Al-Tafsir wa Al-Mufassirun (buku)

Prioritas: c, Kualitas: b
tanpa navbox
Dari wikishia
Al-Tafsir wa al-Mufassirunhttp://en.wikishia.net
Judul Asliالتَفسیر وَ المُفَسِّرون فی ثَوبِه القَشیب
PengarangMuhammad Hadi Ma'rifat
BahasaArab
Seri2 jilid
Diterbitkan olehDaftare Nashre Daneshgahe Olume Eslami Rezavi

Al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Qasyib (bahasa Arab:التفسير و المفسرون في ثوبه القَشيب) adalah sebuah kitab berbahasa Arab yang ditulis oleh Muhammad Hadi Ma'rifat (1385 S) dalam rangka membela prinsip dan landasan tafsir mazhab Syiah dan menjawab kitab yang ditulis oleh Muhammad Husain al-Dzahabi, salah satu ulama Universitas Al Azhar, dengan judul al-Tafsir wa al-Mufassirun.

Kitab ini ditulis dalam dua jilid. Jilid pertama selain membahas tentang definisi tafsir, takwil dan jenis-jenis tafsir, juga menjelaskan mengenai sejarah perkembangan tafsir Alquran al-Karim pada periode Nabi saw, sahabat dan tabi'in serta meneliti peran Ahlulbait dalam penafsiran Alquran al-Karim. Memperkenalkan para mufasir tersohor paska periode Tabiin adalah bagain lain dari jilid pertama kitab. Jilid kedua memuat konten-konten mengenai Tafsir Atsari dan meneliti tentang hadis-hadis palsu (ja'liyat) dan israiliyat[catatan 1] dalam tafsir Naqli. Diperkenalkan juga di jilid ini tafsir-tafsirr riwai terpenting Syiah dan Ahlusunah.

Para peneliti kontemporer menyebutkan beberapa karakteristik untuk kitab al-Tafsir wa al-Mufassirun termasuk diantaranya membela prinsip dan dasar tafsir Syiah, penggunaan banyak literatur dan sahih, memperhatikan israiliyat dan inovatif, dan pada saat yang sama mereka menganggap tidakadanya perhatian kepada mazhab-mazhab tafsir di Mesir dan Yaman sebagai kritikan logis terhadap kitab ini.

Penulis

Muhammad Hadi Ma'rifat (1309-1385 HS) adalah seorang pakar hadis, Faqih Syiah dan mufasir Alquran.[1]Selain kitab al-Tafsir wa al-Mufassirun, dia juga memiliki banyak karya lain mengenai Alquran al-Karim, di antaranya al-Tamhid fi 'Ulum Al-Qur'an,[2] al-Tafsir al-Atsari al-Jami',[3] Syubahat wa Rudud Haula al-Quran[4] dan Shiyanat al-Quran min al-Tahrif.[5] Dia juga mempunyai karya dalam bidang fikih dan ushul fikih.[6]

Konten dan Struktur Kitab

Al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Qasyib adalah sebuah kitab yang berkaitan dengan tema ulum Alquran dicetak dalam dua jilid. Kitab ini dimulai dengan satu mukadimah yang meliputi sebab penulisan dan karakteristik-karakteristik kitab.[7] Menurut penegasan Muhammad Hadi Ma'rifat, kitab ini merupakan jawaban atas kitab al-Tafsir wa al-Mufassirun karya Muhammad Husain al-Dzahabi (1333-1397 H) dan kitab Madzahib al-Tafsir al-Islami karya Abdul Halim al-Najjar yang menurut keyakinan Muhammad Hadi Ma'rifat ia memuat konten-konten yang tidak realistis dan bertentangan dengan Islam dan Syiah dalam karya-karyanya.[8]

Tiga bab dari jilid pertama berkaitan dengan definisi, syarat-syarat dan jenis-jenis tafsir. Juga dijelaskan mengenai relasi tafsir dengan takwil serta metode penjelasan Alquran al-Karim.[9] Tiga bab lagi dari jilid pertama meneliti tentang sejarah perkembangan tafsir Alquran yang menyebutkan sejarah tafsir periode Nabi saw, sahabat dan tabiin. Dan juga menjelaskan peran Ahlulbait as dalam tafsir Alquran.[10] Terakhir, bab ketujuh dari jilid pertama berkenaan dengan para mufasir ternama pada periode paska tabiin.[11] Meskipun demikian, pelengkap bab ini dimuat pada permulaan jilid kedua.[12]

Jilid kedua kitab al-Tafsir wa al-Mufassirun terdiri dari dua bagian;[13] bagian pertama mengenai tafsir Atsari atau Naqli yang mana Muhammad Hadi Ma'rifat menjelaskan sisi-sisi kelemahan dan pemalsuan hadis dan israiliyat dalam Tafsir Naqli. Dia juga mengenalkan tafsir-tafsir riwai terpenting Syiah dan Ahlusunah sejak abad ke-3 H.[14] Bagian kedua memuat konten-konten mengenai metode tafsir ijtihadi, fiqhi, ilmi, adabi, lughawi, tartibi, Maudhu'i, ijtimai dan irfani.[15]

Karakteristik dan Kritikan

Menggunakan banyak literatur, inovatif, membela Syiah dan memperhatikan hadis israiliyat dianggap sebagai bagian dari sisi-sisi positif kitab al-Tafsir wa al-Mufassirun. Tidakadanya perhatian cukup kepada mazhab-mazhab tafsir di barbagai belahan dunia dan tidak disinggungnya upaya-upaya penafsiran para Imam as di Madinah adalah di antara kritikan atas kitab ini. Di antara sisi-sisi positifnya kitab ini adalah sebagai berikut:

Menggunakan banyak literatur muktabar; Ayatullah Hadi Ma'rifat dalam menyusun karya ini menggunakan lebih dari 500 sumber referensi termasuk sumber-sumber ulum Alquran, sejarah dan ensiklopedia.[16]

Inovasi dan pemaparan pandangan-pandangan baru,[17] termasuk perhatian kepada takwil dan penjelasan syarat-syaratnya, peran Ahlulbait as dalam tafsir Alquran dan pembagian metode penafsiran kepada ijtihadi dan atsari.[18]

Memperhatikan israliyat dan hadis-hadis palsu dan buatan yang merupakan salah satu bahaya tafsir riwai Syiah dan Ahlusunnah.[19]

Karya pertama Syiah: kitab al-Tafsir wa al-Mufassirun dianggap karya independen pertama Syiah mengenai tafsir dan ulumul Quran, sebab sebelumnya, permasalahan-permasalahan yang dilontarkan dalam hal ini tidak terfokus dan terpusat.[20]

Membela Syiah dianggap salah satu dari karakteristik-karakteristik pokok kitab ini. Sebab, Muhammad Hadi Ma'rifat menulis kitab ini untuk menjawab kitab al-Tafsir wa al-Mufassirun karya Muammad Husain al-Dzahabi, dan untuk membela mazhab tafsir Syiah.[21] Muhammad Husain al-Dzahabi dalam kitabnya selain mengkritik prinsip dan landasan tafsir Syiah, juga mengkritisi tafsir-tafsir masyhur Syiah termasuk Mir'at al-Anwar, Majma' al-Bayan, al-Shafi fi al-Quran, dan Tafsir Imam Hasan al-Askari as. Dan menurut keyakinan sebagian peneliti, kritikan-kritikannya berbau fanatis dan tidak netral.[22]

Di antara kritikan-kritikan atas kitab ini adalah sebagai berikut:

Tidak mencakupi seluruh mazhab-mazhab tafsir: Muhammad Hadi Ma'rifat dalam memperkenalkan mazhab-mazhab tafsir hanya merasa cukup dengan menyebut para mufasir Mekkah, Madinah, Kufah, Syam dan Basrah, sementara ia tidak menyebutkan nama dari mazhab-mazhab tafsir Mesir dan Yaman.[23]

Tidak menyinggung kehadiran Ahlulbait as di Madinah: dalam kitab al-Tafsir wa al-Mufassirun tidak dipaparkan suatu laporan mengenai kehadiran dan pengaruh Ahlulbait as di Madinah dan jawaban-jawaban mereka terhadap kasus-kasus Alquran.[24]

Lihat Juga

catatan

  1. Sebuah istilah dalam bidang keilmuan Islam, khususnya dalam tafsir dan ilmu hadits, mengacu pada riwayat, cerita dan konsep yang tidak berasal dari Alquran maupun hadis-hadis Nabi, tetapi berasal dari ajaran kaum-kaum sebelumnya, khususnya Bani Israel

Catatan Kaki

  1. Behjatpur, Sairi dar Zendegiye Ilmi Ayatollah Ma'rifat, hlm. 177-181
  2. Behjatpur, Sairi dari Zendegiye Ilmi Ayatollah Ma'rifat, hlm. 182
  3. Behjatpur, Sairi dar Zendegiye Ilmi Ayatollah Ma'rifat, hlm. 195
  4. Behjatpur, Sairi dar Zendegiye Ilmi Ayatollah Ma'rifat, hlm. 189
  5. Behjatpur, Sairi dar Zendegiye Ilmi Ayatollah Ma'rifat, hlm. 187
  6. Behjatpur, Sairi dar Zendegiye Ilmi Ayatollah Ma'rifat, hlm. 181-182
  7. Ma'rifat, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jld. 1, hlm. 3
  8. Ma'rifat, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jld. 1, hlm.4
  9. Ma'rifat, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jld. 1, hlm. 13-167
  10. Ma'rifat, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jld. 1, hlm. 169-565
  11. Ma'rifat, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jld. 1, hlm. 313-452
  12. Ma'rifat, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jld. 2, hlm. 7
  13. Ma'rifat, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jld. 2, hlm. 354
  14. Ma'rifat, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jld. 2, hlm. 21-347
  15. Ma'rifat, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jld. 2, hlm. 354-587
  16. Moaddab, Negahi be Ketab al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Syaqib, hlm. 48
  17. Moaddab, Negahi be Ketab al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Syaqib, hlm. 49
  18. Moaddab, al-Tafsir wa al-Mufassirun, jld. 2, hlm. 354-587
  19. Alizadeh, al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Syaqib dar Buteye Naqd wa Moarrifi, hlm. 160
  20. Alizadeh, al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Syaqib dar Buteye Naqd wa Moarrifi, hlm. 161
  21. Subhani, Sokhanrani Ayatollah Subhani dar Nekudashte Ustad Ma'rifat, hlm. 47-48; Moaddab, Negahi be Ketab al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaibihi al-Syaqib, hlm. 48
  22. Moaddab, Negohi be Ketab al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Syaqib, hlm. 48
  23. Alizadeh, Negohi be Ketab al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Syaqib dar Buteye Naqd wa Moarrefi, hlm. 162
  24. Alizadeh, al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Syaqib dar Buteye Naqd wa Moarrefi, hlm. 163

Daftar Pustaka

  • Alizadeh, Mirza. Al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Qasyib dar Buteye Naqd wa Moarrefi. Majalah Ilahiyat wa Huquq. Masyhad: Universitas Ulume Islami Rezavi, Payiz 1386 HS.
  • Behjatpur, Abdulkarim. Sairi dar Zendegiye Ilmi Ayatollah Ma'rifat, dar Ma'rifate Qurani: Yadnegare Ayatollah Muhammad Hadi Ma'rifat. Riset Ali Nashiri. Teheran: Pazuheshgah Farhang wa Andisheh Islami, 1387 HS.
  • Ma'rifat, Muhammad Hadi. Al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Syaqib. Masyhad: al-Jamiah al-Ridhawiyah li Ulum al-Islamiyah, 1418 H.
  • Moaddab, Sayid Ridha. Negahi be Ketab al-Tafsir wa al-Mufassirun fi Tsaubihi al-Syaqib. Peyame Javidan. Teheran: Auqaf wa Umur Khairiyah, Bahar 1384 HS.
  • Subhani, Jakfar. Sokhanrani Ayatollah Subhani dar Nekudashte Ustad Ma'rifat, dar Ma'rifate Qurani: Yadnegare Ayatollah Muhammad Hadi Ma'rifat. Riset Ali Nashiri. Teheran: Pazuheshgah Farhang wa Andisheh Islami. 1387 HS.