Pengguna anonim
Bismillahi Rahmanir Rahim: Perbedaan antara revisi
→Pandangan Syiah
imported>Maitsam Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Maitsam |
||
Baris 107: | Baris 107: | ||
===Membaca Bismillah dalam Salat dan Keras atau Pelannya=== | ===Membaca Bismillah dalam Salat dan Keras atau Pelannya=== | ||
====Pandangan Syiah==== | ====Pandangan Syiah==== | ||
Dalam pandangan madzhab Syiah membaca “Bismillah” dalam permulaan salat adalah wajib dan wajib membaca basmallah dengan suara keras pada salat-salat jahriyah (Salat Subuh, Maghrib dan Isya) bahkan mustahab juga bersuara keras pada salat-salat | Dalam pandangan madzhab Syiah membaca “Bismillah” dalam permulaan salat adalah wajib dan wajib membaca basmallah dengan suara keras pada salat-salat jahriyah (Salat Subuh, Maghrib dan Isya) bahkan mustahab juga bersuara keras pada salat-salat ikhfatiah (Salat Dzuhur dan Ashar). <ref> Thusi, 1377-1382, Ibid, 1400, hlm. 76, Hakim, jld. 6, hlm. 176-175. </ref> | ||
Diriwayatkan bahwa Imam Ali As sangat berkukuh membaca bismillah dengan suara keras. Menurut riwayat dari Syafi’i, Muawiyah mengerjakan salat di Madinah, di mana dalam salatnya itu tidak membaca bismillah dan takbir sebelum ruku dan sujud. Oleh karena itu, para sahabat melancarkan kritik atasnya bahwa ia telah mencuri salat, Muawiyah mengulang salat dengan tasmiyah dan takbir. Fakhrurazi<ref> Jld. 1, hlm. 204. </ref>dengan bersandar kepada dua riwayat berdalil bahwa sunah Nabi Muhammad Saw adalah mengeraskan bismilah oleh karena itu masuk akal jika Muawiyah memilih cara yang berkebalikan dengan cara Imam Ali As dalam mengucapkan bismillah dengan lafadz keras atau pelan. Dzikir bismillah hanya wajib dalam salat, kecuali dalam situasi di mana bismilah menjadi misdak tasmiyah (dzikir nama Tuhan). Dengan demikian, wajib untuk membaca dzikir bismillah ketika menyembelih hewan sebagai tasmiyah, jika tidak, maka haram untuk memakan daging hewan itu. <ref> QS Al-Maidah: 45, Al-An’am : 6, 118, 121, Muhaqiq Hilli, jld. 3, hlm. 200-204. </ref> | Diriwayatkan bahwa Imam Ali As sangat berkukuh membaca bismillah dengan suara keras. Menurut riwayat dari Syafi’i, Muawiyah mengerjakan salat di Madinah, di mana dalam salatnya itu tidak membaca bismillah dan takbir sebelum ruku dan sujud. Oleh karena itu, para sahabat melancarkan kritik atasnya bahwa ia telah mencuri salat, Muawiyah mengulang salat dengan tasmiyah dan takbir. Fakhrurazi<ref> Jld. 1, hlm. 204. </ref>dengan bersandar kepada dua riwayat berdalil bahwa sunah Nabi Muhammad Saw adalah mengeraskan bismilah oleh karena itu masuk akal jika Muawiyah memilih cara yang berkebalikan dengan cara Imam Ali As dalam mengucapkan bismillah dengan lafadz keras atau pelan. Dzikir bismillah hanya wajib dalam salat, kecuali dalam situasi di mana bismilah menjadi misdak tasmiyah (dzikir nama Tuhan). Dengan demikian, wajib untuk membaca dzikir bismillah ketika menyembelih hewan sebagai tasmiyah, jika tidak, maka haram untuk memakan daging hewan itu. <ref> QS Al-Maidah: 45, Al-An’am : 6, 118, 121, Muhaqiq Hilli, jld. 3, hlm. 200-204. </ref> | ||
====Perbedaan Mazhab-mazhab Ahlusunnah==== | ====Perbedaan Mazhab-mazhab Ahlusunnah==== |