Lompat ke isi

Al-Qur'an al-Karim: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>Esmail
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Esmail
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 148: Baris 148:
Ada beberapa perbedaan bacaan Al-Qur’an. Pada masa Nabi Saw, bahkan di hadapan beliau pun, kadang terjadi perselisihan pengucapan bacaan ayat Al-Qur’an. Kadang Nabi Saw membenarkan salah satunya, kadang dua-duanya. Contoh dari hal tersebut adalah adanya hadits sab’ah ahruf (tujuh jenis qira’at/bacaan Al-Qur’an yang diakui). Selama tidak merusak dan merubah maksud dan makna Al-Qur’an Nabi Saw tidak mempermasalahkannya. Hal itu bertujuan untuk mempermudah pengucapan bacaan Al-Qur’an.  
Ada beberapa perbedaan bacaan Al-Qur’an. Pada masa Nabi Saw, bahkan di hadapan beliau pun, kadang terjadi perselisihan pengucapan bacaan ayat Al-Qur’an. Kadang Nabi Saw membenarkan salah satunya, kadang dua-duanya. Contoh dari hal tersebut adalah adanya hadits sab’ah ahruf (tujuh jenis qira’at/bacaan Al-Qur’an yang diakui). Selama tidak merusak dan merubah maksud dan makna Al-Qur’an Nabi Saw tidak mempermasalahkannya. Hal itu bertujuan untuk mempermudah pengucapan bacaan Al-Qur’an.  


===Sebab-sebab timbulnya perbedaan bacaan Al-Qur’an===
===Sebab-sebab Timbulnya Perbedaan Bacaan Al-Qur’an===
 
#Perbedaan aksen bahasa. Seperti yang diucapkan Bani Tamim, ketika mengucapkan “حتی حین” (hatta hina) mereka ucapkan “عتّی عین” (‘atta ‘in).
#Perbedaan aksen bahasa. Seperti yang diucapkan Bani Tamim, ketika mengucapkan “حتی حین” (hatta hina) mereka ucapkan “عتّی عین” (‘atta ‘in).
#Belum adanya kaidah i’rab (perubahan bacaaan di setiap akhir kata) di huruf Arab dan Mushaf Imam. Hal itu berlanjut hingga masa Abu Aswad Du’aly. Dengan bimbingan Imam Ali As, ia memberikan i’rab pada Al-Qur’an, namun selama dua atau tiga abad setelahnya hal itu baru bisa disempurnakan.
#Belum adanya kaidah i’rab (perubahan bacaaan di setiap akhir kata) di huruf Arab dan Mushaf Imam. Hal itu berlanjut hingga masa Abu Aswad Du’aly. Dengan bimbingan Imam Ali As, ia memberikan i’rab pada Al-Qur’an, namun selama dua atau tiga abad setelahnya hal itu baru bisa disempurnakan.
#Tidak adanya titik dan harakat/baris pada huruf. Untuk memudahkan baca Al-Qur’an, Hajjaj bin Yusuf memberikan harakat di dalam bacaan Al-Qur’an. Penyempurnaan hal itu juga berlanjut sampai ahir abad ketiga.
#Tidak adanya titik dan harakat/baris pada huruf. Untuk memudahkan baca Al-Qur’an, Hajjaj bin Yusuf memberikan harakat di dalam bacaan Al-Qur’an. Penyempurnaan hal itu juga berlanjut sampai ahir abad ketiga.
Pengguna anonim