Tafsir al-Shafi (buku)

Prioritas: c, Kualitas: c
Dari wikishia
Tafsir al-Shafihttp://en.wikishia.net
PengarangMulla Muhsin Faidh Kasyani
BahasaArab
SubyekTafsir Alquran
Seri7 jilid
Genrehadits


Tafsir Al-Shafi (Bahasa Arab:تَفسیرُ الصّافی) adalah salah satu karya Mulla Muhsin Faidh Kasyani. Kitab ini merupakan tafsir Alquran dengan metode tafsir riwayat. Meski singkat namun kitab tafsir ini lengkap sehingga banyak digunakan oleh ulama di setiap zaman. Faidh dalam karyanya berusaha untuk menulis kitab tafsir yang berisi berbagai ide. Oleh karena itu, ia menamai tafsir ini dengan nama "al-Shafi". Tafsir al-Shafi berisi mengenai pembahasan-pembahasan kalam, irfan dan sastra. Pengarang meringkas kitab tafsir ini dalam kitab tafsir Al-Ashfa.

Tujuan Penulisan

Faidh Kasyani setelah menulis tentang mukadimah tentang adanya kecenderungan penulisan-penulisan kitab tafsir dan mengkritik tentang adanya kekurangan-kekurangan tafsir yang telah berkembang menulis: "Hingga kini, aku tidak menemukan sebuah kitab tafsir diantara tafsir-tafsir dengan segala keluasan pembahasannya, yang menarik dan bagus yang akan memenuhi dahaga para pencari ilmu; aku berharap semoga kitab tafsir ini merupakan tafsir yang memenuhi harapan, sebuah kitab tafsir yang membedakan antara riwayat-riwayat sahih dan riwayat-riwayat yang lemah." [1]

Ilmu Tafsir
Tafsir-tafsir Penting

Syi'ah:


Sunni:


Genre-genre Tafsir


Metode-metode Tafsir


Klasifikasi Tafsir
Terma-terma Ilmu Tafsir


Metode Penulisan

Faidh dalam Tafsir al-Shafi terpengaruh oleh gaya penulisan Tafsir Baidhawi hingga apabila tidak ada riwayat dalam tafsir ayat, maka ia menukil ibarat Baidhawi persis dengan apa yang tertera dalam Tafsir Baidhawi dan kadang-kadang dengan sedikit perubahan. [2]

Faidh Kasyani sebelum memulai menuliskan kitab tafsirnya, menulis 12 mukadimah yang menurut Muhammad Hadi Ma’rifat dalam Tafsir wa al-Mufassirun merupakan mukadimah tafsir terbaik yang dituliskan pada permulaan kitab dan penulis menuliskan materi terpenting yang harus dituliskan oleh seorang mufasir.

Mukadimah-mukadimah dalam Tafsir al-Shafi:

  • Mukadimah pertama: Tentang keutamaan Alquran dan pentingnya berpegang teguh kepada riwayat Ahlulbait as dan celaan memusuhi mereka.
  • Mukadimah kedua: Penjelasan mengenai Ulumul Quran yang berada dalam genggaman Ahlulbait as dan pengetahuan mereka akan zhahir dan batin Alquran.
  • Mukadimah ketiga: Dalam penjelasan bahwa semua isi Alquran berada dalam sya’n Auliya Tuhan dan musuh-musuh mereka
  • Mukadimah keempat: Tentang makna-makna ayat tentang tafsir-tafsir, takwil, zhahir dan batin Muhkam dan Mutasyabih, nasikh dan mansukh yang merupakan bagian dari materi ulumul Quran.
  • Mukadimah kelima: Penjelasan mengenai penafsiran tafsir bi al-ra'yi dan larangan untuk menafsirkan secara bi al-ra’yi.
  • Mukadimah keenam: Tentang ketiadaan tahrif Alquran
  • Mukadimah ketujuh: Tentang penjelasan mengenai Alquran adalah penjelas segala sesuatu, di dalamnya dijelaskan pula mengenai kaedah-kaedah hukum syar’i
  • Mukadimah kedelapan: Tentang berbagai qiraah dan tolok ukur keabsahannya
  • Mukadimah kesembilan: Mengenai turunnya Alquran secara sekaligus dan berangsur
  • Mukadimah kesepuluh: Tentang syafaat Alquran dan pahala membaca dan menghafal Alquran
  • Mukadimah kesebelas: Tentang tilawah Alquran dan adab-adabnya
  • Mukadimah kedua belas: Tentang penjelasan istilah-istilah dan metode penafsiran Alquran yang dipakai. [3]

Sumber-sumber Riwayat Tafsir Al-Shafi

Faidh Kasyani dalam menukilkan riwayat-riwayat yang ia gunakan dalam menuliskan tafsirnya menyebutkan sumber-sumber rujukan tanpa menjelaskan sanadnya namun kadang-kadang tidak menyebutkan sumber riwayatnya. Pada sebagian yang lainnya ia hanya mencukupkan riwayat-riwayat yang menjadi pembahasannya dan menghindari riwayat-riwayat yang lain, kadang-kadang ia juga menganalisa atau membenarkan riwayat-riwayat yang ada.

Sumber-sumber referensi yang digunakan Faidh Kasyani dalam menukilkan ayat berdasarkan jumlahnya:

Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar yang digunakan oleh Faidh Kasyani dalam menulis kitab Tafsir al-Shafi adalah Tafsir al-Qummi, Tafsir 'Ayyasyi, al-Kafi dan Majma' al-Bayan. [4]

Pandangan-pandangan mengenai Tafsir Al-Shafi

Tafsir al-Shafi adalah tafsir-tafsir yang digunakan oleh ulama-ulama pada masa kini dalam kitab-kitab mereka, misalnya Allamah Thabathabai dalam tafsir Al-Mizan menyatakan secara tertulis tentang tafsir ini. Seseorang yang meneliti tentang tafsir al-Mizan akan dengan jelas melihat kenyataan ini. Hal ini menunjukkan pentingnya Tafsir al-Shafi dan kepercayaan kepada pengarangnya. [5]

Muhammad Hadi Ma’rifat menulis: Tafsir al-Shafi secara umum merupakan tafsir-tafsir yang sangat penting dan menyeluruh dimana didalamnya hampir keseluruhan riwayat-riwayat Ahlulbait as memiliki keterkaitan dengan tafsir atau takwil ayat-ayat, meskipun dalam beberapa hal tercampur antara riwayat-riwayat yang sahih dan tidak sahih. [6]

Sayid Muhammad Ali Iyazi: Tafsir al-Shafi dalam bandingannya dengan tafsir-tafsir Alquran lainnya, maka tafsir ini lebih ringkas, dan pada masa dahulu sangat mendapat sambutan ulama hauzah dan selalu dimanfaatkan oleh para peneliti, bahkan menjadi kitab pelajaran bagi para pelajar hauzah ilmiyah. [7]

Muhammad Muhsin Dzahabi juga menulis: Tafsir al-Shafi adalah kitab yang ditafsirkan oleh pengarangnya sesuai dengan usul-usul madzhab Syiah Imamiyyah. Kedudukannya seperti kedudukan seluruh kitab-kitab tafsir dalam mazhab Imamiyyah Itsna 'Asyariyah yang percaya bahwa Ahlulbait as adalah sekelompok dari kalangan masyarakat yang mengetahui rahasia-rahasia Alquran dan paling pandai terhadap makna-makna Alquran. [8]

Ringkasan-ringkasan, syarah-syarah dan terjemahan-terjemahan

Mulla Muhsin Faidh meringkas kitab tafsirnya dan memberi nama dengan Al-Ashfa. [9]Tafsir al-Shafi semenjak awal menjadi perhatian para ulama dan beberapa dari mereke menulis syarah-syarah atasnya, di antaranya:

Naskah-naskah dan Cetakan

Tafsir al-Shafi karena memiliki peranan penting diantara ulama-ulama Islam memiliki naskah yang banyak dan merupakan kitab tafsir pertama kali yang dicetak.

  • Pertama kali di Tabriz pada tahun 269 H dalam dua jilid yang dicetak di Dar al-Thaba’ah Muhammad Mahdi Tabrizi.
  • Cetakan lain di Tabriz Muhammad Rahim Hamedani di Mathbu’ah Muhammad Taqi Tabrizi pada tahun 1272 H.
  • Cetakan Sanggi pada tahun 1274 di Bombai.
  • Cetakan lain di Iran dengan diedit oleh Abul Hasan Sya'rani oleh percetakan Ketab Furusyi Islamiyah.
  • Cetakan Beirut oleh Muasasah al-A'lami lil Mathbu'at pada tahun 1399 H. [11]

Catatan Kaki

  1. Tafsir al-Shāfi, jld. 1, hlm. 13.
  2. Sayid Muhammad Ali Ayazi, Faidh Kāsyāni wa Mabāni wa Rawisyhāi Tafsirie u.
  3. Tafsir al-Shāfi, jld. 1, hlm. 13 dan 14.
  4. Hamid Ridha Fahimi Tabar, Tafsir al-Shāfi wa Zaminehāi Ijtihādie On.
  5. Tafsir al-Shāfi, jld. 1, hlm. 6.
  6. Tafsir wa Mufasirun, jld. 2, hlm. 207.
  7. Syenākht Nāmeh Tafāsir, hlm. 202.
  8. Tafsir wa al-Mufasirun, jld. 1, hlm. 159.
  9. Dāirah al-Ma’ārif Tasyayu, jld. 4, hlm. 542.
  10. Perpustakaan Digital Nur
  11. Sayid Muhammad Ali Iyazi, Faidh Kāsyāni wa Mabāni wa Rawisyhāi Tafsirie U.

Daftar Pustaka

  • Faidh Kasyani, Muhsin. At-Tafsir Ash-Shāfi.Qom: Muasasah al-Hadi, 1416 H.
  • Ma'rifat, Muhammad Hadi. Tafsir wa Mufasirun. Qom: Muasasah Farhanggi al-Tamhid, 1380 HS.
  • Dzahabi, Muhammad Husain. At-Tafsir wa al-Mufasirun. Dar al-Kitab al-Haditsah, 1396 H.
  • Ayazi, Sayid Muhammad Ali. Syenākht Nāme Tafāsir. Kitab Mubin, 1378 HS.
  • Ayazi, Sayid Muhamamd Ali. Faidh Kasyani wa Mabāni wa Rawisyhāyi Tafsire u. Rahnamun, no. 23 dan 24, 1386 HS.
  • Hamid Ridha, Fahimi Tabar. Tafsir Shafi wa Zaminihāyi Ijtihad dar On. Pazuheshnameh Kasyan, no. 4 dan 5, Paiz dan Zamestan, 1387 HS.
  • Khurramsyahi dkk. Dāirah al-Ma'ārif Tasyayyu. Teheran: Hikmat, 1390 HS.