Doa Faraj

Prioritas: a, Kualitas: b
Dari wikishia
Doa, Munajat dan Ziarah

Doa Faraj (bahasa Arab:دعاء الفرج) adalah doa yang dimulai dengan kata-kata "Ilahi adzumal bala" . Doa ini pertama kalinya tercantum di kitab Kunuz al-Najah Syekh Thabrisi. Kitab-kitab seperti Wasail al-Syi'ah karya Syekh Hur Amili dan kitab Jamal al-Usbu karya Sayid Ibnu Thawus juga menukilkan doa ini. Dikatakan bahwa doa faraj ini diajarkan oleh Imam Zaman afs kepada Muhammad bin Ahmad bin Abi Laits karena rasa takut yang mendera akan dibunuh dan kemudian pergi ke Kazhimain untuk berlindung. Dengan membaca doa ini, ia terlindungi dari ancaman pembunuhan. Doa ini adalah bagian dari Ta'qib Salat Imam Zaman afs dan bagian dari amalan-amalan sirdab ghaibah (ruang bawah tanah di kediaman Imam Hasan Askari as di sebelah barat laut Haram Askariyain). Doa ini juga disebutkan pada bagian Doa-doa kitab Mafatih al-Jinan. Umat Muslim Iran, terkadang menyebut doa "Allahumma Kun Liwaliyyika Hujjatibnil Hasan" yang merupakan doa keselamatan Imam Zaman afs sebagai Doa Faraj.

Sanad Doa

Doa ini untuk pertama kali ada dalam kitab Kunuz al-Najah Syekh Thabrisi (w. 548). [1] Pada kitab itu, doa ini hanya sampai pada bagian permulaan yaitu "au huwa aqrabu" . [2] Kitab-kitab lain yang juga mencantumkan doa ini adalah: Al-Mazar al-Kabir karya Ibnu Masyhadi (w. 610 H/1213) [3] (Jamal al-Usbu')[4] karya Sayid Ibnu Thawus (w. 664 H/1266), Al-Mazar[5] karya Syahid Awwal (w. 786 H/1384), Al-Misbah [6] karya Kaf'ami (w. 905 H/1499) dan Wasail al-Syi'ah . [7] karya Al-Hurr al-Amili (w. 1104 H/1693). Kitab Al-Najm al-Tsaqib dengan menukil dari kitab Kunuz al-Najah menulis: Doa faraj adalah doa yang diajarkan oleh Imam Mahdi afs kepada Abal Hasan Muhammad bin Ahmad Abi Laits di kota Baghdad yang karena kekhawatirannya akan dibunuh, ia berlindung diri ke kuburan Quraisy di Kazimain. Abu Hasan dengan keberkahan ini terselamatkan dari ancaman pembunuhan. [8]

Kandungan Doa

Doa faraj terbagi menjadi tiga bagian: Pada bagian pertama berisi tentang ujian besar pada masa ghaibah. Bagian kedua tentang ucapan selamat Nabi Muhammad saw kepada Ahlulbait as dan pentingnya kaum mukminin untuk mentaati Nabi dan Ahlulbaitnya karena kedudukan tinggi yang mereka miliki. Sedangkan pada bagian akhir berisi tentang permohonan kepada Allah swt melalui hak-hak Ahlulbait karena hak-hak dan kedudukan yang dimiliki oleh para Imam as atas manusia untuk mencukupkan keperluan-keperluan dan menyelesaikan masalah-masalah manusia. [9]

Waktu Pembacaan Doa

Syekh Hurr Amili menuliskan doa faraj pada bagian Ta'qibat Salat dari Imam Zaman [10]. Dalam kitab Al-Mazar al-Kabir dinukilkan dalam adab-adab sirdāb muqaddas (ruang ghaibah bawah tanah) Imam Zaman afs: pertama berziarah, kemudian mengerjakan salat ziarah lalu membaca doa ini. [11] Kitab Mafatih al-Jinan juga menuliskan doa ini dibagian amalan-amalan sirdāb muqaddas (ruang ghaibah bawah tanah Imam Zaman afs) dan juga dalam bagian Doa-doa dengan sub judul Doa-doa pendek yang bermanfaat (Ad'iyyah Nafi'ah Mukhtasharah). [12] Demikian juga Ayatullah Muhammad Taqi Bahjat menukilkan bahwa supaya manusia tidak berada dalam mara bahaya, maka bacalah doa faraj, khususnya membaca doa (adzumal bala). [13]

Doa-doa Faraj yang lain

Kata-kata "faraj" dari sisi lughawi adalah membebaskan dari rasa kesedihan dan untuk membukakan. [14] Dalam kitab-kitab riwayat yang menyebutkan doa-doa dan amalan-amalan untuk mendapatkan faraj dan membuka masalah, dengan mendasarkan makna lughawi ini. Allamah al-Majlisi pada jilid 95 kitab Bihar al-Anwar menukilkan doa ini dalam judul Bab Ad'iyyah al-Faraj. Umat Islam Iran, juga menyebut doa "Allahumma Kun Liwaliyyika Hujjatibnil Hasan" yang merupakan doa keselamatan Imam Zaman afs sebagai Doa Faraj.

Catatan Kaki

  1. Bunawaidi, Kāwesyi dar Doa Faraj (Ilahi Adzumal Bala), hlm. 96.
  2. Sajidi dan Aliya Nasab, Sāzgāri Muhtawā Doa Faraj (Ilahi Adzumal Bala) ba Mabānie Tauhidi, hlm. 37.
  3. Ibnu Masyhadi, Al-Mazār al-Kabir, hlm. 590.
  4. Sayid bin Thawus, Jamāl al-Usbu', hlm. 280-281.
  5. Syahid awal, Al-Mazār, jld.1, hlm. 210.
  6. Kaf'ami, Misbah Kaf'ami, hlm. 176.
  7. Hurr Amili, Wasāil al-Syiah, 1409 H, jld.8, hlm.185.
  8. Thabarsi Nuri, Al-Najm al-Tsaqābat, jld. 2, hlm.135.
  9. Silahkan lihat ke teks doa.
  10. Hurr Amili, Wasāil al-Syiah, 1409 H, jld. 8, hlm. 185.
  11. Ibnu Masyhadi, Al-Mazār al-Kabir, hlm. 590.
  12. Silahkan lihat: Mafātih al-Jinān, bab 1 (Ad'iyyah), hlm. 192. Bab Ziarah Sahib al-Amr, hlm.878.
  13. Doa Faraj, Dawāi Hameh Dardhā: Guftārhāi az Ayatullah Adzimi Bahjat, Majalah Mau'ud.
  14. Ibnu Mandzur, Lisān al-Arāb, jld. 2, hlm. 343, frasa al-faraj.

Daftar Pustaka

  • Ibnu Masyhadi, Muhammad bin Ja'far.Al-Mazār al-Kabir. Qom, Nasyar al-Qayum, 1419 H.
  • Ibnu Mandzur, Muhammad bin Mukaram. Lisān al-Arab. Nasyar Dar Shadir, cet. 3, 1414 H.
  • Bunawaidi, Zahra. Kāwesyi dar Doa Faraj (Ilāhi Adzumal Bala) . Majalah Intidzar Mau'ud, vol. 34, tahun ke 11, Musim semi 1390 S.
  • Hurr Amili, Muhammad Hasan. Wasāil Syiah, riset: Muasasah Ali al-Bayt as. Qom, Muasasah Ali al-Bait as, cet. 1, 1409 H.
  • Doa Faraj, Dawāi Hameh Dardhā. Guftārhāi az Ayatullah Adzimi Bahjat, Majalah Mau'ud, vol. 94, Adzar 1387 S.
  • Sajidi, Akbar dan Sayid Dhiyauddin Aliya Nasab. Sāzgāri Muhtawā Doa Faraj (Iahi Adzumal Bala) ba Mabāni Tauhidi, Majalah Intidzar Mau'ud, vol. 44, tahun ke-4, 1393 S.
  • Sayid bin Thawus, Radhiuddin Ali. Jamal al-Usbu' bi Kamāl al-Amal al-Masyru'. Qom, Dar al-Radhi, cet. 1, tanpa tahun.
  • Syahid Awal, Muhammad bin Maki. Al-Mazār Dibawah Pengawasan Sayid Muhamad Baqir Muwahid Abthahi Isfahani. Qom, Madrasah Imam Mahdi afs, t.t.
  • Thabarsi Nuri, Husain. Al-Najm al-Tsaqib fi Ahwāl al-Imām a-Hujah al-Ghaib.
  • Kaf'ami, Ibrahim bin Ali. Misbāh. Beirut, A'lami, 1403 H.
  • Majlisi, Muhammad Baqir. Bihār al-Anwār. Beirut, al-Wafa, 1404 H.