Ayat-ayat Tayammum

Prioritas: c, Kualitas: b
Dari wikishia
(Dialihkan dari Ayat Tayammum)

Furu'uddin

Salat

Wajib: Salat JumatSalat IdSalat AyatSalat Mayit


Ibadah-ibadah lainnya
PuasaKhumusZakatHajiJihadAmar Makruf dan Nahi MungkarTawalliTabarri


Hukum-hukum bersuci
WudhuMandiTayammumNajasatMuthahhirat


Hukum-hukum Perdata
PengacaraWasiatGaransiJaminanWarisan


Hukum-hukum Keluarga
PerkawinanPerkawinan TemporerPoligamiTalakMaharMenyusuiJimakKenikmatanMahram


Hukum-hukum Yudisial
Putusan HakimBatasan-batasan hukumKisas


Hukum-hukum Ekonomi
Jual Beli (penjualan)SewaKreditRibaPinjaman


Hukum-hukum Lain
HijabSedekahNazarTaklidMakanan dan MinumanWakaf


Pranala Terkait
BalighFikihHukum-hukum SyariatBuku Panduan Fatwa-fatwaWajibHaramMustahabMubahMakruhDua Kalimat Syahadat

Ayat 43 dari surah An-Nisa dan ayat 6 surah Al-Maidah disebut dengan ayat tayammum (bahasa Arab:آیة التیمم) atau shaid atau mulamasah atau dikatakan dengan juga rukhsah. Diperbolehkannya tayammum dan sebagian dari hukum-hukumnya dimuat dalam ayat-ayat tersebut.

Nama-nama lain

Ayat-ayat ini juga dikenal dengan nama-nama seperti Shaid, Mulamasah dan Rukhsah. [1]

Teks Ayat-ayat

Alquran telah mengisyaratkan tayammum dan hukum-hukumnya dalam dua ayat.

وَإِن کنتُم مَّرْضَیٰ أَوْ عَلَیٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِّنکم مِّنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَیمَّمُوا صَعِیدًا طَیبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِکمْ وَأَیدِیکم مِّنْهُ مَا یرِیدُ اللَّهُ لِیجْعَلَ عَلَیکم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰکن یرِیدُ لِیُطَهِّرَکمْ
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air) kakus (atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik) bersih (; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu
وَإِن کنتُم مَّرْضَیٰ أَوْ عَلَیٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِّنکم مِّنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَیمَّمُوا صَعِیدًا طَیبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِکمْ وَأَیدِیکمْ
Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik) suci (; sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

Dalam dua kitab riwayat Wasail al-Syiah dan Mustadrak al-Wasail terdapat lebih dari 220 hadis tentang tata cara dan syarat-syarat tayammum.

Tayammum

Tayammum, sebuah amalan ibadah yang diwajibkan sebagai ganti dari wudhu dan mandi dalam perkara-perkara khusus. Langkah-langkah menjalankannya adalah sebagai berikut: Memukulkan kedua telapak tangan di atas tanah dan mengusapkannya ke atas dahi dan di punggung kedua telapak tangan. Tayammum dalam syarat-syaratnya adalah seperti wudhu dan mandi dan juga tidak ada bedanya dengan kesucian yang timbul dari keduanya.

Perbedaan Pandangan dalam Arti Sha'id

Ada perbedaan pendapat mengenai kata sha'id apakah hanya berarti tanah atau segala sesuatu yang termasuk bagian dari bumi. Dan perbedaan berikutnya berkenaan dengan perbedaan fatwa tentang hal-hal yang diperbolehkan tayammum atasnya.[2] [3] Allamah Thabathabai dalam al-Mizan meyakini bahwa pendapat masyhur fukaha dan mufassirin adalah mereka mengartikan sha'id dengan semua lapisan luar bumi, baik itu tanah maupun batu dan segala sesuatu yang sah bertayammum di atasnya.[4]Namun sebagian mufassir juga berkata bahwa sha'id hanya bermakna tanah yang suci dan bersih.[5]

Pranala Terkait

Catatan Kaki

  1. Al-Dur al-Mantsur, jld.3, hlm.26. dinukil dari Dariah al-Ma’arif Quran Karim, jld.1, hlm. 379.
  2. Makarim Syirazi, Tafsir Nemuneh, jld.4, hlm.290.
  3. Najafi, Jawahir al-Kalam, jld.5, hlm.120-129.
  4. Thabathabai, al-Mizan fi Tafsir al-Quran, jld. 5, hlm. 229
  5. Masyhadi, Tafsir Kanz al-Daqaiq, jld. 3, hlm. 416

Daftar Pustaka

  • Al-Quran Al-Karim
  • Dairah al-Ma'arif Quran Karim. Penyusun: Markaz Farhang wa Ma'arif Quran. Qom: Bustan Ketab, 1482 HS.
  • Farhang Fiqh Muthabeqe Mazhabe Ahlibait. Muassasah Dairah al-Ma'arif Fiqhe Islami.
  • Makarim Syirazi, Nasir. Tafsir Nemuneh. Teheran: Dar al-Kutb al-Islamiyah, 1374 H.
  • Masyhadi, Muhammad bin Muhammad Ridha. Tafsir Kanz al-Daqaiq wa bahr al-Gharaib. Teheran: Sazman Chab wa Intisyarat Wizarate Irsyad Islami, cet.I, 1368 HS.
  • Najafi. Jawahir al-Kalam. Beirut: Dar Ihya al-Turats al-Arabi, 1981.
  • Thabathabai, Sayid Muhammad Husain. Al-Mizan fi tafsir al-Quran. Qom: Daftare Intisyarate Islami, cet. V, 1417 H.