wikishia:Artikel Pilihan/2020/22

Dari wikishia

Al-Nashir al-Kabir (bahasa Arab: الناصر الکبیر) adalah penguasa ketiga Alawi di Thabaristan pada abad ke-3 H yang berasal dari keturunan Imam Sajjad as. Ia memiliki nama asli Hasan bin Ali dengan laqab Nashir al-Uhtrusy dan al-Nashir lil Haq (pembela keimanan yang benar). Nashir al-Kabir adalah seorang pemimpin yang adil dan menurut catatan sejarah dari Thabari, penduduk Thabaristan mengklaim tidak ada pemerintahan yang mereka lihat seadil pemerintahan dibawa penguasaan Nashir al-Kabir. Sayid Murtadha dalam kitabnya menyebutkan mengenai ketinggian ilmu Nashir al-Kabir, kezuhudan dan kefakihannya. Ia memiliki peran penting dibalik masuk Islamnya penduduk Thabaristan. Selain di Thabaristan, Nashir al-Kabir juga berkuasa atas wilayah lain di bagian utara Iran seperti di Dailam dan sejumlah wilayah di bagian timur Ghilan. Pusat pemerintahannya berkedudukan di Amol. Peran lainnya, ia memberi dukungan pada ulama dan ilmuan, serta mengajak keluarga keturunan Nabi Muhammad saw untuk menetap secara aman di Thabaristan. Membangun sejumlah masjid adalah juga diantara peran penting yang dilakukannya. Nashir al-Kabir disebutkan menganut mazhab Syiah Zaidiyah, namun Afandi Isfahani menyebutkan dalam kitab Riyadh al-'Ulama bahwa ia adalah seorang Imamiyah. Menurutnya, Nashir al-Kabir memiliki sejumlah karya yang menunjukkan bahwa ia penganut mazhab Syiah Imamiyah, meski tidak memungkiri dalam karyanya yang lain, ada pula yang menunjukkan bahwa bisa saja ia bermazhab Zaidiyah. Kitab al-Ihtisab yang ditulis Nashir al-Kabir berkisar mengenai urusan hisbiyyah yaitu hal-hal yang berkaitan dengan hukum dan ketertiban masyarakat, begitupun karyanya yang lain dalam bidang kalam, al-Bisath. Ia juga memiliki karya dalam bidang fikih yang oleh Sayid Murtadha diberikan tanggapan dalam kitab Masail al-Nashariyat. (Selengkapnya...)