Pengguna anonim
Abdul Mutthalib: Perbedaan antara revisi
→Sunnah Abdul Muthalib
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Yuwono |
||
Baris 77: | Baris 77: | ||
==Sunnah Abdul Muthalib== | ==Sunnah Abdul Muthalib== | ||
Syekh Shaduq dalam kitab ''[Al-Khishal|al-Khishāl]]'' menuliskan riwayat dari Imam Shadiq as yang menyebutkan Nabi Muhammad saw berkata kepada [[Imam Ali as]], "''Abdul Muthalib memiliki lima sunnah yang diberlakukannya pada masa jahiliyah dan kelima sunah tersebut tetap diberlakukan di masa Islam. Lima sunah itu adalah mengharamkan istri ayah untuk dinikahi anaknya dan Allah swt berfirman, "Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu."'' <ref>Nisa': ayat 22. </ref> | Syekh Shaduq dalam kitab ''[[Al-Khishal|al-Khishāl]]'' menuliskan riwayat dari Imam Shadiq as yang menyebutkan Nabi Muhammad saw berkata kepada [[Imam Ali as]], "''Abdul Muthalib memiliki lima sunnah yang diberlakukannya pada masa jahiliyah dan kelima sunah tersebut tetap diberlakukan di masa Islam. Lima sunah itu adalah mengharamkan istri ayah untuk dinikahi anaknya dan Allah swt berfirman, "Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu."'' <ref>Nisa': ayat 22. </ref> | ||
Ia menemukan harta yang terpendam (maksudnya adalah harta yang ditemukannya pada saat penggalian [[sumur Zam-zam]]) dan mengeluarkan khumusnya.<ref>Tarikh Tahqiqi Islam, jld. 1, hlm. 206. </ref> [[Allah swt]] berfirman mengenai hal tersebut, ''"Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah…"'' <ref>Al- Anfal: 41. </ref> | Ia menemukan harta yang terpendam (maksudnya adalah harta yang ditemukannya pada saat penggalian [[sumur Zam-zam]]) dan mengeluarkan khumusnya.<ref>Tarikh Tahqiqi Islam, jld. 1, hlm. 206. </ref> [[Allah swt]] berfirman mengenai hal tersebut, ''"Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah…"'' <ref>Al- Anfal: 41. </ref> |