Al-Shahih min Sirah al-Nabi al-A'zham (buku)

Prioritas: c, Kualitas: b
tanpa navbox
Dari wikishia
Al-Shahih min Sirah Al-Nabi Al-A'zhamhttp://en.wikishia.net
PengarangSayid Jakfar Murtadha al-Amili
BahasaArab
SubyekSejarah Nabi Muhammad saw dan Islam
Seri35 Jilid
Diterbitkan olehDar al-Hadits
Tanggal Penerbitan1426 H/2005


Al-Shahih min Sirah al-Nabi al-A'zham (bahasa Arab:الصحيح من سيرة النبي الأعظم) adalah sebuah kitab berbahasa Arab mengenai sejarah perjalanan Nabi Muhammad saw dan sejarah Islam karya Sayid Jakfar Murtadha Amili, seorang alim, spesialis sejarah Islam dan Syiah dan penulis sejarah Syiah Hauzah Ilmiah Qom dan Lebanon. Pada mulanya kitab ini dalam berbagai bagiannya disusun dalam 11 jilid hingga akhir pembahasan perang Ahzab. Kemudiam dicetak dalam 35 jilid hingga akhir pembahasan Peristiwa Saqifah. Kitab ini memiliki sekitar 1700 referensi dan diringkas ke dalam bahasa Persia dalam dua jilid. Karya ini diapresiasi sebagai buku terbagus tahunan di Republik Islam Iran.

Mengenai Penulis

Sayid Jakfar Murtadha Amili adalah seorang alim dalam persoalan agama, spesialis sejarah Islam dan Syiah dan penulis serta tergolong dari ulama Hauzah Ilmiah Qom dan Lebanon. Ia lahir pada tahum 1346 H/1927 di Jabal Amil. Ia belajar di Hauzah Najaf dan Hauzah Qom dan meyusun beberapa kitab mengenai sejarah Ahlulbait as.

Kedudukan Kitab

Ahlusunah memiliki berbagai macam kitab seperti Subul al-Huda dan Sirah Ibnu Hisyam mengenai sirah dan kehidupan Rasulullah saw, namun di kalangan Syiah tidak ada karya seperti ini. Kitab ini dilihat dari sisi pengkritikan terhadap hadis-hadis dan riwayat-riwayat yang dinukil berkaitan dengan sirah Nabi saw sangatlah layak untuk diperhatikan. Sebagaimana tampak dari nama kitab ini, penulis dalam karya ini berusaha menyeterilkan sirah Nabi saw dari hadis-hadis lemah (dha'if). Dengan mengkritisi dan meneliti hadis-hadis dari referensi-referensi klasik ia pun hendak menulis sebuah sejarah berdasarkan hadis-hadis sahih. Jakfar Murtadha al-Amili dengan pandangan khususnya terhadap sirah dan sejarah Nabi saw serta dengan menggunakan berbagai sumber dari Syiah dan Ahlusunah (1683 kitab) merekonstruksi sirah nabi. [1]

Karakteristik Kitab dan Metodologi Penulisan

Sang penulis selain memiliki pola khusus dalam menulis sejarah, juga mempunyai gagasan-gagasan berharga dalam memandang sejumlah peristiwa dan fenomena penting sejarah Islam yang dipersembahkan kepada para pembaca. Karya ini memiliki karakteristik-karakteristik khusus yang mampu membedakan al-Shahih dari kitab-kitab sejarah klasik dan moderen lainnya. [2]

Metode yang pakai penulis adalah menukil berbagai riwayat yang banyak mengenai satu fenomena atau peristiwa historis dari berbagai macam referensi, kemudian dengan bersandar pada barometer ilmu hadis ia mengkritisi dan meneliti berbagai sisinya. Kemudian dengan bersandar pada Alquran yang dia yakini sebagai kitab yang paling sahih yang di dalamnya tidak terkandung kebatilan, berupaya menggunakan Alquran tersebut untuk memilah hadis-hadis dan penukilan-penukilan yang sahih dari yang lemah. Kira-kira dalam 500 kasus ia bersandar kepada ayat-ayat Alquran untuk menentukan penukilan yang sahih.[3] Kitab ini meliputi semua pembahasan yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada periode Mekah dan Madinah secara kronologis.

Salah satu karakteristik karya ini adalah buku ini mencakup semua detail dari setiap peristiwa; namun, buku ini berbeda dengan karya-karya rinci lainya, dimana ia dengan kacamata kritis meneliti dan menganalisis satu persatu laporan sejarah. Meskipun sang penulis dalam beberapa kasus menggunakan keyakinan teologinya dalam menganalisa data-data sejarah, namun secara umum dengan memperhatikan kumpulan riwayat-riwayat sejarah Islam dan juga hadis-hadis historis ia berupaya mempersembahkan sebuah karya yang ilmiah dan metodologis. [4]

Urgensitas Kitab

Dalam forum-forum ilmiah, Al-Shahih mendapat perhatian khusus para cendikiawan Hauzah dan universitas serta pernah mendapat perhargaan kitab terbagus tahunan di Republik Islam Iran. [5][6] Setelah jilid 11 terbit pada tahun 2001, dibentuk konferensi untuk mengapresiasi kitab dan penulisnya oleh Lembaga Penelitian Hauzah dan Universitas dan diterbitkan pula kumpulan makalah dengan tema "Ruyekarde al-Shahih be Sireh Rasuli khuda" (pola pandang al-Shahih kepada sirah Rasulullah).[7]

Publikasi

Pada mulanya, karya ini disusun dan dipersembahkan secara bertahap dan dalam bentuk jilid-jilid hingga mencapai 11 jilid, dan pada tahun 2005 disempurkan menjadi 35 jilid serta diterbitkan di penerbitan Dar al-Hadis di Qom. [8]

Catatan Kaki

  1. Murtadha al-Amili, al-Shahih, jld.35, hlm.233
  2. Sepahri, Sirati Jawidāneh, jld.1, hlm.19
  3. Sepahri, al-Shahih min Sirah al-Nabi al-A'zam, Rahyafti nu be Sirehnigāri, 1385 HS
  4. Pustaka Digitar Nur
  5. Sepahri , Sitare Jawidāneh, 1384 HS, jld.1, hlm.20
  6. http://Berita Mehr
  7. Muhammadi, Jaigāhe al-Shahih min Sirah al-Nabi al-A'zham dar Sirehnigāri pas az Inqilab Islami, 1381 HS
  8. Murtadha Amili, al-Shahih, jld.35, hlm.233