Lompat ke isi

Tragedi Kamis Kelabu: Perbedaan antara revisi

24 bita ditambahkan ,  3 Desember 2018
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hindr
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:
  | Artikel pilihan =
  | Artikel pilihan =
}}}}</onlyinclude>
}}}}</onlyinclude>
'''Tragedi hari Kamis kelabu''' (bahasa Arab: {{ia| رزية يوم الخميس}}) adalah sebuah tragedi yang berkenaan dengan pena dan kertas yang diminta oleh [[Nabi Muhammad saw]] ketika beliau terbaring sakit di atas ranjang, guna menuliskan suatu wasiat bagi kaum [[Muslimin]] yang nantinya dapat mencegah mereka dari ketersesatan sepeninggalnya. Menurut riwayat, Permintaan nabi ini tidak terpenuhi karena berhadapan dengan penentangan [[Umar bin Khattab]] yang mana dengan mengatakan sebuah kalimat: "Orang ini sedang mengigau" telah mencegah penulisan pesan dan wasiat Nabi tersebut.
'''Tragedi hari Kamis kelabu''' (bahasa Arab: {{ia| رزية يوم الخميس}}) adalah sebuah tragedi yang berkenaan dengan pena dan kertas yang diminta oleh [[Nabi Muhammad saw]] ketika beliau terbaring sakit di atas ranjang, guna menuliskan suatu wasiat bagi kaum [[Muslimin]] yang nantinya dapat mencegah mereka dari ketersesatan sepeninggalnya. Menurut riwayat, Permintaan Nabi saw  ini tidak terpenuhi karena berhadapan dengan penentangan [[Umar bin Khattab]] yang mana dengan mengatakan sebuah kalimat: "Orang ini sedang mengigau" telah mencegah penulisan pesan dan wasiat Nabi tersebut.


Reaksi [[khalifah kedua]] ini diyakini telah bertentangan dengan sebagian [[ayat-ayat]] [[Alquran]] dan telah menimbulkan kritik beberapa penulis muslim.
Reaksi [[khalifah kedua]] ini diyakini telah bertentangan dengan sebagian [[ayat-ayat]] [[Alquran]] dan telah menimbulkan kritik beberapa penulis muslim.


Kejadian ini -yang digambarkan sebagai musibah besar- telah dinukil dalam sumber-sumber riwayat dan sejarah Syiah dan Sunah. Menurut kalangan [[Syiah]], maksud Nabi saw adalah menegaskan dan menekankan kepemimpinan [[Imam Ali as]] setelah beliau.
Kejadian ini -yang digambarkan sebagai musibah besar- telah dinukil dalam sumber-sumber riwayat dan sejarah Syiah dan [[Ahlusunah]]. Menurut kalangan [[Syiah]], maksud Nabi saw adalah menegaskan dan menekankan kepemimpinan [[Imam Ali as]] setelah beliau.


==Deskripsi Kejadian ==
==Deskripsi Kejadian ==
Menurut sumber-sumber sejarah dan riwayat, Ketika [[Nabi Islam]] di hari-hari terakhir kehidupannya (pada 25 Safar tahun ke-11 Hijriah) terbaring di atas ranjang menderita sakit, Beliau meminta pena dan kertas supaya ia tuliskan suatu pesan yang akan mencegah umat Islam dari ketersesatan sepeninggalnya. {{enote|Peristiwa ini dengan rincian dan frase yang berbeda telah dijelaskan dalam beberapa sumber literatur. penukilan-penukilan yang dimuat dalam beberapa referensi tentang ucapan Rasul saw dalam hal ini adalah sebagai berikut:
Menurut sumber-sumber sejarah dan riwayat, Ketika [[Nabi Islam]] di hari-hari terakhir kehidupannya (pada 25 [[Safar]] tahun ke-11 H/632) terbaring di atas ranjang menderita sakit, beliau meminta pena dan kertas supaya ia tuliskan suatu pesan yang akan mencegah umat [[Islam]] dari ketersesatan sepeninggalnya. {{enote|Peristiwa ini dengan rincian dan frase yang berbeda telah dijelaskan dalam beberapa sumber literatur. penukilan-penukilan yang dimuat dalam beberapa referensi tentang ucapan Rasul saw dalam hal ini adalah sebagai berikut:
* {{ia| ائتونی بدواة و كتف أكتب لكم كتابا لا تضلّوا بعده أبدا }}: Bawakan kepadaku tinta dan tulang sayap supaya aku tuliskan sesuatu untuk kalian yang mana setelahnya kalian tidak akan tersesat. (Mufid, al-Irsyad, jld.1, hlm.184; Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.66; Shahih Muslim, jld.5, hlm.76.)
* {{ia| ائتونی بدواة و كتف أكتب لكم كتابا لا تضلّوا بعده أبدا }}: Bawakan kepadaku tinta dan tulang sayap supaya aku tuliskan sesuatu untuk kalian yang mana setelahnya kalian tidak akan tersesat. (Mufid, al-Irsyad, jld.1, hlm.184; Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.66; Shahih Muslim, jld.5, hlm.76.)
* {{ia| هلُمّ اکتب لکم کتابا لا تضلون بعده}}: Jika demikian, biarkan aku menulis untuk kalian sebuah tulisan yang kalian tidak akan tersesat setelahku. (Muslim, Shahih Muslim, jld.5, hlm.76.)
* {{ia| هلُمّ اکتب لکم کتابا لا تضلون بعده}}: Jika demikian, biarkan aku menulis untuk kalian sebuah tulisan yang kalian tidak akan tersesat setelahku. (Muslim, Shahih Muslim, jld.5, hlm.76.)
Baris 33: Baris 33:
*  {{ia|إنّ النّبى (رسول الله) قد غلب عليه (غلبه) الوجع و عندکم القرآن حسبنا کتاب الله }} Sesungguhnya Nabi telah diliputi rasa sakit sementara Alquran di sisi kalian cukuplah kami dengan kitabullah. (Rujuk: Bukhari, Shahih Bukhari, jld.6, hlm.9, jld.7, hlm.120;  Nawawi, Shahih Muslim Bisyarhi an-Nawawi, jld.11, hlm. 90.)}} Kemudian diantara sahabat terjadi perselisihan dan ikhtilaf di antara para sahabat. Nabi dengan menyaksikan perselisihan diantara mereka lalu meminta mereka untuk pergi keluar dari hadapannya. Kebanyakan sumber menjelaskan bahwa orang yang menentang nabi adalah [[khalifah kedua]] <ref> Bukhari, Shahih Bukhari, jld.1, hlm.37, jld.4, hlm.66; jld.5, hlm.137-138, jld.7, hlm.9; Muslim, Shahih Muslim  jld.5, hlm. 75-76; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld.2, hlm.187.</ref> namun sebagian sumber lainnya tidak menyebutkan namanya.<ref>Ibnu Hambal, Musnad Imam Ahmad bin Hambal, jld.2, hlm.45; Baihaqi, as-Sunan al-Kubra, jld.9, hlm.207. </ref>
*  {{ia|إنّ النّبى (رسول الله) قد غلب عليه (غلبه) الوجع و عندکم القرآن حسبنا کتاب الله }} Sesungguhnya Nabi telah diliputi rasa sakit sementara Alquran di sisi kalian cukuplah kami dengan kitabullah. (Rujuk: Bukhari, Shahih Bukhari, jld.6, hlm.9, jld.7, hlm.120;  Nawawi, Shahih Muslim Bisyarhi an-Nawawi, jld.11, hlm. 90.)}} Kemudian diantara sahabat terjadi perselisihan dan ikhtilaf di antara para sahabat. Nabi dengan menyaksikan perselisihan diantara mereka lalu meminta mereka untuk pergi keluar dari hadapannya. Kebanyakan sumber menjelaskan bahwa orang yang menentang nabi adalah [[khalifah kedua]] <ref> Bukhari, Shahih Bukhari, jld.1, hlm.37, jld.4, hlm.66; jld.5, hlm.137-138, jld.7, hlm.9; Muslim, Shahih Muslim  jld.5, hlm. 75-76; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld.2, hlm.187.</ref> namun sebagian sumber lainnya tidak menyebutkan namanya.<ref>Ibnu Hambal, Musnad Imam Ahmad bin Hambal, jld.2, hlm.45; Baihaqi, as-Sunan al-Kubra, jld.9, hlm.207. </ref>


Menurut pandangan ulama [[Syiah]], [[Nabi saw]] dengan Hadis Dawat ingin menekankan suksesi Imam Ali as sepeninggalnya. Namun beberapa orang yang hadir saat itu memahami hal ini dan kemudian mencegahnya.<ref>Syarafuddin, al-Muraja'at, hlm.527.</ref> Khalifah kedua juga dalam percakapan antara dia dan Ibnu Abbas telah dinukil dengan jelas bahwa: Nabi saw berkehendak menerangkan bahwa nama Ali as akan disebutkan untuk menjadi khilafah setelahnya akan tetapi aku dikarenakan belas kasihku telah menghalangi hal itu demi Islam dan penjangaannya. <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarh Nahjul Balaghah, jld.12, hlm.20-21. </ref>
Menurut pandangan ulama [[Syiah]], [[Nabi saw]] dengan [[Hadis Dawat]] ingin menekankan suksesi Imam Ali as sepeninggalnya. Namun beberapa orang yang hadir saat itu memahami hal ini dan kemudian mencegahnya.<ref>Syarafuddin, al-Muraja'at, hlm.527.</ref> Khalifah kedua juga dalam percakapan antara dia dan [[Ibnu Abbas]] telah dinukil dengan jelas bahwa: Nabi saw berkehendak menerangkan bahwa nama Ali as akan disebutkan untuk menjadi khilafah setelahnya akan tetapi aku dikarenakan belas kasihku telah menghalangi hal itu demi Islam dan menjaganya. <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarh Nahjul Balaghah, jld.12, hlm.20-21. </ref>


==Sumber-sumber Hadis==
==Sumber-sumber Hadis==
Pengguna anonim