Pengguna anonim
Peristiwa Saqifah Bani Sa'idah: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam |
imported>Maitsam Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 38: | Baris 38: | ||
Pada saat itu Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah Jarah datang dan hal ini membuat orang-orang tidak lagi memperhatikan Sa’ad bin Ubadah dan mereka ingin supaya orang-orang yang hadir membaiat Abu Bakar. Pada waktu itu, Umar berkata kepada kaum Anshar: “Dua pedang tidak akan cukup dalam satu sarung dan orang-orang Arab tidak akan mematuhi Anda.” Di tempat itu, masing-masing dari kelompok ini menjelaskan keunggulan dan keutamaannya setiap golongannya. Pada akhirnya, kaum Muhajirin mengalami kemenangan atas kaum Anshar. Oleh itu mereka memenuhi permintaan Umar untuk membaiat Abu Bakar. <ref>Qazwini, Mula Saleh, Syarh Nahj al-Balāghah, Editor: Sayid Ibrahim Miyanji, Tehran, Cet. Islamiyah, 1380 S, jil. 1, Khutbah 66, hal. 215. </ref> | Pada saat itu Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah Jarah datang dan hal ini membuat orang-orang tidak lagi memperhatikan Sa’ad bin Ubadah dan mereka ingin supaya orang-orang yang hadir membaiat Abu Bakar. Pada waktu itu, Umar berkata kepada kaum Anshar: “Dua pedang tidak akan cukup dalam satu sarung dan orang-orang Arab tidak akan mematuhi Anda.” Di tempat itu, masing-masing dari kelompok ini menjelaskan keunggulan dan keutamaannya setiap golongannya. Pada akhirnya, kaum Muhajirin mengalami kemenangan atas kaum Anshar. Oleh itu mereka memenuhi permintaan Umar untuk membaiat Abu Bakar. <ref>Qazwini, Mula Saleh, Syarh Nahj al-Balāghah, Editor: Sayid Ibrahim Miyanji, Tehran, Cet. Islamiyah, 1380 S, jil. 1, Khutbah 66, hal. 215. </ref> | ||
Dalil yang disampaikan kaum Quraisy atas legitimasi kekuasaanya dan sebagai pengganti Nabi adalah bahwa mereka merupakan cabang pohon dimana Nabi juga merupakan cabang dari pohon itu. <ref>Muthahhari, Murtadha, Sairi dar Nahj al-Balāghah, Shadra, Cet. 2, 1354, hal. 152. </ref> | Dalil yang disampaikan kaum Quraisy atas legitimasi kekuasaanya dan sebagai pengganti Nabi adalah bahwa mereka merupakan cabang pohon dimana Nabi juga merupakan cabang dari pohon itu. <ref>Muthahhari, Murtadha, Sairi dar Nahj al-Balāghah, Shadra, Cet. 2, 1354, hal. 152. </ref> | ||
Salah satu hal yang membuat kemenangan kaum Muhajirin dan para pendukung Abu Bakar adalah Nabi berasal dari suku Quraisy dan kami juga berasal dari suku Nabi. | Salah satu hal yang membuat kemenangan kaum Muhajirin dan para pendukung Abu Bakar adalah Nabi berasal dari suku Quraisy dan kami juga berasal dari suku Nabi. | ||
Ibnu Abil Hadid dalam menjelaskan khutbah ke-65 berkata: Umar berkata kepada kaum Anshar: “Kaum Arab tidak akan pernah ridha dengan kepemimpinan kalian karena Nabi tidak berasal dari kabilah Anda. Dan pasti orang-orang Arab tidak akan menolak pemimpin yang merupakan keluarga Nabi. Siapakah yang bisa menentang kami tentang persoalan pemerintahan dan warisan Muhammad sedangkan kami adalah famili dan kerabat Nabi?” <ref>Muthahhari, Murtadha, Siri dar Nahj al-Balāghah, Shadra, Cet. 2, 1354, hal. 152. </ref> | Ibnu Abil Hadid dalam menjelaskan khutbah ke-65 berkata: Umar berkata kepada kaum Anshar: “Kaum Arab tidak akan pernah ridha dengan kepemimpinan kalian karena Nabi tidak berasal dari kabilah Anda. Dan pasti orang-orang Arab tidak akan menolak pemimpin yang merupakan keluarga Nabi. Siapakah yang bisa menentang kami tentang persoalan pemerintahan dan warisan Muhammad sedangkan kami adalah famili dan kerabat Nabi?” <ref>Muthahhari, Murtadha, Siri dar Nahj al-Balāghah, Shadra, Cet. 2, 1354, hal. 152. </ref> | ||
==Sebab Kemenangan Abu Bakar di Saqifah== | ==Sebab Kemenangan Abu Bakar di Saqifah== | ||
#Persaingan antar suku pada suku Quraisy (Muhajirin khususnya antara Bani Hasyim dan Banu Mahzum), menjadikan menerima pemimpin seperti Abu Bakar yang berasal dari Bani Tayim dengan mudah. Karena Bani Tayim karena kurang diperhitungkan diantara kelompok penguasa Quraisy, tidak pernah ikut dalam peperangan dan ikut serta dalam percaturan perpolitikan dimana masyarakat lain terlibat kompetisi ketat. Oleh itu, dengan memperhatikan kepribadian dan reputasi Abu Bakar diantara orang-orang lain dalam masyarakat menjadikan Abu Bakar lebih mudah untuk terpilih.<ref>Ja’fari, hal. 47-49. </ref> | #Persaingan antar suku pada suku Quraisy (Muhajirin khususnya antara Bani Hasyim dan Banu Mahzum), menjadikan menerima pemimpin seperti Abu Bakar yang berasal dari Bani Tayim dengan mudah. Karena Bani Tayim karena kurang diperhitungkan diantara kelompok penguasa Quraisy, tidak pernah ikut dalam peperangan dan ikut serta dalam percaturan perpolitikan dimana masyarakat lain terlibat kompetisi ketat. Oleh itu, dengan memperhatikan kepribadian dan reputasi Abu Bakar diantara orang-orang lain dalam masyarakat menjadikan Abu Bakar lebih mudah untuk terpilih.<ref>Ja’fari, hal. 47-49. </ref> | ||
Baris 61: | Baris 61: | ||
*Mengapa hanya 3 orang saja (Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah) yang diutus untuk pergi ke Saqifah | *Mengapa hanya 3 orang saja (Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah) yang diutus untuk pergi ke Saqifah | ||
*Mengapa dan bagaimanakah Bani Aslam pada waktu itu sampai ke Madinah? Mengapa mereka lebih memilih untuk membaiat Abu Bakar, dari pada turut serta dalam acara pengkafanan dan penguburan Nabi atau menemui orang-orang Muhajirin yang lain padahal mereka datang dari tempat yang jauh? | *Mengapa dan bagaimanakah Bani Aslam pada waktu itu sampai ke Madinah? Mengapa mereka lebih memilih untuk membaiat Abu Bakar, dari pada turut serta dalam acara pengkafanan dan penguburan Nabi atau menemui orang-orang Muhajirin yang lain padahal mereka datang dari tempat yang jauh? | ||
Kaum Syiah tidak bisa menerima jawaban [[Ahlusunnah]] dan percaya bahwa jawaban-jawaban ini meragukan kebenaran baiat yang diberikan kepada Abu Bakar. Sebagian peneliti Syiah <ref>Silahkan lihat: Shadra, hal. 71-75. </ref>dengan menggunakan bukti-bukti dibawah ini berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan jelas: | Kaum Syiah tidak bisa menerima jawaban [[Ahlusunnah]] dan percaya bahwa jawaban-jawaban ini meragukan kebenaran baiat yang diberikan kepada Abu Bakar. Sebagian peneliti Syiah <ref>Silahkan lihat: Shadra, hal. 71-75. </ref>dengan menggunakan bukti-bukti dibawah ini berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan jelas: | ||
#Pasukan Usamah meninggalkan tempat dan kembali ke Madinah.<ref>Ibnu Abil Hadid, jil. 1, hal. 159-160; Silahkan lihat juga: Ibid, jil. 3, hal. 200. </ref> | #Pasukan Usamah meninggalkan tempat dan kembali ke Madinah.<ref>Ibnu Abil Hadid, jil. 1, hal. 159-160; Silahkan lihat juga: Ibid, jil. 3, hal. 200. </ref> | ||
#Penafian wafatnya Nabi Muhammad Saw oleh Umar. <ref>Muslim, jil. 2, hal. 1257-1259; Bukhari, jil. 1, hal. 37; Ibnu Sa’ad, jil. 2, hal. 242-245. </ref> | #Penafian wafatnya Nabi Muhammad Saw oleh Umar. <ref>Muslim, jil. 2, hal. 1257-1259; Bukhari, jil. 1, hal. 37; Ibnu Sa’ad, jil. 2, hal. 242-245. </ref> | ||
#Tidak membawakan kertas dan tinta untuk Nabi Saw. <ref>Ahmad bin Hanbal, Ibid, Thabari, Ibid, jil. 3, hal. 190, Jam, Mufid, al-Irsyād, hal. 97-99. </ref> | #Tidak membawakan kertas dan tinta untuk Nabi Saw. <ref>Ahmad bin Hanbal, Ibid, Thabari, Ibid, jil. 3, hal. 190, Jam, Mufid, al-Irsyād, hal. 97-99. </ref> | ||
#Berusaha untuk menggantikan posisi Imam Jamaah Nabi Saw ketika beliau sedang menderita sakit. <ref>Ibnu Abil Hadid, jil. 6, hal. 11. </ref> | #Berusaha untuk menggantikan posisi Imam Jamaah Nabi Saw ketika beliau sedang menderita sakit. <ref>Ibnu Abil Hadid, jil. 6, hal. 11. </ref> | ||
#Perkataan Imam Ali As kepada Umar: Peraslah susu khilafah yang akan menjadi bagian untukmu juga, kuatkan kekuasaan di tangan Abu Bakar sehingga pada masa yang akan datang kekuasaan itu akan berada di tanganmu. <ref>Mas’udi, Muruj, jil. 3, hal. 21-22. </ref> | #Perkataan Imam Ali As kepada Umar: Peraslah susu khilafah yang akan menjadi bagian untukmu juga, kuatkan kekuasaan di tangan Abu Bakar sehingga pada masa yang akan datang kekuasaan itu akan berada di tanganmu. <ref>Mas’udi, Muruj, jil. 3, hal. 21-22. </ref> | ||
#Surat Muawiyah kepada Muhammad bin Abu Bakar dan isyarat terhadap pengkaderan Abu Bakar dan Umar untuk melawan Ali dan mengambil hak kekhalifahannya. <ref>Ibnu Sa’ad, jil. 3, hal. 21-22. </ref> | #Surat Muawiyah kepada Muhammad bin Abu Bakar dan isyarat terhadap pengkaderan Abu Bakar dan Umar untuk melawan Ali dan mengambil hak kekhalifahannya. <ref>Ibnu Sa’ad, jil. 3, hal. 21-22. </ref> | ||
Baris 77: | Baris 77: | ||
==Catatan Kaki== | ==Catatan Kaki== | ||
<div style="{{column-count|3}}"> | |||
<references/> | <references/> | ||
</div> | |||
==Daftar Pustaka== | ==Daftar Pustaka== | ||
<div style="{{column-count|3}}"> | |||
#Ibnu Abil Hadid, Abdul Majid bin Habibullah, Syarh Nahj al-Balāghah, Muhammad Abul Fadhl Ibrahim, Qahirah, 1378/1959. | #Ibnu Abil Hadid, Abdul Majid bin Habibullah, Syarh Nahj al-Balāghah, Muhammad Abul Fadhl Ibrahim, Qahirah, 1378/1959. | ||
#Ibnu Sa’ad, Al-Thabaqāt al-Kubrā, Beirut, Dar Shadr | #Ibnu Sa’ad, Al-Thabaqāt al-Kubrā, Beirut, Dar Shadr | ||
Baris 99: | Baris 102: | ||
#Thabarsi, Ahmad bin Ali, Al-Ihtijāj, Muhammad Baqir Khurasan, Najaf, 1386/1966. | #Thabarsi, Ahmad bin Ali, Al-Ihtijāj, Muhammad Baqir Khurasan, Najaf, 1386/1966. | ||
#Thabari, Abu Ja’far bin Harir, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Riset: Muhammad Abul Fadzl Ibrahim, Beirut, Dar al-Tsurat, cet. 3, hal. 1387/1967. | #Thabari, Abu Ja’far bin Harir, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Riset: Muhammad Abul Fadzl Ibrahim, Beirut, Dar al-Tsurat, cet. 3, hal. 1387/1967. | ||
#Abdul Razaq, Abu Bakar bin Hamam al-San’ani, Penulis, Al-Majlis al-Ilmi, | #Abdul Razaq, Abu Bakar bin Hamam al-San’ani, Penulis, Al-Majlis al-Ilmi, | ||
Afrika Selatan, 1390, 1987. | Afrika Selatan, 1390, 1987. | ||
#Fayadh, Ali Akbar, Tarikh Islam, Tehran, 1335. | #Fayadh, Ali Akbar, Tarikh Islam, Tehran, 1335. | ||
Baris 113: | Baris 116: | ||
#Yaqut Hamui, Syahab al-Din Abu ‘Abdullah bin Abdullah, Mu’jam al-Buldan, Beirut, Dar Shadir, cet. 3, 1995. | #Yaqut Hamui, Syahab al-Din Abu ‘Abdullah bin Abdullah, Mu’jam al-Buldan, Beirut, Dar Shadir, cet. 3, 1995. | ||
#Ya’qubi, Ahmad bin Ishaq, Tārikh, Beirut, 1379/1960. | #Ya’qubi, Ahmad bin Ishaq, Tārikh, Beirut, 1379/1960. | ||
</div> | |||