Pengguna anonim
Imam Ali al-Ridha as: Perbedaan antara revisi
→Kesyahidan
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 136: | Baris 136: | ||
==Kesyahidan== | ==Kesyahidan== | ||
[[Berkas:حرم-امام-رضا1.jpg|right|300 px|thumbnail|Haram Imam Ridha as]] | [[Berkas:حرم-امام-رضا1.jpg|right|300 px|thumbnail|Haram Imam Ridha as]] | ||
Dinukilkan bahwa kesyahidan Imam Ridha as terjadi pada hari Jumat atau hari Senin akhir bulan [[Shafar]], atau 17 Shafar, atau [[21 Ramadhan]], atau [[18 Jumadil Awal]], atau [[23 Dzulkaidah]], atau akhir Dzulkaidah, pada tahun 202 H, atau 203 H, dan atau 206 H.<ref>Fadlullah, ''Tahlili az Zindigani-e Imam Ridha as'', hlm. 43</ref> [[Kulaini]] menyebutkan wafatnya Imam Ridha as terjadi pada bulan Shafar tahun 203 H pada umur ke 55 tahun.<ref>Kulaini, ''al-Kafi'', jld. 1, hlm. 486</ref>Menurut pandangan kebanyakan ulama dan ahli sejarah, tahun kesyahidan Imam as adalah tahun 203.<ref>Amili, ''al-Hayat al-Siyasiyah li al-Imam al-ridha as'', hlm. 169</ref>Thabrisi menukilkan haris kesyahidan beliau pada akhir bulan Shafar.<ref>Thabrisi, ''I'lam al-Wara bi A'lam al-Huda'', jld. 2, hlm. 41</ref> | |||
Mengenai umur Imam Ridha as juga terdapat perbedaan pendapat sesuai dengan perbedaan mengenai hari lahir dan kesyahidannya, dimana usia beliau dikatakan dari 47 hingga 57 tahun.<ref>Lihat: Al-Qurasyi, ''Hayat al-Imam Ali bin Musa al-Ridha as'', jld. 2, hlm. 503-5-4</ref> Sesuai dengan pendapat terbanyak yang disebutkan terkait hari lahir dan wafatnya, usia beliau adalah 55 tahun. | |||
Mengenai proses kesyahidan Imam Ridha as, terdapat sejumlah periwayatan yang berbeda dari sumber-sumber yang berbeda. | Mengenai proses kesyahidan Imam Ridha as, terdapat sejumlah periwayatan yang berbeda dari sumber-sumber yang berbeda. | ||
*Sebagaimana yang disebutkan dalam ''Tarikh Ya'qubi'', Makmun pada tahun 202 H bertolak ke Irak melalui Marv. Bersamanya ikut ''wali ahd''-nya Imam Ridha as dan perdana | *Sebagaimana yang disebutkan dalam ''Tarikh Ya'qubi'', Makmun pada tahun 202 H bertolak ke Irak melalui Marv. Bersamanya ikut ''wali ahd''-nya, Imam Ridha as dan perdana menterinya, Fadhl bin Sahl Dzu al-Riyasatain. <ref>Ya'qubi, ''Tarikh Ya'qubi'', jld. 2, hlm. 469. </ref>Tatkala tiba di Thus, Imam Ridha as wafat di sebuah desa yang bernama Nuqan pada awal tahun 203 H. Penyakit yang dideritanya hanya berlangsung tiga hari akibat dari racun dari buah delima yang diberikan oleh Ali bin Hisyam. Makmun menunjukkan perasaan berduka atas kepergian Imam Ridha as. Ya'qubi melanjutkan, ''"Diberitakan Abu al-Hasan bin Abi Ibad dan berkata, "Saya melihat Makmun mengenakan jubah putih dan berjalan kaki dan berkata, 'Wahai Abal Hasan! Setelahmu siapa yang saya harus andalkan?'" Makmun tinggal selama tiga hari berada di samping kuburan Imam Ridha as dan setiap harinya orang-orang membawakan sepotong roti dan sedikit garam untuknya. Makanannya hanyalah itu. Kemudian pada hari keempat ia kembali."'' <ref>''Tarikh Ya'qubi'', jld. 2, hlm. 471. </ref> | ||
*[[Syaikh Mufid]] | *[[Syaikh Mufid]] menukilkan, Makmun menyuruh Abdullah bin Basyir untuk tidak memotong kukunya sehingga lebih panjang batas normal, kemudian ia diberikan sesuatu serupa asam India supaya dibuat seperti adaonan dengan tangannya. Kemudian Makmun pergi ke hadapan Imam Ridha as dan memanggil Abdullah lalu memintanya untuk mengambilkan air delima dengan tangannya lalu disajikan untuk Imam Ridha as. Dan hal inilah yang menjadi penyebab wafatnya Imam Ridha as setelah dua hari berselang. <ref>Syaikh Mufid, ''al-Irsyad'',jld. 2, hlm. 270 </ref> | ||
*[[Syaikh Shaduq]] mengutip sebuah riwayat yang kandungannya sama dengan riwayat di atas namun yang disebutkan adalah racun pada anggur dan pada sebagian lainnya disebutkan pada anggur dan juga pada delima. <ref>Silahkan lihat, Shaduq, jld. 2, hlm-hlm. | *[[Syaikh Shaduq]] mengutip sebuah riwayat yang kandungannya sama dengan riwayat di atas namun yang disebutkan adalah racun pada anggur dan pada sebagian lainnya disebutkan pada anggur dan juga pada delima. <ref>Silahkan lihat, Shaduq, ''Uyun Akhbar al-Ridha as'', jld. 2, hlm-hlm.245 </ref>Sayid Ja'far Murtadha Husaini menyebutkan enam pendapat terkait dengan penyebab wafatnya Imam Ridha as. <ref>Lihat: Amili, ''Zindigi Siyasi Hasytumin Imam'', hlm. 202-212. </ref> | ||
*Ibnu Hibban salah seorang ahli hadis dan rijal abad | *Ibnu Hibban salah seorang ahli hadis dan rijal abad ke-[[4 H]], di bawah nama Ali bin Musa al-Ridha, menulis, ''"Ali bin Musa al-Ridha wafat lantaran racun yang diberikan Makmun. Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu tahun 203 H."'' <ref>Ibnu Hibban, ''al-Tsiaqat'', jld. 8, hlm. 456-457, 1402 H; Ja'fariyan, Ja'fariyan, ''Hayati Fikri wa Siyasi Imamane Syiah'', hlm. 460, 1376 S. </ref> | ||
Mengenai sebab dibunuhnya Imam Ridha as oleh Makmun terdapat beberapa alsan yang disebutkan, diantaranya: kemenangan Imam Ridha as atas berbagai ulama dalam pelbagai majelis debat. <ref>Ja'fariyan, Ja'fariyan, ''Hayati Fikri wa Siyasi Imamane Syiah'', hlm. 443, 1376 S. </ref>, sambutan hangat masyarakat atas kedatangan Imam Ridha pada acara pelaksanaan salat Id, membuat Makmun merasa terancam dan ia sadar bahwa pemeberian wilayat ahdi kepada Imam telah membuat keadaan semakin sulit untuknya. Oleh karena itu, ia memasang mata-mata untuk mengawasi gerak-gerik Imam Ridha as jangan sampai menyusun agenda untuk melawan Makmun. <ref>Ja'fariyan, ''Hayati Fikri wa Siyasi Imamane Syiah'', hlm. 444. </ref> | |||
Imam Ridha as sama sekali tidak takut kepada Makmun dan acapkali jawaban-jawaban yang diberikan Imam Ridha as membuat Makmun gundah dan sedih. Kondisi ini telah membuat Makmun murka dan semakin besar kusumatnya kepada Imam Ridha meski tidak ditampakkan. <ref> | Imam Ridha as sama sekali tidak takut kepada Makmun dan acapkali jawaban-jawaban yang diberikan Imam Ridha as membuat Makmun gundah dan sedih. Kondisi ini telah membuat Makmun murka dan semakin besar kusumatnya kepada Imam Ridha meski tidak ditampakkan. <ref>Ja'fariyan, ''Hayati Fikri wa Siyasi Imamane Syiah'', hlm. 444-445. </ref>Diriwayatkan bahwa tatkala Makmun bergembira pada salah satu penaklukan militernya, Imam Ridha as berkata kepadanya, ''"Wahai Amiral Mukminin! Takutlah kepada Allah akan umat Muhammad saw dan apa yang diamanahkan Allah swt kepadamu. Engkau telah menyia-nyiakan urusan kaum Muslimin..."'' <ref>Al-'Athardi, ''Musnad al-Imam al-Ridha as'', jld. 1, hlm. 84-85, 1413 H. </ref> | ||
==Makam Imam Ridha as== | ==Makam Imam Ridha as== |