Lompat ke isi

Masjid Agung Kufah: Perbedaan antara revisi

1.176 bita ditambahkan ,  22 Januari 2018
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
  | prioritas =aa
  | prioritas =aa
  | kualitas =c
  | kualitas =c
  | link =
  | link =sudah
  | foto =sudah
  | foto =sudah
  | kategori =sudah
  | kategori =sudah
Baris 12: Baris 12:
  | Artikel pilihan =
  | Artikel pilihan =
}}}}</onlyinclude>
}}}}</onlyinclude>
[[Berkas:مسجد کوفه.jpg|250 px|thumbnail| Masjid Agung Kufa]]
'''Masjid Kufah''' (bahasa Arab:{{ia|مسجد الكوفة}}) biasa juga disebut dengan Masjid Jami' Kufah adalah salah satu masjid besar di dunia. Masjid Kufah oleh umat Islam [[Syiah]] diyakini sebagai masjid keramat keempat setelah [[Masjidil Haram]], [[Masjid Nabawi]], dan [[Masjid al-Aqsha]]. Masjid Kufah termasuk situs terpenting dan terkuno di Kota [[Kufah]] yang banyak dikunjungi para peziarah. Sebagian riwayat menyebutkan, yang pertama kali merancang dan membangun Masjid Kufah adalah [[Nabi Adam as]], dan setelah terjadi banjir bandang, [[Nabi Nuh as]] merenovasinya. Pada tahun 18 H/638 pada zaman [[Sa'ad bin Abi Waqash]], atas saran [[Salman al-Farisi]], Masjid Kufah mengalami pemugaran disertai dengan pendirian ''Darul Imarah''.  
'''Masjid Kufah''' (bahasa Arab:{{ia|مسجد الكوفة}}) biasa juga disebut dengan Masjid Jami' Kufah adalah salah satu masjid besar di dunia. Masjid Kufah oleh umat Islam [[Syiah]] diyakini sebagai masjid keramat keempat setelah [[Masjidil Haram]], [[Masjid Nabawi]], dan [[Masjid al-Aqsha]]. Masjid Kufah termasuk situs terpenting dan terkuno di Kota [[Kufah]] yang banyak dikunjungi para peziarah. Sebagian riwayat menyebutkan, yang pertama kali merancang dan membangun Masjid Kufah adalah [[Nabi Adam as]], dan setelah terjadi banjir bandang, [[Nabi Nuh as]] merenovasinya. Pada tahun 18 H/638 pada zaman [[Sa'ad bin Abi Waqash]], atas saran [[Salman al-Farisi]], Masjid Kufah mengalami pemugaran disertai dengan pendirian ''Darul Imarah''.  


Dalam sepanjang sejarah Masjid Kufah telah didatangi para nabi dan [[Imam Maksum|imam maksum]], di antaranya [[Imam Ali as]], [[Imam Hasan as]], [[Imam Husain as]] dan sebagian imam lainnya.
Sepanjang sejarah Masjid Kufah telah didatangi para nabi dan [[Imam Maksum|imam maksum]], di antaranya [[Imam Ali as]], [[Imam Hasan as]], [[Imam Husain as]] dan sebagian imam lainnya.


Pada tahun 36 H Amirul Mukminin [[Ali bin Abi Thalib as]] datang ke Masjid Kufah, tentunya hal itu memberikan nilai lebih bagi masjid tersebut. Berkali-kali Imam Ali as salat dan menyampaikan ceramah di Masjid Kufah. Ia juga menggunakannya sebagai pengadilan dan urusan kenegaraan. Dan pada akhirnya Imam Ali as menjemput kesyahidannya di mihrab masjid ini.
Pada tahun 36 H/656 Amirul Mukminin [[Ali bin Abi Thalib as]] datang ke Masjid Kufah, tentunya hal itu memberikan nilai lebih bagi masjid tersebut. Berkali-kali Imam Ali as [[salat]] dan menyampaikan ceramah di Masjid Kufah. Ia juga menggunakannya sebagai pengadilan dan urusan kenegaraan. Dan pada akhirnya Imam Ali as menjemput kesyahidannya di mihrab masjid ini.


Selain Darul Imarah Kufah, di samping Masjid Kufah terdapat kuburan para pembesar Islam, di antaranya: Maitsam al-Tammar, Muslim bin Aqil, Hani bin Urwah, Mukhtar al-Tsaqafi. Di dekat sana juga ada rumah Imam Ali as. Masjid Kufah memiliki banyak Maqam. Di sana sangat dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan tertentu yang khusus menyangkut masjid ini.
Selain Darul Imarah Kufah, di samping Masjid Kufah terdapat kuburan para pembesar Islam, di antaranya: [[Maitsam al-Tammar]], [[Muslim bin Aqil]], [[Hani bin Urwah]], [[Mukhtar al-Tsaqafi]]. Di dekat sana juga ada rumah Imam Ali as. Masjid Kufah memiliki banyak Maqam. Di sana sangat dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan tertentu yang khusus menyangkut masjid ini.


Keistimewaan lain dari Masjid Kufah adalah, saat di dalamnya musafir bisa memilih mengerjakan [[salat]] dengan cara sempurna (tamam) atau disingkat (qashar), sebagaimana halnya ketika berada di dalam Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Haram Imam Husain as. Banyak riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan Masjid Kufah, di antaranya:  Masjid Kufah adalah salah satu taman [[surga]] di bumi, barang siapa memasukinya maka dosanya akan terampuni, kelak Kota Kufah akan menjadi pusat pemerintahan [[Imam Mahdi afs]] dan Masjid Kufah adalah kantor pusatnya.
Keistimewaan lain dari Masjid Kufah adalah, saat di dalamnya musafir bisa memilih mengerjakan [[salat]] dengan cara sempurna (tamam) atau disingkat (qashar), sebagaimana halnya ketika berada di dalam Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Haram Imam Husain as. Banyak riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan Masjid Kufah, di antaranya:  Masjid Kufah adalah salah satu taman [[surga]] di bumi, barang siapa memasukinya maka dosanya akan terampuni, kelak Kota Kufah akan menjadi pusat pemerintahan [[Imam Mahdi afs]] dan Masjid Kufah adalah kantor pusatnya.


==Kota Kufah==
==Kota Kufah==
Kufah adalah sebuah kota di Irak. Kota ini berada di kawasan selatan Irak. Tepatnya di 10 Km sebelah utara Kota Najaf. Kota Kufah dibangun di dekat sungai Eufrat. Air dan udara di Kufah relatif baik. Sejak dulu daerah ini cukup subur dan makmur.  
Kufah adalah sebuah kota di Irak. Kota ini berada di kawasan selatan Irak. Tepatnya di 10 Km sebelah utara Kota [[Najaf]]. Kota Kufah dibangun di dekat [[sungai Eufrat]]. Air dan udara di [[Kufah]] relatif baik. Sejak dulu daerah ini cukup subur dan makmur.  


Dulunya Kufah bernama Suristan. Pada tahun 17 H/638, beberapa bulan sebelum dibangunnya Kota Bashrah, atas perintah Khalifah Umar, Sa'ad bin Abi Waqash membangun kota ini sebagai pangkalan militer yang ditinggali para tentara bersama keluarganya.
Dulunya Kufah bernama Suristan. Pada tahun 17 H/638, beberapa bulan sebelum dibangunnya Kota [[Bashrah]], atas perintah Khalifah [[Umar]], [[Sa'ad bin Abi Waqash]] membangun kota ini sebagai pangkalan militer yang ditinggali para tentara bersama keluarganya.
Dalam waktu singkat Kufah berubah menjadi salah satu kota penting bagi Islam. Banyak peristiwa penting terjadi di sana. Masjid Kufah, tempat dipukulnya Imam Ali as hingga syahid, dibangun pada periode ini.
Dalam waktu singkat Kufah berubah menjadi salah satu kota penting bagi [[Islam]]. Banyak peristiwa penting terjadi di sana. Masjid Kufah, tempat dipukulnya [[Imam Ali as]] hingga syahid, dibangun pada periode ini.


==Keterangan Masjid Kufah==
==Keterangan Masjid Kufah==
Masjid Kufah memiliki panjang 110 m dan luas 101 m. Secara keseluruhan, luasnya mencapai 11162 m2. Di sekililingnya berdiri tembok setinggi 10 m. Di sana terdapat ruang terbuka seluas 5662 m2. Luas tempat peribadatannya 5520 m2. Masjid ini memiliki 187 buah tiang, 4 menara setinggi 30 m, dan 5 gerbang. Nama-nama gerbang tersebut adalah: Babul Hujjah (gerbang utama), Babu al-Tsu'ban, Babu al-Rahmah, Babu Muslim bin Aqil, dan Babu Hani bin Urwah. <ref>Website Masjid Jami' Kufah. </ref>
[[Berkas:تصویر مسجد کوفه.jpg|250 px|thumbnail| Masjid Agung Kufa]]
Masjid Kufah memiliki panjang 110 m dan luas 101 m. Secara keseluruhan, luasnya mencapai 11162 m2. Di sekililingnya berdiri tembok setinggi 10 m. Di sana terdapat ruang terbuka seluas 5662 m2. Luas tempat peribadatannya 5520 m2. Masjid ini memiliki 187 buah tiang, 4 menara setinggi 30 m, dan 5 gerbang. Nama-nama gerbang tersebut adalah: Babul Hujjah (gerbang utama), Babu al-Tsu'ban, Babu al-Rahmah, Babu [[Muslim bin Aqil]], dan Babu [[Hani bin Urwah]]. <ref>Website Masjid Jami' Kufah. </ref>


===Sejarah===
===Sejarah===
Menurut sebagian riwayat, pendiri pertama kali Masjid Kufah adalah Nabi Adam as. <ref>Man La Yahdhuruh al-Faqih, jld. 1, hlm. 320. </ref> Setelah terjadi banjir bandang, masjid ini direnovasi oleh Nabi Nuh as.<ref>Tafsir ‘Ayyasyi, jld. 2, hlm. 144. </ref>
Menurut sebagian riwayat, pendiri pertama kali Masjid Kufah adalah [[Nabi Adam as]]. <ref>Man La Yahdhuruh al-Faqih, jld. 1, hlm. 320. </ref> Setelah terjadi banjir bandang, masjid ini direnovasi oleh [[Nabi Nuh as]].<ref>Tafsir ‘Ayyasyi, jld. 2, hlm. 144. </ref>


Pada tahun 17 H/638 pasukan Islam menduduki Madain. Saat itu kondisi air dan udara di sana sangat buruk hingga membuat tidak nyaman para tentara. Akibatnya sebagian mereka banyak yang menjadi kurus dan lemah. Melihat kondisi demikian, Hudzaifah melaporkannya kepada Khalifah Umar melalui surat yang dia kirim. Setelah menerima surat tersebut Umar memerintahkan Sa'ad bin Abi Waqash supaya mengutus Salman dan Hudzaifah untuk mencari wilayah baru yang lebih layak. Keduanya menyanggupinya. Salman menelusuri daerah sebelah barat Sungai Furat sedangkan Hudzaifah sebelah timurnya. Setelah lama tidak menemukan daerah yang bagus, akhirnya mereka sampai di Kufah. Mereka sepakat bahwa Kufah adalah daerah yang tepat untuk dijadikan pangkalan militer. Mereka lalu salat dua rakaat dan berdoa pada Allah Swt supaya menjadikan daerah tersebut sebagai tempat yang tenang dan kokoh. <ref>Tarikh Ibnu Atsir, terjemah DR. Muhammad Hasan Ruhani, jld. 4, hlm. 1448. </ref> Ketika Sa'ad bin Abi Waqash beserta pasukannya sampai di Kufah, dia memerintahkan orang-orangnya supaya lebih dulu membangun masjid baru kemudian bangunan lain. Untuk menentukan batasan masjid yang baru, Abu al-Haija al-Asadi <ref>Kamil Salman al-Juburi, Tarikh al-Kufah, jld. 1, hlm. 64. </ref> berdiri di suatu tempat lalu membidikkan anak panah ke berbagai arah. Berdasarkan itu, ditetapkanlah batasan Masjid Kufah yang baru. <ref>Goli Zawareh, Sima-I Kufah, hlm. 198. </ref>
Pada tahun 17 H/638 pasukan Islam menduduki Madain. Saat itu kondisi air dan udara di sana sangat buruk hingga membuat tidak nyaman para tentara. Akibatnya sebagian mereka banyak yang menjadi kurus dan lemah. Melihat kondisi demikian, Hudzaifah melaporkannya kepada [[Khalifah kedua|Khalifah Umar]] melalui surat yang dia kirim. Setelah menerima surat tersebut Umar memerintahkan [[Sa'ad bin Abi Waqash]] supaya mengutus [[Salman]] dan Hudzaifah untuk mencari wilayah baru yang lebih layak. Keduanya menyanggupinya. Salman menelusuri daerah sebelah barat [[Sungai Furat]] sedangkan Hudzaifah sebelah timurnya. Setelah lama tidak menemukan daerah yang bagus, akhirnya mereka sampai di Kufah. Mereka sepakat bahwa Kufah adalah daerah yang tepat untuk dijadikan pangkalan militer. Mereka lalu [[salat]] dua rakaat dan berdoa pada [[Allah swt]] supaya menjadikan daerah tersebut sebagai tempat yang tenang dan kokoh. <ref>Tarikh Ibnu Atsir, terjemah DR. Muhammad Hasan Ruhani, jld. 4, hlm. 1448. </ref> Ketika Sa'ad bin Abi Waqash beserta pasukannya sampai di [[Kufah]], dia memerintahkan orang-orangnya supaya lebih dulu membangun [[masjid]]baru kemudian bangunan lain. Untuk menentukan batasan masjid yang baru, Abu al-Haija al-Asadi <ref>Kamil Salman al-Juburi, Tarikh al-Kufah, jld. 1, hlm. 64. </ref> berdiri di suatu tempat lalu membidikkan anak panah ke berbagai arah. Berdasarkan itu, ditetapkanlah batasan Masjid Kufah yang baru. <ref>Goli Zawareh, Sima-I Kufah, hlm. 198. </ref>


===Pendidikan dan Pengajaran di Masjid Kufah===
===Pendidikan dan Pengajaran di Masjid Kufah===


Sejak awal berdiri, Masjid Kufah merupakan pusat pendidikan dan kebudayaan kota. Ketika Imam Ali as datang ke Kufah pada tahun 36 H, pertama kali yang dikunjunginya adalah Masjid Kufah. Di sana beliau menyampaikan ceramah kepada masyarakat. Begitu menetap di Kufah, Imam Ali as mengajarkan tafsir al-Qur'an dan ilmu-ilmu lainnya. Di sana beliau memiliki banyak murid, di antaranya adalah Kumail bin Ziyad dan Ibnu Abbas. <ref>Dairah al-Ma'arif al-Islamiah, jld. 10, hlm. 359. </ref>
Sejak awal berdiri, Masjid Kufah merupakan pusat pendidikan dan kebudayaan kota. Ketika [[Imam Ali as]] datang ke Kufah pada tahun 36 H/656, pertama kali yang dikunjunginya adalah Masjid Kufah. Di sana beliau menyampaikan ceramah kepada masyarakat. Begitu menetap di Kufah, Imam Ali as mengajarkan tafsir [[Alquran]] dan ilmu-ilmu lainnya. Di sana beliau memiliki banyak murid, di antaranya adalah [[Kumail bin Ziyad]] dan [[Ibnu Abbas]]. <ref>Dairah al-Ma'arif al-Islamiah, jld. 10, hlm. 359. </ref>


==Keutamaan Masjid Kufah==
==Keutamaan Masjid Kufah==
Baris 90: Baris 92:
==Kuburan Yang Ada di Samping Masjid Kufah==
==Kuburan Yang Ada di Samping Masjid Kufah==
* '''Kuburan Muslim bin Aqil dan Hani bin Urwah'''
* '''Kuburan Muslim bin Aqil dan Hani bin Urwah'''
[[Berkas:گنبد مرقد مسلم بن عقیل.jpg|250 px|thumbnail| Kuburan Muslim bin Aqil]]
Setelah kesyahidan Muslim dan Hani, dengan persetujuan Ubaidillah, Kabilah Bani Mudhij mengubur jasad keduanya di samping Darul Imarah. Kemungkinan tempat itu dipilih supaya lebih mudah dipantau oleh penguasa sehingga akan ketahuan siapa saja yang sering datang ke sana. Hingga tahun 65 H/684 kuburan tersebut dalam kondisi tanpa atap. Di tahun itu kuburan tersebut dibangun oleh Mukhtar al-Tsaqafi lengkap dengan kubah di atasnya. Nama Muslim dan Hani dipahat di atas batu marmer kemudian diletakkan di atas kuburan mereka.
Setelah kesyahidan Muslim dan Hani, dengan persetujuan Ubaidillah, Kabilah Bani Mudhij mengubur jasad keduanya di samping Darul Imarah. Kemungkinan tempat itu dipilih supaya lebih mudah dipantau oleh penguasa sehingga akan ketahuan siapa saja yang sering datang ke sana. Hingga tahun 65 H/684 kuburan tersebut dalam kondisi tanpa atap. Di tahun itu kuburan tersebut dibangun oleh Mukhtar al-Tsaqafi lengkap dengan kubah di atasnya. Nama Muslim dan Hani dipahat di atas batu marmer kemudian diletakkan di atas kuburan mereka.
Pada tahun 368 H Adhuddin al-Daulah merenovasi makam Muslim bin Aqil. Dia juga membangun pemukiman di sekitar makam Muslim. Tiap bulannya dia memberikan dana bagi mereka yang tinggal di sana. Pada tahun 656 H Muhammad bin Mahmud Razi kembali merenovasi kompleks makam tersebut. Pada tahun 1263 H/1847 Ayatullah Shahib Jawahir juga merenovasinya. Hal serupa juga dilakukan Ayatullah Sayid Muhsin Hakim. Dengan sokongan Haji Muhammad Rusyad, kubah kuburan tersebut dilapisi emas. Pembangunan itu mengahbiskan dana sebesar 180 ribu Dinar Irak.<ref>Dairah al-Ma'arif Tasyayu', jld. 1, hlm. 111. </ref>
Pada tahun 368 H Adhuddin al-Daulah merenovasi makam Muslim bin Aqil. Dia juga membangun pemukiman di sekitar makam Muslim. Tiap bulannya dia memberikan dana bagi mereka yang tinggal di sana. Pada tahun 656 H Muhammad bin Mahmud Razi kembali merenovasi kompleks makam tersebut. Pada tahun 1263 H/1847 Ayatullah Shahib Jawahir juga merenovasinya. Hal serupa juga dilakukan Ayatullah Sayid Muhsin Hakim. Dengan sokongan Haji Muhammad Rusyad, kubah kuburan tersebut dilapisi emas. Pembangunan itu mengahbiskan dana sebesar 180 ribu Dinar Irak.<ref>Dairah al-Ma'arif Tasyayu', jld. 1, hlm. 111. </ref>
Baris 109: Baris 112:
Imam Ja'far Shadiq as berkata:
Imam Ja'far Shadiq as berkata:
''"Pusat pemerintahan Imam Mahdi Af nanti ada di Kufah, dan Masjid Kufah akan digunakan sebagai pengadilan olehnya."''<ref>Ibid, jld. 53, hlm. 11. </ref>
''"Pusat pemerintahan Imam Mahdi Af nanti ada di Kufah, dan Masjid Kufah akan digunakan sebagai pengadilan olehnya."''<ref>Ibid, jld. 53, hlm. 11. </ref>
==Galeri==
<gallery>
Berkas:بیت الطشت و دکة القضاء در مسجد کوفه.jpg|Dakkatul Qadza dan Bait al-Thasyti
Berkas:محراب مسجد کوفه.jpg|Mihrab Masjid Kufa
Berkas:نمایی از مسجد کوفه.jpg|Penampakan dalam Masjid Kufa
Berkas:800px-نمایی خارجی از مسجد کوفه.jpg|Penampakan luar Masjid Kufa
Berkas:مقام امام سجاد در مسجد کوفه.jpg|Maqam Imam Ali Zainal Abidin as
Berkas:مقام جبرئیل.jpg|Maqam Malaikat Jibril as
Berkas:مقام حضرت ابراهیم در مسجد کوفه.jpg|Maqam Nabi Ibrahim as
Berkas:مقام حضرت آدم در مسجد کوفه.jpg|Maqam Nabi Adam as
Berkas:مقام حضرت خضر.jpg|Maqam Nabi Khidir as
Berkas:مقام امام صادق در مسجد کوفه.jpg|Maqam Imam Ja'far Shadiq as
</gallery>


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
<div style="{{column-count|3}}">
{{Catatan Kaki}}
<references/>
 
</div>
{{Situs-situs Suci}}
{{Situs-situs Suci}}
[[fa:مسجد کوفه]]
[[fa:مسجد کوفه]]