Abu al-Hutuf bin al-Harts al-Anshari al-'Ajalani

tanpa prioritas, kualitas: b
tanpa referensi
Dari wikishia
Sahabat Imam
Abu al-Hutuf bin al-Harts al-Anshari al-'Ajalani
Makam para Syuhada Karbala di sebelah kiri makam Imam Husain as
Nama LengkapAbu al-Hutuf bin al-Harts al-Anshari al-'Ajalani
Sahabat dariImam Husain as
Garis keturunanSuku Khazraj
Tempat TinggalKufah
Wafat/Syahadah61 H/680
Penyebab
Wafat / Syahadah
Syahid di Perang Karbala
Tempat dimakamkanKarbala


Abu al-Hutuf bin al-Harts al-Anshari al-'Ajalani (bahasa Arab: أبوالحتوف بن حَرث (الحارث) الأنصاری العِجلاني) adalah sahabat Imam Husain as dan salah satu Martir Karbala.

Nama dan Silsilah

Ia juga dikenal sebagai Abu al-Hutuf Salamah bin Harts al-Anshari al-'Ajlani.[1] Menurut sebagian sumber sejarah menyebutkan bahwa namanya adalah Abu al-Hutuf dan nama ayahnya adalah Harts bin Salamah al-Anshari al-'Ajlani.[2] Dia berasal dari Kufah, dari keluarga Bani 'Ajlan, salah satu Khawarij di Kufah dan dari suku Khazraj di Madinah yang berasal dari kaum Anshar.

Bergabung dengan Imam Husain as dan Syahid

Disebutkan dalam naskah sejarah bahwa Abu al-Hutuf dan saudaranya yang bernama Sa'ad bin al-Harts (al-Harits) datang di Karbala bersama Umar bin Sa'ad untuk berperang melawan Imam Husain as. Pada hari Asyura, ketika sudah tidak ada lagi sahabat Imam yang tersisa kecuali Suwaid bin Amr bin Abi Mutha' dan Basyir bin Amr al-Hadhrami, Imam meminta bantuan, sementara para wanita dan anak anak di kemah-kemah mulai bertangisan. Ketika Abu al-Hutuf dan saudaranya yang bernama Sa'ad mendengar panggilan Imam Husain as dan seruan tangisan para wanita dan anak-anak dari Keluarga Suci Nabi Muhammad saw, mereka berkata: "Tidak ada Hukum kecuali hukum Allah swt dan tidak ada ketaatan kepada orang yang berbuat dosa"; ini adalah al-Husain, putra dari putri Nabi kita (Muhammad saw). Sementara kita semua mengharapkan syafaat kakeknya di Hari Kiamat, bagaimana kita bisa melawannya yang saat ini juga ia tidak memiliki pasukan?" Mereka kemudian mencabut pedangnya masing masing dan berjuang untuk Imam Husain as. Setelah membunuh tiga orang dan melukai sejumlah orang lain, mereka berdua menjadi martir di satu tempat.[3] Dalam buku Ibshar al-'Ain, al-Samawi menyatakan bahwa Abu al-Hutuf dan saudaranya, Sa'ad, menjadi martir setelah Imam Husain as menuai cawan syahadah.[4]

Catatan Kaki

  1. Musawi, Zanjani, Wasilah al-Darain, 1395 H, hlm.105
  2. Kamara'i, Unshur Syuja'at, 1390 HS, jld.3, hlm.169-170
  3. Mamaqami, Tanqih al-Miqal, 1349-1352 H, jld.2, hlm. 12
  4. Samawi, Ibshar al-'Ain, 1419 H, jld.1, hlm. 222

Daftar pustaka

  • Kamare i, Mirza Khalil. 'Unsūr-e Syujā'at. Muassisah Dar al-Ma'arif Syi'i. di bawah pengawasan Hujjatul Islam Husain Ansharian, 1390 HS (2011)
  • Mamaqani, Abdullah. Tanqīh al-Maqāl fī 'Ilm ar-Rijāl. Manuskrip. Najaf: 1352 H.
  • Musawi Zanjani, Ibrahim. Wasīlatud Dārāin fī Anshāril Husain as. Beirut: Muassisah al-A'lami, 1395 H.
  • Samawi, Muhammad bin Thahir. Ibshār al-'Ain fī Anshār al-Husain as. Qom: Entesyarat-e Daneshgah-e Syahid Mahallati, 1419 H.