Lompat ke isi

Masjid Agung Kufah: Perbedaan antara revisi

386 bita ditambahkan ,  15 April 2016
imported>Esmail
imported>Esmail
Baris 16: Baris 16:


==Keterangan Masjid Kufah==
==Keterangan Masjid Kufah==
Masjid Kufah memiliki panjang 110 m dan luas 101 m. Secara keseluruhan, luasnya mencapai 11162 m2. Di sekililingnya berdiri tembok setinggi 10 m. Di sana terdapat ruang terbuka seluas 5662 m2. Luas tempat peribadatannya 5520 m2. Masjid ini memiliki 187 buah tiang, 4 menara setinggi 30 m, dan 5 gerbang. Nama-nama gerbang tersebut adalah: Babul Hujjah (gerbang utama), Babu al-Tsu’ban, Babu al-Rahmah, Babu Muslim bin Aqil, dan Babu Hani bin Urwah. [1]
Masjid Kufah memiliki panjang 110 m dan luas 101 m. Secara keseluruhan, luasnya mencapai 11162 m2. Di sekililingnya berdiri tembok setinggi 10 m. Di sana terdapat ruang terbuka seluas 5662 m2. Luas tempat peribadatannya 5520 m2. Masjid ini memiliki 187 buah tiang, 4 menara setinggi 30 m, dan 5 gerbang. Nama-nama gerbang tersebut adalah: Babul Hujjah (gerbang utama), Babu al-Tsu’ban, Babu al-Rahmah, Babu Muslim bin Aqil, dan Babu Hani bin Urwah. <ref>Website Masjid Jami’ Kufah. </ref>


===Sejarah===
===Sejarah===
Menurut sebagian riwayat, pendiri pertama kali Masjid Kufah adalah Nabi Adam As. [2] Setelah terjadi banjir bandang, masjid ini direnovasi oleh Nabi Nuh As. [3]
Menurut sebagian riwayat, pendiri pertama kali Masjid Kufah adalah Nabi Adam As. <ref>Man La Yahdhuruh al-Faqih, jld. 1, hlm. 320. </ref> Setelah terjadi banjir bandang, masjid ini direnovasi oleh Nabi Nuh As.<ref>Tafsir ‘Ayyasyi, jld. 2, hlm. 144. </ref>


Pada tahun 17 H pasukan Islam menduduki Madain. Saat itu kondisi air dan udara di sana sangat buruk hingga membuat tidak nyaman para tentara. Akibatnya sebagian mereka banyak yang menjadi kurus dan lemah. Melihat kondisi demikian, Hudzaifah melaporkannya kepada Khalifah Umar melalui surat yang dia kirim. Setelah menerima surat tersebut Umar memerintahkan Sa’ad bin Abi Waqash supaya mengutus Salman dan Hudzaifah untuk mencari wilayah baru yang lebih layak. Keduanya menyanggupinya. Salman menelusuri daerah sebelah barat Sungai Furat sedangkan Hudzaifah sebelah timurnya. Setelah lama tidak menemukan daerah yang bagus, akhirnya mereka sampai di Kufah. Mereka sepakat bahwa Kufah adalah daerah yang tepat untuk dijadikan pangkalan militer. Mereka lalu salat dua rakaat dan berdoa pada Allah Swt supaya menjadikan daerah tersebut sebagai tempat yang tenang dan kokoh. [4] Ketika Sa’ad bin Abi Waqash beserta pasukannya sampai di Kufah, dia memerintahkan orang-orangnya supaya lebih dulu membangun masjid baru kemudian bangunan lain. Untuk menentukan batasan masjid yang baru, Abu al-Haija al-Asadi [5] berdiri di suatu tempat lalu membidikkan anak panah ke berbagai arah. Berdasarkan itu, ditetapkanlah batasan Masjid Kufah yang baru. [6]
Pada tahun 17 H pasukan Islam menduduki Madain. Saat itu kondisi air dan udara di sana sangat buruk hingga membuat tidak nyaman para tentara. Akibatnya sebagian mereka banyak yang menjadi kurus dan lemah. Melihat kondisi demikian, Hudzaifah melaporkannya kepada Khalifah Umar melalui surat yang dia kirim. Setelah menerima surat tersebut Umar memerintahkan Sa’ad bin Abi Waqash supaya mengutus Salman dan Hudzaifah untuk mencari wilayah baru yang lebih layak. Keduanya menyanggupinya. Salman menelusuri daerah sebelah barat Sungai Furat sedangkan Hudzaifah sebelah timurnya. Setelah lama tidak menemukan daerah yang bagus, akhirnya mereka sampai di Kufah. Mereka sepakat bahwa Kufah adalah daerah yang tepat untuk dijadikan pangkalan militer. Mereka lalu salat dua rakaat dan berdoa pada Allah Swt supaya menjadikan daerah tersebut sebagai tempat yang tenang dan kokoh. <ref>Tarikh Ibnu Atsir, terjemah DR. Muhammad Hasan Ruhani, jld. 4, hlm. 1448. </ref> Ketika Sa’ad bin Abi Waqash beserta pasukannya sampai di Kufah, dia memerintahkan orang-orangnya supaya lebih dulu membangun masjid baru kemudian bangunan lain. Untuk menentukan batasan masjid yang baru, Abu al-Haija al-Asadi <ref>Kamil Salman al-Juburi, Tarikh al-Kufah, jld. 1, hlm. 64. </ref> berdiri di suatu tempat lalu membidikkan anak panah ke berbagai arah. Berdasarkan itu, ditetapkanlah batasan Masjid Kufah yang baru. <ref>Goli Zawareh, Sima-I Kufah, hlm. 198. </ref>


===Pendidikan dan Pengajaran di Masjid Kufah===
===Pendidikan dan Pengajaran di Masjid Kufah===


Sejak awal berdiri, Masjid Kufah merupakan pusat pendidikan dan kebudayaan kota. Ketika Imam Ali As datang ke Kufah pada tahun 36 H, pertama kali yang dikunjunginya adalah Masjid Kufah. Di sana beliau menyampaikan ceramah kepada masyarakat. Begitu menetap di Kufah, Imam Ali As mengajarkan tafsir al-Qur’an dan ilmu-ilmu lainnya. Di sana beliau memiliki banyak murid, di antaranya adalah Kumail bin Ziyad dan Ibnu Abbas. [7]
Sejak awal berdiri, Masjid Kufah merupakan pusat pendidikan dan kebudayaan kota. Ketika Imam Ali As datang ke Kufah pada tahun 36 H, pertama kali yang dikunjunginya adalah Masjid Kufah. Di sana beliau menyampaikan ceramah kepada masyarakat. Begitu menetap di Kufah, Imam Ali As mengajarkan tafsir al-Qur’an dan ilmu-ilmu lainnya. Di sana beliau memiliki banyak murid, di antaranya adalah Kumail bin Ziyad dan Ibnu Abbas. <ref>Dairah al-Ma’arif al-Islamiah, jld. 10, hlm. 359. </ref>


==Keutamaan Masjid Kufah==
==Keutamaan Masjid Kufah==
Pengguna anonim