Abu Ya'la al-Ja'fari

tanpa prioritas, kualitas: c
tanpa referensi
Dari wikishia
Abu Ya'la al-Ja'farihttp://en.wikishia.net
Informasi Pribadi
Nama LengkapMuhammad bin Hasan bin Hamzah
Terkenal denganAbu Ya'la
Garis keturunanJa'far bin Abi Thalib
Lahirtahun ke 90 dari abad 4 H
Tempat tinggalBaghdad, Irak
Wafat/Syahadah463 H/1070
Tempat dimakamkanBaghdad, Irak
Informasi ilmiah
Guru-guruSyaikh Mufidal-Syarif al-Murtadha• Husain bin Ubaidillah al-Ghadhairi
Murid-muridAbul Hasan Sulaiman bin Hasan Shahrasyti• Abu Thalib bin Mahdi Silaqi• Abu Abdullah Muhammad bin Hibatullah bin Ja'far Tharabulusi• Abul Hasan bin Halal Ummani
Karya-karyaJawab al-Masalah min Shaida• Al-Masalah fi Maulid Shahib al-Zaman afs• Al-Masalah fi al-Radd 'ala al-Ghulat
Kegiatan Sosial dan Politik
SosialFakih dan seorang Teolog


Muhammad bin Hasan bin Hamzah (bahasa Arab: محمد بن حسن بن حمزه) atau lebih dikenal dengan nama Abu Ya'la al-Ja'fari (أبویعلی الجعفری) seorang fakih dan teolog Syiah dari Baghdad. Ia murid Syaikh Mufid, asy-Syarif al-Murtadha dan Husain bin Ubaidillah al-Ghadhairi. Ia menikah dengan putri Syaikh Mufid. Setelah Syaikh Mufid wafat, ia menggantikan posisinya. Ia mengajar kalam dan fikih, serta memiliki kedudukan sosial yang istimewa ditengah-tengah masyarakat. Masyarakat setempat maupun yang dari jauh berdatangan untuk mendapatkan penjelasan darinya mengenai beragam persoalan, diantaranya datang dari Mosul, Shaida, Tharabulus dan Karbala. Banyak murid yang menimba ilmu darinya dan Ia juga menghasilkan sejumlah karya ilmiah.

Nama dan Nasab

Nama lengkapnya Muhammad bin Hasan bin Hamzah. Dikarenakan ia memiliki nasab yang bersambung ke Ja'far bin Abi Thalib ia mendapat sebutan al-Ja'fari. [1] Pasca Syaikh Mufid wafat tahun 413 H/1022 ia memiliki kelayakan untuk menggantikan posisi Syaikh Mufid. Dengan memperhatikan tanggal wafatnya, hari lahir Abu Ya'la dapat diperkirakan sekitar tahun 90-an abad ke-10/4 H.

Disebutkan oleh Ibnu Katsir, salah seorang putranya bernama Abu Ali Amin adalah juga seorang ulama Fakih Imamiyah. [2]

Pendidikan

Mengenai riwayat pendidikan Abu Ya'la hanya dapat disebutkan ia murid Syaikh Mufid, asy-Syarif al-Murtadha dan juga murid Husain bin Ubaidillah al-Ghadairi. Ia memiliki keilmuan yang luas dalam bidang fikih, ushul al-fiqh dan kalam serta pengetahuan dalam ilmu qiraat. [3]

Ketenarannya dalam ilmu mendapat pengakuan sejumlah fukaha termasuk dari para penulis biografi diluar Syiah seperti Ibnu Atsir [4], Dzahabi dan Ibnu Hajar [5], yang menyebutnya dengan istilah Fakih al-Imamiyah, Min Du'āt al-Syiah dan Min Kibar Ulama al-Syiah.

Kedudukan Sosial

Abu Ya'la menikah dengan puteri Syaikh Mufid dan pasca wafatnya Syaikh Mufid, ia menggantikan posisinya. Ia mengajar kalam, fikih dan memiliki kedudukan sosial yang istimewa. Banyak orang yang datang bertanya padanya mengenai beragam persoalan seperti berasal dari Mosul, Shaida, Tharablus dan Karbala. [6] Posisi Abu Ya'la yang menggantikan Syaikh Mufid tidak dapat diartikan bahwa ia menggantikan secara mutlak kepemimpinan Syaikh Mufid ditengah-tengah komunitas Imamiyah, karena tidak diragukan, Sayid Murtadhalah yang mendapat posisi terhormat itu setelah Syaikh Mufid.

Para Murid

Murid dan perawi yang meriwayatkan dari Abu Ya'la al-Ja'fari [7] diantaranya yang terkenal adalah Abul Hasan Sulaiman bin Hasan Shahrasyti, Abu Thalib bin Mahdi Siliqi, Abu Abdullah Muhammad bin Hibatullah bin Ja'far Tharabulusi, Abul Hasan bin Halal Ummani [8] dan Abu Manshur bin Ahmad. [9]

Yakin pada Hudutsnya Alquran

Menurut Dzahabi [10] Abu Ya'la meyakini bahwa Alquran itu bersifat huduts, buktinya di dalamnya terdapat ayat-ayat Nasikh dan Mansukh (yang membatalkan dan dibatalkan). Dzahabi menilai, jika maksudnya "Alquran adalah makhluk" maka dia berpaham Mu'tazilah Jahmi. Namun jika maksudnya "Allah memberikan Alquran pada umat-Nya melalui Nabi-Nya" dengan mengakui ketidakmakhlukan Alquran, maka keyakinannya benar.

Apapun itu, keyakinan Abu Ya'la akan hudusnya Alquran itu tidak boleh menunggangi akidah populer para ulama Syiah yang juga meyakini bahwa Alquran itu bersifat hudus, hanya saja mereka menolak jika Alquran disebut mahluk. [11]

Wafat

Catatan mengenai kapan Abu Ya'la wafat, terdapat dalam kitab Rijal al-Najasyi [12] dan juga dalam sumber-sumber lainnya [13] yaitu pada tahun 463 H/1070. Namun jika memperhatikan tahun wafat Najasyi yaitu tahun 450 H/1058, maka dapat dipastikan catatan mengenang Abu Ya'la mengalami penambahan. Ibnu Abi Thai sangat mengagumi Abu Ya'la dan ia menyebut Abu Ya'la sebagai 'abid dari Imamiyah. Ia juga mencatat, dalam upacara pemakaman Abu Ya'la sangat banyak kelompok yang menghadirinya. [14] Menurut periwayatan Najasyi [15] Abu Ya'la dimakamkan di dalam rumahnya sendiri.

Karya-karya

Karya-karya Abu Ya'la kebanyakan dalam bentuk penjelasan berbagai masalah atau jawaban dari persoalan-persoalan masyarakat yang diajukan kepadanya. Najasyi [16] mencatat sebagian dari karya-karya Abu Ya'la sebagai berikut:

  • Jawab al-Masalah min Shaida (jawaban untuk pertanyaan dari Sidon, Lebanon)
  • Jawab Masalah Ahli al-Moshul (jawaban untuk pertanyaan dari warga Mosul)
  • Al-Masalah fi Maulid Shahib al-Zaman afs (pertanyaan-pertanyaan tentang kelahiran Imam Mahdi afs)
  • Al-Masalah fi al-Radd 'ala al-Ghulat (pertanyaan-pertanyaan tentang penolakan pada kelompok Ghulat)
  • Al-Masalah fi Auqat al-Shalah (pertanyaan tentang waktu salat)
  • Kitab al-Takmilah (penyempurnaan)
  • Al-Mujaz fi al-Tauhid (penjelasan pendek tentang tauhid), saat Najasyi mendata masih ada sebagian kecil dari dua kitab ini yang belum selesai
  • Masalah fi Iman Aba' al-Nabi saw (pertanyaan tentang keimanan nenek moyang Nabi saw)
  • Masalah fi al-Mash 'ala al-Rijlain (pertanyaan tentang mengusap kedua kaki)
  • Masalah fi al-'Aqiqah (pertanyaan tentang akikah)
  • Jawab al-Masail al-Waridah min Tharablis (Jawaban untuk pertanyaan dari al-Tharabulusi), dan beberapa risalah lain terkait bab ini;
  • Masalah fi Anna al-Fa'al Ghair Hadzihi al-Jumlah (jawaban untuk kitab Anna al-Fa'al Ghair Hadzihi al-Jumlah). Risalah ini membahas permasalahan kalam klasik yang membuahkan beberapa pertanyaan baru; pada hakikatnya unsur manusia itu apa? Siapa yang dituju Allah dalam taklif syar'i-Nya?. Dalam masalah ini Abu Ya'la sependapat dengan pandangan Syaikh Mufid, Bani Nubakht (Syiah) dan Muammar (Mu'tazilah). Mereka meyakini bahwa hakikat manusia adalah sesuatu di balik bentuk lahirnya, dan ini bukanlah perkara materi, istilah lainnya adalah jauhar basith, nafs, dan ruh (subtansi sederhana, jiwa dan ruh) [17]
  • Jawab al-Masail al-Waridah min al-Hair 'ala Shahibihi al-Salam (jawaban untuk pertanyaan dari al-Hair 'ala Shahibihi al-Salam)
  • Ajwibah Masail Syatta fi Funun min Al-'Ilm (jawaban untuk pertanyaan dari berbagai bidang)

Ibnu Syahr Asyub [18] menyebut bahwa kitab-kitab seperti, al-Nukat fi al-Imamah, Akhbar al-Mukhtar, Nuzhah al-Nadhir, dan Tanbih al-Khathir adalah milik Abu Ya'la, namun semua itu tidak terdapat dalam laporan Najasyi.

Catatan Kaki

  1. Halwani, hlm. 98; Abu Thalib, hlm. 186-185
  2. Ibnu Katsir, jld. 12, hlm. 104
  3. Najasyi, hlm. 404; Abul Baqai, jld. 1, hlm. 64; Abu Thalib, hlm. 185; Dzahabi, jld. 18, hlm. 141; Afandi, jld. 1, hlm. 134
  4. Ibnu Atsir, jld. 10, hlm. 68-69
  5. Dzahabi, jld. 18, hlm. 141; Ibnu Hajar, jld. 2, hlm. 360
  6. Lih. Najasyi, hlm. 404; Ibnu Thawus 100, 140
  7. Abul Baqa, jld. 1, hlm. 64; Ibnu Hajar, jld. 5, hlm. 135; Majlisi, jld. 1, hlm. 15, jld. 2, hlm. 180, jld. 104, hlm. 155
  8. Kemungkinan mengalami distrorsi yang seharusnya Abul Hasan bin Halal Shabi (w. 480 H), penulis kitab al-Hafawat al-Nadarah
  9. Kemungkinan yang dimaksud Muhammad bin Ahmad Bau Manshur Khazan (w. 510 H) salah seorang ulama Imamiyah. Silahkan lih. Ibnu Hajar, jld. 5, hlm. 38
  10. Dzahabi, jld. 18, hlm. 141-142
  11. Lih. Mufid, hlm. 57-58
  12. Najasyi, hlm. 404
  13. Ibnu Atsir, jld. 10, hlm. 141; Ibnu Thawus, hlm. 100; Ibnu Hajar, jld. 5, hlm. 135
  14. Lih. Dzahabi, jld. 18, hlm. 141-142
  15. Najasyi, hlm. 404
  16. Najasyi, hlm. 404
  17. Untuk lebih lengkapnya lih. McDermott, Martine, The Theology of al-Shaykh al-Mufid, hlm. 222-224
  18. Ibnu Syahr Asyub, hlm. 101

Daftar Pustaka

  • Abu Thalib Marwazi, Ismail. Al-Fakhri. Diedit oleh Mahdi Rajai. Qom: 1409 H.
  • Abul Baqa Hilli, Hibatullah, al-Manaqib al-Mazyadia, riset: Shalih Musa Dardakeh dan Muhammad Abdul Qadir Kharisat, Yordan, Maktabah al-Risalah al-Hadits
  • Afandi Isfahani, Abdullah, Riyadh al-'Ulama, riset: Ahmad Husaini, Qom, 1401 H/1980
  • Agha Buzurgh, al-Dzari'ah
  • Baghdadi, Hadayah
  • Dzahabi, Sair A'lam al-Nubala, riset: Shoaib Arnavut dan Mohammad Naeem Aurqussoi, Beirut, 1405 H
  • Halwani, Husain, Nuzhat al-Nadhirah, Qom, 1408 H/1987
  • Ibnu Atsir, al-Kamil
  • Ibnu Hajar al-Asqalani, Ahmad, Lisanul Mizan, Rakan Abad Dekkan, 1329-1331 H
  • Ibnu Katsir, al-Bidayah
  • Ibnu Syahr Asyub, Muhammad, Ma'alim al-'Ulama, riset: Muhammad Shadiq Al Bahrul Ulum, Najaf, 1380 H/1961
  • Sabuki, Abdul Wahab, Thabaqat al-Syafi'i al-Kubra, riset: Abdul Fatah Muhammad Halwa dan Mahmud Muhammad Thanahi, Kairo, 1380 H/1960