Perang Abwa

Prioritas: c, Kualitas: a
Dari wikishia
Perang Abwa
Masa kejadian Bulan Shafar 2 Hijriah/623
Tempat kejadian Abwa
Akibat
Pihak-pihak yang berperang
Pasukan Islam Kabilah Dhamrah
Para Panglima
Nabi Muhammad saw Mukhassyi bin 'Amr al-Dhamri
Kekuatan
60 Kavaleri


Perang Abwa (bahasa Arab:غزوة الأبواء) atau Perang Waddan (غزوة وَدّان) adalah perang pertama Rasulullah saw melawan kaum Musyrikin yang terjadi pada bulan Shafar tahun 2 H. Dalam perang tersebut kaum Muslimin berhadapan kaum Quraisy yang semula didukung oleh kabilah Dhamrah. Kabilah Dhamrah yang mengetahui keberadaan Nabi Muhammad saw di Madinah bermaksud mengadakan perdamaian. Nabi Muhammad saw pun di tengah perjalanan di daerah Abwa melakukan perjanjian damai dengan mereka.

Kawasan Abwa

Abwa adalah nama sebuah desa besar di dekat Waddan yang terletak antara Mekah dan Madinah. [1] Aminah binti Wahab ibu Nabi Muhammad saw dimakamkan di daerah ini. [2]

Waktu Peperangan

Perang ini dikenal juga dengan nama perang Waddan, yaitu perang pertama Nabi Muhammad saw dengan kaum Musyrikin pada tahun 2 H, sebagian sejarahwan meyakini perang ini terjadi pada bulan Shafar. [3] Pendapat lain menyebutkan perang Abwa terjadi pada bulan ke-12 Nabi Muhammad saw menetap di Madinah. [4]

Nabi Muhammad saw mengangkat Sa'ad bin 'Ubadah untuk menjadi wakilnya di Madinah ketika ia bersama 60 sahabat dari kaum Muhajirin keluar dari kota Madinah menuju ke kawasan Abwa untuk menghadapi ancaman dari kaum Quraisy. Di tempat tersebut menetap sejumlah kabilah diantaranya bani Dhamrah bin Kananah. Dalam perang ini, tidak seorangpun kaum Anshar yang ikut serta. [5] Pada perang ini, panji pasukan berada di tangan Hamzah bin Abdul Muththalib. [6]

Ketika tiba di Abwa, Nabi Muhammad saw tidak melihat sedikitpun tanda-tanda keberadaan Quraisy. Sejumlah pembesar dari kabilah Dhamrah mendatangi tempat Rasulullah saw untuk mengadakan perjanjian damai yang ditandatangani oleh Mukhassyi bin 'Amr al-Dhamri. [7]

Isi Perdamaian

Dalam perjanjian damai tersebut, disepakati untuk:

  1. tidak saling memerangi satu sama lain.
  2. kedua pihak tidak boleh membantu kubu musuh masing-masing. [8]

Pada malam kelima belas berada di Abwa, Nabi Muhammad saw kemudian kembali ke Madinah. [9]

Catatan Kaki

  1. Ibnu Rustah, jld. 7, hlm. 178.
  2. Ibnu Hisyam, jld. 1, hlm. 177.
  3. Waqidi, al-Maghazi, hlm. 8.
  4. Thabrisi, hlm. 72.
  5. Al-Sirah al-Nabawiyah, jld. 1, hlm. 392; Ansāb al-asyrāf, cet. I, jld. 1, hlm. 288.
  6. Tarikh Ibnu Khaldun, jld. 1, hlm. 408; al-'Abr Tarikh Ibnu Khaldun, cet. I; I'lam al-Wara, hlm. 72; al-Maghazi, hlm. 8; Bihar al-Anwar, jld. 19, hlm. 187.
  7. Ibnu Hisyam, jld. 1, hlm. 392; Ibnu Atsir, al-Kamil, jld. 7, hlm. 125.
  8. Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld. 2, hlm. 6.
  9. Waqidi, al-Maghazi, jld. 1, hlm. 12.

Daftar Pustaka

  • Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Ansāb al-Asyrāf. Riset: Suhail Zakkar dan Riyadh Zirikli, cet. I,. Beirut: Dar al-Fikr 1417 H.
  • Ibnu Atsir, 'Izz al-Din Ali. Al-Kamil. Terj. Abu al-Qasim Halat. Teheran: Muassasah Mathbu'ati 'Ilmi, 1412 H.
  • Ibnu Hisyam, Abdul Malik. Al-Sirah al-Nabawiyah. Riset: Sayid Hasyim Rasuli al-Mahallati, cet. V. Teheran: Kitabchi, 1417 H.
  • Ibnu Sa'ad, Muhammad bin Sa'ad bin Mani'. Al-Thabaqat al-Kubra. Riset: Muhammad Abdul Qadir 'Atha. Beirut, Dar al-Kutub al-'Ilmiah, 1410 H.
  • Thabrisi, Fadhl bin al-Hasan. I'lām al-Wara. Teheran: Dar al-Kutub al-Islamiyah.
  • Waqidi, Muhammad bin Umar. Al-Maghazi. Riset: Marseden Jhones, cet. III. Beirut: Muassasah al-'Ilmi, 1409 H.