranan Amr bin Ash dalam peristiwa ini dan mengisyaratkan syarat-syarat yang dibuat oleh Ibnu Auf.</ref> <ref>Tārikh al-Ya’qubi, jld. 2, hlm. 162;  Tarikh al-Umam wa al-Muluk jld. 3, hlm. 296 dan 302; al-Musannif jld. 5, hlm. 447;  ''al-Tanbih wa al-Asyraf'', hlm. 252 dan 253;  ''Syarh Nahjul Balaghah'', Ibnu Abi al-Hadid jld. 1, hlm. 194, ''al-Saqifah wa fadaq'', hlm. 87.</ref>  
Sebagian sumber menyebutkan bahwa Ali menganggap syarat Ibnu Auf adalah suatu bentuk tipu daya dan beliau berkata kepadanya: “Kau memilih Utsman supaya khilafah kembali kepadamu”. Ini bukanlah pertama kali kau mencegah dan menghalangi hak kami. Perkara ini telah berganti menjadi sunnah (kebiasaan) untuk melawan kami. <ref>(catatan 1:) Thabari menyebutkan peranan Amr bin Ash dalam peristiwa ini dan mengisyaratkan syarat-syarat yang dibuat oleh Ibnu Auf.</ref> <ref>Tārikh al-Ya’qubi, jld. 2, hlm. 162;  Tarikh al-Umam wa al-Muluk jld. 3, hlm. 296 dan 302; al-Musannif jld. 5, hlm. 447;  ''al-Tanbih wa al-Asyraf'', hlm. 252 dan 253;  ''Syarh Nahjul Balaghah'', Ibnu Abi al-Hadid jld. 1, hlm. 194, ''al-Saqifah wa fadaq'', hlm. 87.</ref>


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
Pengguna anonim