Iqtishaduna (buku)

Prioritas: a, Kualitas: b
tanpa navbox
Dari wikishia
Iqtishadunahttp://en.wikishia.net
Judul Asliاقتصادنا
PengarangSayid Muhammad Baqir al-Shadr (W. 1400 H/1980)
BahasaArab
SubyekEkonomi
Seri1 jilid
Diterbitkan olehDar al-Ta'aruf
Terjemahan Bahasa Indonesia
Judul Bahasa IndonesiaBuku Induk Ekonomi Islam: Iqtishaduna
id_PenerbitZahra


Iqtishaduna adalah buku karya Sayid Muhammad Baqir Shadr dalam bidang ekonomi Islam. Tujuan penulisan buku ini adalah untuk menjelaskan fondasi-fondasi ekonomi Islam dan perbedaannya dengan aliran-aliran ekonomi besar di dunia. Buku ini memperkenalkan dan mengkritisi teori-teori ekonomi Marxis dan Kapitalis kemudian mengemukakan aliran ekonomi Islam. Teori manthiqat al-faragh (ruang kosong), yang merupakan salah satu pandangan terpenting Syahid Shadr dalam ekonomi Islam disampaikan dalam buku ini. Buku Iqtishaduna telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa termasuk Persia yang memiliki banyak versi. Di antaranya terjemahan Sayid Mahdi Burhani dan Sayid Abul Qasim Husain Zarfa.

Biografi Penulis

Sayid Muhammad Baqir al-Shadr Penulis buku Iqtishaduna

Sayid Muhammad Baqir al-Shadr lahir pada 25 Dzulkaidah 1353 H/1934 di Kazhimain dan pada tahun 1400 H/1980 bersama saudarinya Bint al-Huda al-Shadr ditangkap oleh rezim Bahts kemudian gugur sebagai syahid. [1] Syahid Shadr di samping sebagai marja untuk urusan agama ia juga sebagai marja untuk urusan politik umat Muslim Syiah Irak. Ia mendirikan partai Hizb al-Da'wah al-Islamiyah. [2]

Sayid Muhammad Baqir Shadr mengemukakan teori-teori baru dalam ragam ilmu pengetahuan seperti ushul, fikih, filsafat politik dan epistemologi. Teori-teori seperti Haqq al-Tha'ah, [3]Manthiqah al-Faragh dan Tawalud Dzati Ma'rifat[4] adalah teori-teori terkenalnya Syahid Shadr. Buku-buku seperti Falsafatuna, Iqtishaduna, Durus fi 'Ilm al-Ushul yang juga dikenal sebagai Halaqat, dan al-Asas al-Manthiqiyyah li al-Istiqra merupakan karya-karya terpenting Syahid Shadr. [5]

Tujuan Penulisan

Syahid Shadr dalam pendahuluan terbitan pertama buku ini mengemukakan tujuan penulisan Iqtishaduna sebagai upaya permulaan untuk mengkaji secara mendalam pemikiran ekonomi Islam dan mengemukakanya secara sistematis. Menurut Syahid Shadr, tujuannya adalah menjelaskan fondasi-fondasi dan pemikiran-pemukiran fundamental ekonomi Islam, mengemukakan perbedaannya dengan aliran-aliran ekonomi serta mengutarakan ekonomi Islam dalam kaitannya dengan bagian-bagian Islam lainnya. [6]

Kedudukan dan Nilai Ilmiah Buku

Dengan berlalunya lebih dari setengah abad penyusunan buku Iqtishaduna, buku ini merupakan salah satu buku terpenting dalam bidang ekonomi Islam dan termasuk salah satu buku yang menarik perhatian di pelbagai perguruan tinggi dunia dalam ekonomi Islam. Di dunia Islam, buku ini diajarkan tidak hanya di negara-negara yang mayoritas bermazhab Syiah namun juga di negara-negara yang bermazhab Sunni seperti Mesir. [7] Dr Muhammad Mubarak menulis, "Buku Iqtishaduna mengemukakan teori ekonomi Islam dengan mengkaji hukum-hukum Islam dan dengan menjaga orisinalitas fikih, buku ini menjelaskan teori tersebut dengan konsep-konsep ekonomi". [8]

Struktur

Secara umum, daftar isi buku Iqtishaduna adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan dan mengkritisi Marxisme
2. Memperkenalkan dan mengkritisi Kapitalisme
3. Tipologi Utama Ekonomi Islam.
4. Proses mencapai aliran ekonomi
5. Teori penyebaran sebelum produksi
6. Teori peneybaran setelah produksi
7. Teori produksi
8. Tanggung Jawab Pemerintah dalam ekonomi Islam

Hal-hal Penting Buku

Sayid Muhammad Baqir Shadr dalam Iqtishaduna memisahkan dua konsep aliran ekonomi dan ilmu ekonomi; ilmu ekonomi berada pada tataran mengemukakan fenomena-fenomena ekonomi dalam masyarakat, faktor-faktor dan hubungan-hubungan yang ada di antara keduanya; sementara aliran-aliran ekonomi adalah menyuguhkan sebuah metode yang adil untuk menata kehidupan ekonomi masyarakat. [9]

Menurut Sayid Baqir Shadr, dalam Islam, dijelaskan tentang aliran-aliran ekonomi Islam bukan ilmu ekonomi Islam. Karena itu, ekonomi Islam memberikan suguhan yang adil untuk menata ekonomi di tengah masyarakat. Ekonomi Islam tidak berada pada tataran menciptakan ilmu dalam bidang ekonomi; sebagai contoh Islam di Hijaz (Arab Saudi) tidak berada pada tataran menyingkap faktor-faktor riba; melainkan mengharamkannya dan membangun system baru berdasarkan sistem bagi hasil (mudharabah). [10] [11]

Ruang Kosong

Teori ruang kosong (manthiqah al-faragh) merupakan salah satu pandangan terpenting yang mengemuka dalam Iqtishaduna dan merupakan terobosan Syahid Shadr. Berdasarkan teori ini, Islam mengizinkan pemerintah dalam beberapa hal tertentu untuk menetapkan aturan berdasarkan kebutuhan zaman. Syahid Shadr menyebut domain penetapan aturan ini sebagai ruang kosong manthiqah al-faragh, dan sebagian aturan yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad saw juga bersandar pada ruang kosong ini; bukan karena ia adalah nabi Allah. [12] [13]

Referensi-referensi Buku

Referensi-referensi yang dijadikan landasan buku Iqtishaduna adalah berbagai kumpulan buku-buku hadis, fikih, sejarah, tafsir, filsafat dan buku-buku non Islami.[14] Berkenaan dengan pandangan-pandangan fikihnya, Syahid Shadr pada mukadimah buku Iqtishaduna menegaskan bahwa ia tidak sekedar menerangkan pandangan-pandangan fikihnya. Karena itu, selain pandangan fikihnya, ia jua menjelaskan pandangan-pandangan Fukaha yang lain.[15]

Sebagian referensi Islami yang dijadikan landasan adalah sebagai berikut:

  • Al-Kafi, karya Kulaini
  • Al-Mabsuth, karya Syekh Thusi
  • Al-Mizan, karya Allamah Thabathabai
  • Makasib, karya Syekh Anshari
  • Riyadh al-Masa'il, karya Sayid Ali Thabathabai
  • Syarh al-Lum'ah, karya Syahid Tsani
  • Jawahir al-Kalam, karya Muhammad Hasan Najfi
  • Asfar Arba'ah, karya Mulla Shadr.[16]

Sebagian referensi non Islami adalah sebagai berikut:

  • Ra's al-Mal, karya Karl Marx
  • Karl Marx, karya Henri Lefebvre
  • Al-Ruh al-Hizbiyyah fi al-Falsafah wa al-'Ulum, karya Roger Garaudy
  • Al-Isytirakiyyah, karya Ahmad Syabli
  • Al-Bayan al-Syuyu'i, karya Karl Marx dan Friedrich Engels
  • Haula Tarikh Tathawwur al-Falsafah, karya Andry Zhdanov
  • Haula al-Tathbiq, karya Mao Zedong.[17]

Pandangan-Pandangan Mengenai Buku Iqtishaduna

Menurut sebagian peneliti, buku Iqtishaduna dibandingkan dengan karya-karya Muhammad Baqir Shadr yang lain merupakan sebuah buku yang istimewa, karena ditulis di saat pemikiran liberalisme dan marxisme sedang marak di negara-negara Arab dan Islam. Untuk itu muncul masalah ini, apakah Islam juga memiliki program untuk menyelesaikan problem ekonomi, politik dan sosial?.[18] Dilihat dari sisi level, tema dan metodeloginya, buku ini adalah moderen, serius dan mendasar dalam bidang kajian-kajian Islami.[19]

Beberapa kritikan juga dilontarkan atas buku ini, diantaranya dikatakan bahwa buku Iqtishaduna tidak memperhatikan masalah-masalah yang aplikatif dan tidak memaparkan program ilmiah untuk manajemen lembaga-lembaga ekonnomi di masyarakat.[20] Sebagian lagi mengenai teori "ruang kosong" yang dikemukakan dalam buku Iqtishaduna, melontarkan beberapa kritikan.[21]

Terbitan dan Terjemahan

Sebagian terbitan dan terjemahan buku Iqtishaduna adalah sebagai berikut:

  • Iqtishaduna, terbitan Pazyuhesygah Ilmi Takhashushi Syahid Shadr, Qom.
  • Iqtishaduna, terbitan Dar al-Fikr Beirut.
  • Eqtesade ma, terjemahan Muhammad Mahdi Fuladwan, terbitan Bunyad Ulum Islami;
  • Eqtesade ma, terjemahan Sayid Muhammad Mahdi Burhani dan Sayid Abul Qasim Husaini Zarfa, terbitan Pazyuhesgah Ilmi Takhashushi Syahid Shadr, Qum.
  • Eqteshad ma, terjemahan Muhammad Kazhim Musawi dan Abdul Ula Ispahbadi, terbitan Jami'ah Mudarrisin, Hauzah Ilmiah Qum.
  • Barresi Sistem-haye Eqtesadi (Khulase-I az Iqtishaduna), Tanzhim Ghulam Reza Mishbai, Cap Nasir Qum.

Catatan Kaki

  1. Husaini Hairi, Sayid Kazhim, Zendegi wa Afkar Syahid Shadr, hlm. 35.
  2. Fadhlullah, Syahid Shadr Dar Bastar Andisyeh wa Amal, hlm. 13 dan 14.
  3. Islami, Maktab Ushuli Syahid Ayatullah Shadr, hlm. 153; Larijani, Nazhariyyah Haq al-Tha'ah, hlm. 12.
  4. Khasrupanah, Manteqe Esteqra' az Didgahe Syahid Shad, hlm. 29
  5. Husaini Hairi, Iqtishad Islami wa Rawesy Kasyf An az Didgah Syahid Shadr Rahimahullah, hlm. 29.
  6. Khusru Panah, Manthiq al-Istiqra', hlm. 29.
  7. Shadr, Mabahits al-Ushul, Muqaddimah Husaini Hairi, 1407 H, jld. 1, hlm. 67-69.
  8. Shadr, Iqtishaduna, 1424, hlm. 43-44.
  9. Silahkan lihat, Shadr, Iqtishaduna, 1424 H.
  10. Silahkan lihat, Shadr, Iqtishaduna, 1424 H.
  11. Husaini Hairi, Iqtishad Islami wa Rawesy Kasyf An az Didgah Syahid Shadr Rahimahullah, hlm. 22-23.
  12. Husaini Hairi, Iqtishad Islami wa Rawesy Kasyf An az Didgah Syahid Shadr Rahimahullah, hlm. 22-24.
  13. Syahid Shadr, Iqtishaduna, 1424 H, hlm. 443; Syahid Shadr, Iqtishad Ma, terjemahan oleh Sayid Abul Qasim Zarfa, 1393 S, jld. 2, hlm. 41-42.
  14. Lihat: Shadr, Eqteshadema, 1393, jld. 2, hlm. 489-499
  15. Shadr, Iqtishaduna, hlm. 31
  16. Lihat: Shadr, Iqtishaduna, jld. 2, hlm. 489-499
  17. Lihat: Shadr, Iqtishaduna, jld. 2, hlm. 489-499
  18. Salman, Iqtishaduna (Muhammad Baqir Shadr), hlm. 253
  19. Salman, Iqtishaduna (Muhammad Baqir Shadr), hlm. 254
  20. Jidari Ali, Naqde Ketabe Iqteshaduna, hlm. 167
  21. Husaini, Bazshenasi, Tahlil va Naqe Nazariye-ye Manteqah al-Faragh, hlm. 96

Daftar Pustaka

  • Fadhlullah, Sayid Muhammad Husain. Syahid Shadr dar Bastare Andeshe va Amal: U be Shekle Tabi'i dar Jaigahe Marja'iyat Qarar girift, majalah Shadid Yaran, No. 18, 1386 S.
  • Husaini Ha'iri, Sayid Kazhim. Eqteshād-e Islāmī va Rawesh-e Kasyf-e Ān az Dīdgāh-e Syahīd Shadr Rahimahullah. Diterjemahkan oleh Ahmad Ali Yusufi. Majalah Eqteshad-e Islami. No. 1, 1380 S (2001).
  • Husaini Ha’iri, Sayid Kazhim. Zendegī va Afkār-e Syahīd Shadr. Cet. I. Diterjemahkan oleh Hasan Tharimi. Teheran: Wezarat-e Farhang wa Ersyad-e Islami, 1375 S (1996).
  • Husaini, Sayid Ali, Bazshenasi, Tahlil va Naqde Nazariye Manteqah al-Faragh, majalah Andeshe-ye Shadeq, No. 6 dan 7, 1381 S.
  • Islami, Ridha. Maktab-e Ushūlī Syahīd Āyatullah Shadr. Majalah Pazuhesy wa Hauzeh. No. 28 dan 29, 1385 S (2006).
  • Khusrupanah, Abdul Husain. Mantiq-e Esteqrā' az Dīdgāh-e Syahīd Shadr. Majalah Dzihn. No. 1, 1383 HS (2004).
  • Larijani, Shadiq. Nadzariye Haqq ath-Thā'ah. Majalah Pazuhesyha-ye Ushuli. No. 1, 1381 S(2002).
  • Shadr, Sayid Muhammad Baqir. Iqtishādunā. Cet. I. Qom: Markaz al-Abhats wa ad-Dirasat at-Takhasshushiyyah li al-Imam asy-Syahid ash-Shadr, 1424 H.
  • Shadr, Sayyid Muhammad Baqir. Eqteshād-e Mā. Jld. 1.Diterjemahkan oleh Sayyid Muhammad Mahdi Burhani. Qom: Pazuhesygah-e 'Ilmi Takhasshushi Syahid Shadr, 1393 S (2014).
  • Shadr, Sayyid Muhammad Baqir. Eqteshād-e Mā. Jld. 2. Diterjemahkan oleh Sayid Abul Qasim Husaini Zarfa. Qom: Pazuhesygah-e 'Ilmi Takhasshushi Syahid Shadr, 1393 S (2014).
  • Salman, Hasan. Iqtishaduna (Muhammad Baqir Shadr). majalah al-Ijtihad. No. 37, 1418 H.
  • Ta'ammulī bar Eqteshād-e Islāmī dar Andīsye-ye Syahīd Muhammad Bāqir Shadr: Marja' Eqteshād-e Islāmī dar Andīsye-ye Syahīd Muhammad Bāqir Shadr. Majalah Pegah-e Hauzeh. No. 205, 1386 HS (2007).