Lompat ke isi

Abdul Mutthalib: Perbedaan antara revisi

38 bita ditambahkan ,  1 Januari 2018
tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32: Baris 32:
|below =
|below =
}}
}}
'''Abdul Muththalib''' bin Hasyim bin Abdu Manaf (Bahasa Arab: '''عَبْدُ المُطَّلِب''' بن هاشم بن عبد مناف ) adalah kakek [[Nabi Muhammad saw|Rasulullah Muhammad saw]], pembesar kabilah [[Quraisy]] yang sangat disegani dan dihormati di kota [[Mekah]]. Ia lahir di kota [[Madinah|Yatsrib]] dan hijrah ke Mekah pada usia 7 tahun dan menjalani  kehidupannya di kota tersebut sampai akhir  hayatnya. Ia dikenal dalam peristiwa penyerangan kota Mekah oleh pasukan bergajah yang dipimpin Abrahah.
'''Abdul Muththalib''' bin Hasyim bin Abdu Manaf (bahasa Arab: '''عَبْدُ المُطَّلِب''' بن هاشم بن عبد مناف ) adalah kakek [[Nabi Muhammad saw|Rasulullah Muhammad saw]], pembesar kabilah [[Quraisy]] yang sangat disegani dan dihormati di kota [[Mekah]]. Ia lahir di kota [[Madinah|Yatsrib]] dan hijrah ke Mekah pada usia 7 tahun dan menjalani  kehidupannya di kota tersebut sampai akhir  hayatnya. Ia dikenal dalam peristiwa penyerangan kota Mekah oleh pasukan bergajah yang dipimpin Abrahah.


==Nasab==
==Nasab==
Baris 68: Baris 68:


==Janji Abdul Muthalib==
==Janji Abdul Muthalib==
Menurut sebagian perawi, pada peristiwa penggalian sumur Zam-zam yang mendapat mendapat penentangan dan protes dari pembesar-pembesar Quraisy lainnya, untuk memuluskan langkahnya, Abdul Muthalib melakukan nazar (janji) kepada dirinya sendiri bahwa jika ia mempunyai 10 anak, maka anak kesepuluhnya akan dia kurbankan di jalan Allah swt di sisi Ka’bah. Proses penggalian sumur Zam-zampun mendapat kemudahan dari [[Allah swt]] dan akhirnya bisa kembali dimanfaatkan seperti semula.
Menurut sebagian perawi, pada peristiwa penggalian sumur Zam-zam yang mendapat mendapat penentangan dan protes dari pembesar-pembesar Quraisy lainnya, untuk memuluskan langkahnya, Abdul Muthalib melakukan nazar (janji) kepada dirinya sendiri bahwa jika ia mempunyai 10 anak, maka anak kesepuluhnya akan dia kurbankan di jalan Allah swt di sisi [[Ka’bah]]. Proses penggalian sumur Zam-zampun mendapat kemudahan dari [[Allah swt]] dan akhirnya bisa kembali dimanfaatkan seperti semula.


Beberapa tahun setelahnya, Abdul Muthalib dikaruniai anak sampai sepuluh orang. Anak kesepuluh yang dia niatkan untuk dikurbankan, diberi nama Abdullah. Namun karena rasa sayangnya yang besar pada Abdullah, Abdul Muthalib mengganti nazarnya dengan mengurbankan seratus ekor unta untuk menggantikan posisi Abdullah.
Beberapa tahun setelahnya, Abdul Muthalib dikaruniai anak sampai sepuluh orang. Anak kesepuluh yang dia niatkan untuk dikurbankan, diberi nama Abdullah. Namun karena rasa sayangnya yang besar pada Abdullah, Abdul Muthalib mengganti nazarnya dengan mengurbankan seratus ekor unta untuk menggantikan posisi Abdullah.


Ali Dawani dengan bersandar pada keyakinan bahwa Abdul Muthalib adalah seorang yang bertauhid, menolak kesahihan riwayat tersebut dengan mengajukan alasan, silsilah perawi pada riwayat berkenaan dengan peristiwa tersebut adalah orang-orang yang tidak bisa ditelusuri identitasnya dan menurutnya itu adalah riwayat buatan yang baru muncul pada masa dinasti [[Bani Umayyah]], untuk menunjukkan Abdul Muthalib termasuk seorang yang musyrik, sehingga mereka bisa menjatuhkan posisi [[Imam Ali bin Abi Thalib as]] yang memiliki nasab dan silsilah yang terhormat.<ref>Dawani, Ali, Tarikh Isla az Agaz ta Hijrat, hlm. 45. </ref>
Ali Dawani dengan bersandar pada keyakinan bahwa Abdul Muthalib adalah seorang yang ber[[tauhid]], menolak kesahihan riwayat tersebut dengan mengajukan alasan, silsilah perawi pada riwayat berkenaan dengan peristiwa tersebut adalah orang-orang yang tidak bisa ditelusuri identitasnya dan menurutnya itu adalah riwayat buatan yang baru muncul pada masa dinasti [[Bani Umayyah]], untuk menunjukkan Abdul Muthalib termasuk seorang yang musyrik, sehingga mereka bisa menjatuhkan posisi [[Imam Ali bin Abi Thalib as]] yang memiliki nasab dan silsilah yang terhormat.<ref>Dawani, Ali, Tarikh Isla az Agaz ta Hijrat, hlm. 45. </ref>


==Iman Abdul Muthalib==
==Iman Abdul Muthalib==
Baris 107: Baris 107:
  | link =
  | link =
  | foto =
  | foto =
  | kategori =
  | kategori =sudah
  | infobox =
  | infobox =
  | navbox =
  | navbox =
Baris 151: Baris 151:
[[Kategori:Kerabat Nabi Muhammad Saw]]
[[Kategori:Kerabat Nabi Muhammad Saw]]
[[Kategori:Dimakamkan di pemakaman Malat]]
[[Kategori:Dimakamkan di pemakaman Malat]]
[[Kategori:Bani Hasyim]]
Pengguna anonim