Pengguna anonim
Imam Ali al-Ridha as: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer |
imported>M.hazer Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 39: | Baris 39: | ||
|Lakab =Ridha • Shabir • Wafi • Radhi | |Lakab =Ridha • Shabir • Wafi • Radhi | ||
}} | }} | ||
'''Ali bin Musa bin Ja'far as''' (bahasa Arab:{{ia| علي بن موسى بن جعفر علیه السلام}}) yang terkenal dengan Imam Ridha as (148-203 H) adalah Imam Kedelapan mazhab [[Syiah | '''Ali bin Musa bin Ja'far as''' (bahasa Arab:{{ia| علي بن موسى بن جعفر علیه السلام}}) yang terkenal dengan Imam Ridha as (148-203 H) adalah Imam Kedelapan mazhab [[Syiah Itsna Asyariyah]]. Ia memegang tampuk kepemimpinan selama 20 tahun, yang mana 10 tahun sezaman dengan kekhalifahan Harun al-Rasyid, 5 tahun sezaman dengan kekhalifahan Muhammad Amin dan 5 tahun sezaman dengan kekhalifahan Ma'mun. Dalam riwayat yang dinukil dari [[Imam Jawad as]] disebutkan bahawa lakab ''Ridha'' diberikan oleh Allah kepada ayahnya. | ||
Tempat kelahirannya adalah kota [[Madinah]] kemudian dipanggil secara paksa oleh Makmun Abbasi ke Khurasan dan dijadikan sebagai ''wali ahd'' (baca: putra mahkota) atas desakan Makmun Abbasi. Imam Ridha as dalam perjalanannya menuju Khurasan dari kota [[Madinah]] telah menyampaikan sebuah hadis yang terkenal yaitu ''[[Hadis Silsilah al-Dzahab|silsilah al-dzahab]]'' (mata rantai emas) di kota Neisyabur. Makmun menyelenggarakan beberapa forum dialog antara Imam Ridha as dan para pembesar agama dan mazhab lainnya, yang hal ini menyebabkan semua orang mengakui keunggulan dan keilmuannya. | Tempat kelahirannya adalah kota [[Madinah]] kemudian dipanggil secara paksa oleh Makmun Abbasi ke Khurasan dan dijadikan sebagai ''wali ahd'' (baca: putra mahkota) atas desakan Makmun Abbasi. Imam Ridha as dalam perjalanannya menuju Khurasan dari kota [[Madinah]] telah menyampaikan sebuah hadis yang terkenal yaitu ''[[Hadis Silsilah al-Dzahab|silsilah al-dzahab]]'' (mata rantai emas) di kota Neisyabur. Makmun menyelenggarakan beberapa forum dialog antara Imam Ridha as dan para pembesar agama dan mazhab lainnya, yang hal ini menyebabkan semua orang mengakui keunggulan dan keilmuannya. |